Dasar Pelaksanaan Kelas Cerdas Istimewa

22

3. Dasar Pelaksanaan Kelas Cerdas Istimewa

Pemerintah menerbitkan UU RI No 202003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 5 ayat 4, menjelaskan bahwa Warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus. Permendiknas Nomor 34 Tahun 2006 kemudian diterbitkan yang berisi tentang pembinaan peserta didik yang memiliki potensi kecerdasan danatau bakat istimewa, kemudian Permendiknas Nomor 70 tahun 2009 tentang pendidikan inklusi bagi peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa. Pelaksanaan kelas CI ini diatur pula dalam Direktorat Pembina Pendidikan Luar Biasa PLB serta teori ahli kelas CI. Peserta didik cerdas dan berbakat istimewa adalah kemampuan bawaan berupa potensi yang memerlukan pengembangan dan pelatihan secara serius dan sistematis. Silverman dalam Ruwiyati, 2013:2 menjelaskan bahwa cerdas istimewa dimaknai sebagai perkembangan yang tidak sebagaimana mestinya dalam kemampuan pengetahuan level tinggi dan dalam intensitas paling tinggi dalam menciptakan pengalamannya sendiri serta kesadaran atas perbedaan dan perkembangan secara normal. Prosedur sekolah dalam menyelenggarakan layanan bagi peserta didik Cerdas Istimewa, contoh di Jawa Barat: a. Melakukan pendataan peserta didik melalui identifikasi dan asesmen dengan menggunakan instrumen dari lembaga yang sudah memenuhi kelayakan tes psikologi. 23 b. Mengajukan rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Kabupaten untuk diusulkan penyelenggaraan kepada Gubernur. c. Sekolah mengajukan izin penyelenggaraan program layanan cerdas istimewa yang di lampirkan izin atau rekomendari dari Dinas Pendidikan Kota Kabupaten. d. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan validasi dan verifikasi kelayakan sekolah yang menyelenggarakan program layanan CI. e. Gubernur melalui dinas pendidikan akan mengeluarkan izin penyelenggaraan program layanan CI dengan mempertimbangkan hasil tim verifikasi dari Dinas Pendidikan Provinsi. f. Izin penyelenggaraan program layanan CI dievaluasi 6 bulan sekali dan ditinjau ulang satu tahun sekali. Deden Saepul Hidayat, 2013: 56-57 Jadi, kelas CI ini diatur dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 5 ayat 4, Permendiknas Nomor 34 tahun 2006, Permendiknas Nomor 70 tahun 2009, Direktorat Pembina PLB, dan teori ahli kelas CI. Sekolah yang akan membuka kelas CI seharusnya melalui identifikasi dan asesmen peserta didik, kemudian di laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Kabupaten, jika Dinas Pendidikan Kota Kabupaten menyetujui maka akan diberikan surat pengantar ke Dinas Pendidikan Provinsi. Dinas Pendidikan Provinsi melakukan verifikasi, dan jika lolos maka akan disetujui oleh Gubernur, kemudian setiap 6 bulan sekali dilakukan evaluasi. 24

4. Tahapan Rekrutmen Peserta Didik Cerdas Istimewa