Kriteria Peserta Didik Kelas Cerdas Istimewa

26 Jadi, berdasarkan paparan mengenai proses rekrutmen peserta didik, dapat disimpulkan bahwa perekrutan diawali dengan seleksi nilai akademik tingkat sekolah sebelumnya. Setelah itu calon peserta didik melaksanakan tes wawancara ahli, tes psikologi, serta tes akademik wawancara. Peserta didik yang lolos dengan kriteria yang telah ditentukan berhak mendapatkan program layanan CI.

5. Kriteria Peserta Didik Kelas Cerdas Istimewa

Siswa yang masuk dalam golongan siswa cerdas istimewa memiliki kriteria tertentu. Kriteria standar peserta didik yang memiliki kecerdasan istimewa adalah: a. IQ 130 ke atas. b. Kreativitas pada taraf tinggi: 1 Kreativitas umum. 2 Kelancaran berpikir. 3 Keluwesan berpikir. 4 Originalitas berpikir ide-ide. 5 Elaborasi. c. Komitmen terhadap tugas pada taraf tinggi: 1 Motivasi. 2 Sikap terhadap tugas. 3 Orientasi terhadap tugas. Deden Saepul Hidayat, 2013: 13 Selain kriteria tersebut, untuk dapat masuk dalam kelas cerdas istimewa perlu memenuhi beberapa syarat. Persyaratan peserta didik Cerdas Istimewa: 27 a Memiliki nilai raport di atas KKM. b Lulus UN SMP. c Hasil psikologi yang menunjukkan memiliki kemampuan intelektual umum minimal kategori sangat cerdas dengan skor minimal 130 skala Wechsler, peserta didik memiliki kreativitas CQ tinggi dan memiliki ketertarikan terhadap tugas taks commitment dengan kategori baik, serta peserta didik tidak mengalami gangguan emosional dan sosial. d Kesehatan baik. ditujukkan dengan surat keterangan dokter. e Kesediaan calon peserta didik dan persetujuan orang tua atau wali, yaitu pernyataan secara tertulis dari peserta didik dan orang tua atau wali siswa untuk mengikuti pendidikan khusus. f Informasi data tambahan dari diri sendiri, teman sebaya, orang tua, guru, dan pengamatan dari sejumlah ciri-ciri keterbakatan. Deden Saepul Hidayat, 2013:59-60 Robert Sternberg Eko Supriyanto, 2012: 24-25 menegaskan bahwa siswa CI bukan entitas monolitik bentukannya, melainkan terbentuk dari berbagai aspek atau serial kompetensi. Robert menyebutkan ada 3 jenis kecerdasan istimewa, yaitu analitik, sintetik, dan praktikal. Perbedaan ini menjadi alasan kuat bahwa layanan kurikulum yang diberikan tidak menggunakan bobot kurikulum siswa normal yang diterapkan di kelas Reguler. Kelas CI membutuhkan banyak menguatan mulai dari aspek kurikulum, layanan pembelajaran, dan juga evaluasi hasil belajar. Aspek 28 tersebut kemudian menuntut guru untuk menyiapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan karakter siswa CI. Kelas CI membutuhkan pengecualian atau keistimewaan dalam belajar karena siswa CI memiliki kemampuan belajar lebih, kemampuan menerima dan menerapkan pengetahuan jauh lebih cepat dibandingkan dengan siswa biasa. Menurut Silverman, cerdas istimewa dimaknakan sebagai perkembangan yang tidak sebagaimana mestinya dalam kemampuan pengetahuan level tinggi dan dalam intensitas paling tinggi dalam menciptakan pengalamannya sendiri serta kesadaran atas perbedaan dari perkembangan secara normal Eko Supriyanto, 2012: 25-26. Jadi, kriteria peserta didika kelas CI adalah IQ minimal 130, memiliki kreativitas dan komitmen terhadap tugas yang tinggi. Kemampuan tersebut terbentuk dari beberapa aspek dan bukan merupakan kemampuan tunggal. Siswa di sini memiliki kemampuan yang berbeda dari siswa dengan kecerdasan normal.

6. Layanan dan Cara Belajar yang Harus Dipahami Pendidik