5 dinyatakan pihak Direktorat Pembina PLB ataupun IQ minimal 130 yang
dinyatakan para ahli sebagai standar IQ minimal peserta didik kelas CI belum teridentifikasi. SMA N 1 Wonogiri dalam pembukaan kelas CI ini
memiliki dasar perumusan serta teknis pelaksanaan kebijakan mandiri. Sementara dalam proses pembukaan kelas CI itu sendiri sebenarnya telah
diatur oleh pedoman serta panduan teori dari para ahli CI. Hal tersebut membuat peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai implementasi
kebijakan kelas CI di SMA N 1 Wonogiri yang memiliki dasar serta teknis pelaksanaan dibuat oleh pihak sekolah jika dibandingkan dengan pedoman
yang ada, baik dari pemerintah maupun teori ahli. Kemudian untuk layanan bagi siswa kelas CI dari segi waktu belajar dan fasilitas belajar belum berbeda
dengan siswa kelas Reguler. Jika penerapan kelas CI ini tidak disesuaikan dengan pedoman yang ada, dikhawatirkan kebijakan ini akan seperti
kebijakan sebelumnya RSBI dan Akselerasi yang banyak diterapkan di satuan pendidikan akan tetapi tidak optimal.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti melihat ada beberapa masalah yang teridentifikasi, diantaranya:
1. Pergantian dari kelas Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional RSBI ke
kelas Cerdas Istimewa CI secara cepat di beberapa sekolah ini dikhawatirkan diterapkan dengan persiapan yang belum optimal.
6 2.
SMA N 1 Wonogiri menerapkan kelas CI dengan membuat pedoman teknis pelaksaan secara mandiri dan belum didasarkan pada pedoman
pemerintah serta juga pedoman para ahli. 3.
Idealnya penerapan kebijakan kelas CI ini sesuai dengan pedoman serta teori ahli sehingga tujuan adanya kelas CI dapat dicapai.
4. Kebijakan kelas CI dikhawatirkan tidak jauh berbeda dengan kebijakan
RSBI, yaitu menjadi kebijakan yang banyak diterapkan di satuan pendidikan akan tetapi tidak maksimal dalam pelaksanaannya.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penelitian ini dibatasi pada hal implementasi kebijakan kelas Cerdas Istimewa yang dilaksanakan di SMA N
1 Wonogiri yaitu sejauh mana kesesuaiannya jika dibandingkan dengan pedoman dari pemerintah dan ahli kelas cerdas istimewa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana implementasi kebijakan kelas Cerdas Istimewa di SMA N 1
Wonogiri?
E. Tujuan
Berdasarkan dari rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
Mendeskripsikan implementasi kebijakan kelas Cerdas Istimewa yang ada di SMA N 1 Wonogiri.
7
F. Manfaat
1. Manfaat Teoritis:
Sebagai bahan kajian kebijakan pendidikan khususnya dalam penerapan kelas Cerdas Istimewa.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi Kepala Sekolah: dapat menjadi salah satu pertimbangan dalam
pengambilan kebijakan mengenai kelas Cerdas Istimewa baik dalam hal peningkatan kualitas kelas maupun mengatasi kekurangan dengan
kebijakan yang sesuai. b.
Bagi Peneliti: memberi pengetahuan baru tentang pelaksanaan program kelas Cerdas Istimewa terutama di SMA N 1 Wonogiri.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA