Seleksi Guru CI Layanan Guru yang Mengajar di Kelas CI

65 Jika dibandingkan dengan teori ahli mengenai kriteria ataupun karakteristik siswa kelas CI, berdasarkan hasil temuan penelitian tersebut, maka karakteristik siswa kelas CI SMA N 1 Wonogiri yang dapat teridentifikasi adalah rentan perhatian dan kompetisi, rasa ingin tahu, motivasi belajar, kemauan belajar secara mandiri, komitmen terhadap tugas itu tinggi. Untuk aspek lain seperti kecepatan membaca yang sangat tinggi, kaya perbendaharaan kata, dan IQ di atas 130 belum dapat diidentifikasi.

3. Guru untuk Kelas CI SMA N 1 Wonogiri

a. Seleksi Guru CI

Keistimewaan yang dimiliki oleh siswa kelas CI di SMA N 1 Wonogiri ini tentunya membutuhkan dukungan oleh banyak pihak, salah satunya oleh guru yang mengajar. Guru yang mengajar di kelas CI ini menjadi penting diperhatikan karena gurulah yang menjadi fasilitator siswa dalam belajar. Guru yang mengajar di kelas CI SMA N 1 Wonogiri ditentukan melalui seleksi Kepala Sekolah. Kepala Sekolah memiliki kewenangan dan pertimbangan dalam memilih guru yang mengajar di kelas CI walaupun tanpa mengadakan seleksi secara tertulis bagi guru. Hal tersebut seperti yang telah disampaikan Bapak GSd selaku Wakil Kepala Sekolah sebagai berikut: “Kalau seleksinya bukan dari hasil tes atau pretest, tetapi dari sekolah, yang dipandang mampu mengajar di kelas CI. Dari segi semua hal ditentukan oleh Kepala Sekolah, tidak selalu harus yang lebih dari yang lain, hanya saja yang dianggap mampu mengajar di kelas CI, mampu mengantar anak-anak kelas CI ini sukses, jadi dipandang ini bisa mengajar di kelas CI, tanpa se leksi tes.” GSd wwc, 29 April 2016. 66 Guru yang mengajar di kelas CI ini seharunya diberikan pembekalan mengenai pengetahuan baru standar yang merupakan persetujuan atas tujuan yang dijadikan fokus pencapaian pendidikan, keterkaitan dan kedalaman pemahaman guru meningkatkan kualitas terkait dengan semua aspek persekolahan. Eko Suprianto selaku tenaga ahli bidang CIBI Direktorat PKLK Dikmen Kemendikbud, 2016. Jadi, di sini pemilihan guru yang mengajar di kelas CI bukan hanya ditentukan oleh Kepala Sekolah, akan tetapi perlu diberi pembekalan secara khusus.

b. Layanan Guru yang Mengajar di Kelas CI

Sekolah yang telah berkomitmen membuka kelas Cerdas Istimewa ini dalam pelaksanaannya perlu memberikan layanan yang sesuai bagi peserta didik. Layanan yang coba diberikan oleh SMA N 1 Wonogiri dalam mengajar di kelas CI dengan memperhatikan karakreristik siswa kelas CI adalah sebagai berikut: 1 Berdasarkan kecepatan belajar siswa, maka guru dapat menggali lebih dalam materi belajar untuk siswa. Ibu GDn menyatakan bahwa: “Sebenarnya sama, cuma karena kecepatan mereka lebih tinggi jadi saya bisa mengajak mereka meng explore pengetahuan lebih banyak lagi. Ini menjadi keuntungan ya.” GDn wwc, 14 April 2016 Kemudian Bapak GJr menambahkan keterangannya pada wawancara yang peneliti lakukan mengenai kecepatan belajar siswa sebagai berikut: “Ya berbeda dengan kelas yang biasa, mereka ini kalau diibaratkan sepeda motor, cc nya 150 dan yang Reguler itu 125 cc. Jadi siswa CI dibawa lari cepat, diberi materi untuk diperdalam, memperluas materi, dan menambah pengayaan sangat mungkin dilakukan dan mereka bisa mengikuti.” GJr wwc, 22 April 2016 67 Sehingga dari pembelajaran yang diselenggarakan oleh Bapak GJr ini juga dengan memberikan materi sederhana, kemudian siswa diberikan tugas praktik, dari tugas praktik ini di laporkan dalam sebuah presentasi oleh siswa Obs, 22 April 2016. Tugas praktik yang diberikan oleh Bapak GJr ini melatih kreativitas dan produktivitas siswa karena dalam pelaksanaannya siswa diberi kebebasan mengenai cara melakukan kegiatan praktik untuk membuktikan teori. Keterangan tersebut didapat dari Bapak GJr sebagai berikut: Pelaksanaan kerja praktik juga dilakukan secara mandiri, saya hanya akan memberikan arahan dan langkah kerja secara umum, sedangkan pelaksanaannya biarkan siswa berkreasi. Saya juga tidak selalu melaksanakan kerja praktik di dalam laboratorium, bagi saya laboratorium ya alam ini. Jadi kemarin saat siswa praktik itu tidak di jam pelajaran, tetapi di luar jam pelajaran, dan tempatnya terserah mereka, boleh di sekolah, di rumah, di gunung, asalkan mereka bekerja secara kelompok, dan saya juga tidak pernah membuat kelompok lebih dari 3 orang, seringnya 2 orang, karena dengan begitu kerja mereka akan lebih maksimal.” GJr wwc, 22 April 2016 Jadi, dari kecepatan belajar siswa tersebut, guru dapat memberikan materi baru sebagai tambahan, pengayaan, praktik, yang bermanfaat pula dalam pengembangan kreativitas serta produktivitas siswa. 2 Berdasarkan keaktifan siswa, maka guru memberikan kebebasan siswa dalam mengembangkan materi yang ada, baik dalam memahami materi ataupun soal pengayaan. Tugas guru di sini membantu siswa menemukan apa yang ingin diketahui. Siswa juga banyak membawa soal latihan mandiri dari soal-soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 68 SBMPTN kemudian dibahas bersama di kelas. Ibu GSt menyatakan bahwa: “Justru di sana lebih ke siswa yang aktif daripada gurunya, masalah apa yang mereka alami dalam memahami materi pembelajaran itu baru akan dijelaskan oleh guru. Jadi saya cenderung menyerahkan ke anak, istilahnya di gondeli buntut e di cul ke sirah e .” GSt wwc, 14 April 2016 Keaktifan siswa ini juga membuat guru memberikan tugas di awal sebagai bahan rangsangan siswa agar dapat belajar secara mandiri Obs, 15 April 2016. Rangsangan ini akan dikembangkan oleh siswa baik dengan belajar mandiri ataupun dengan ditanyakan kepada guru. Guru juga membiasakan siswa untuk aktif berbicara di depan kelas untuk menyampaikan apa yang diketahui melalui kegiatan presentasi. Presentasi ini juga berguna dalam mengembangkan kepercayaan diri siswa Obs, 22 April 2016. 3 Memanfaatkan kemajuan teknologi dalam proses pembelajaran, seperti model pembelajaran menggunakan LCD sehingga guru dan siswa dapat melakukan presentasi materi. Akses internet juga dimanfaatkan oleh guru dalam melakukan pembelajaran, misalnya dengan memberikan tugas mencari soal-soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN di internet sebagai bahan pengayaan, menambah materi siswa dari internet, menggunakan aplikasi komputer dalam menyelesaikan soal- soal, kemudian kosultasi kesulitan belajar dan mengirimkan tugas melalui email Obs 14, 15 April 2016. Kegiatan ini juga dijelaskan oleh pihak guru kelas CI sebagai berikut: 69 Ini hasilnya seperti ini Bapak GDg menunjukkan kumpulan tugas siswa yang dikirim melalui email. Rencananya saya akan mengajak 4 siswa dari CI 1 untuk menjelaskan materi Limit yang Hingga di CI 2, begitu juga sebaliknya, saya harap ada guru yang berkenan untuk saya minta jam pelajarannya. Tetapi begini, tidak semua kompetensi dasar, siswa dapat dilepas untuk belajar secara mandiri. Ada beberapa hal yang guru harus memberi penjelasan dan pengertian agar siswa lebih memahami dan konsepnya bisa dipertanggung jawabkan. Kami dengan Bapak GRz kemarin sudah sepakat bahwa saya yang mengajarkan siswa cara manual dan beliau yang mengajarkan anak perhitungan dengan alat. Jadi untuk siswa kelas CI, mereka bisa menggunakan Geogebra. Menghitung statistika dengan menggunakan Ms Exel saya perbolehkan, jadi menurut saya anggapan bahwa penggunaan kalkulator membuat siswa malas bekajar itu bohong. Ketika mereka sudah di dunia kerja, mereka tidak akan menghitung secara manual, jadi saya dan Bapak GRz berkomitmen untuk mengajarkan cara menyelesaikan tugas menggunakan teknologi. Ada praktik yang dilakukan anak- anak juga, coba besok saya bawakan.” GDg wwc, 14 April 2016 Secara umum, layanan yang harus diberikan untu siswa kelas CI adalah melakukan beragam kegiatan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memicu aktivitas kecerdasan majemuknya Deden Saepul Hidayat, 2013: 10- 13. Berdasarkan paparan hasil temuan di atas, sebenarnya guru telah memberikan perbedaan layanan pendidikan bagi siswa kelas CI yang dilakukan dengan memperhatikan karakteristik siswa yaitu sebagai berikut: a Memberikan materi di awal hanya berupa rangsangan, bukan materi seutuhnya sehingga siswa akan banyak belajar mandiri mencari tau apa yang ingin diketahui. b Konsep selalu ditanamkan oleh guru agar siswa tidak mengalami kesalahan dalam pengembangan materi. 70 c Penugasan yang diberikan guru kepada siswa adalah tugas individu ataupun kelompok yang nantinya siswa akan diberikan tanggung jawab untuk presentasi mengenai tugas yang diberikan. d Siswa belajar di kelas siap dengan soal-soal latihan yang dicarinya secara mandiri, kemudian untuk soal yang tidak dapat dikerjakan akan ditanyakan kepada guru. Biasanya soal yang ditanyakan adalah soal Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri SBMPTN. e Bertanya kepada guru tidak harus secara langsung akan tetapi bisa dilakukan melalui email. f Siswa diberikan cara atau metode menyelesaikan soal secara manual misalnya mata pelajaran Matematika menggunakan rumus asli kemudian dikembangkan dengan cara penyelesaian soal atau masalah menggunakan kemajuan teknologi, misalnya dengan aplikasi Geogebra dalam Matematika.

c. Kendala Belajar di Kelas CI