88 Istimewa harus diberi tambahan pengetahuan baru mengenai standar yang
merupakan persetujuan atas tujuan yang dijadikan fokus pencapaian pendidikan, keterkaitan dan kedalaman pemahaman guru meningkatkan
kualitas terkait dengan semua aspek persekolahan. Guru wajib menguji efektivitas perangkatnya mampu bekerja, mendesain ulang, dan mengelolanya
untuk memastikan bahwa standar tinggi dapat dicapai. Guru yang mengajar di kelas CI SMA N 1 Wonogiri ini belum melaksanakan tambahan pengetahuan
baru mengenai standar, keterkaitan dan kedalaman terkait aspek persekolahan, serta pengujian perangkat bekerja.
Jadi, dalam pemilihan guru kelas CI di SMA N 1 Wonogiri belum menerapkan karakteristik tertentu, baik seperti karakteristik guru kelas
unggulan sebelumnya RSBI ataupun karakteristik guru kelas CI. Pembekalan mengenai peningkatan kualitas pada semua aspek persekolahan
belum dilakukan oleh pihak sekolah. Pemilihan guru kelas CI di SMA N 1 Wonogiri dilakukan oleh pihak sekolah terutama Kepala Sekolah.
b. Layanan Guru yang Mengajar di Kelas CI
Bentuk layanan yang seharusnya diberikan oleh guru adalah pengembangan kecerdasan melalui pelaksanaan aktivitas belajar siswa oleh
pendidik. Dasarnya adalah bagaimana peserta didik melakukan beragam kegiatan dalam pembelajaran yang bertujuan untuk memicu aktivitas
kecerdasan majemuknya. Pengembangan kecerdasan ini harus masuk ke dalam isi dan rancangan pembelajaran serta aktivitas belajar di kelas. Hal ini
untuk membantu peserta didik mendapatkan lebih banyak makna dan
89 rangsangan otak dalam proses belajar, sekaligus memperbanyak variasi dan
kesenangan ketika belajar, sehingga mampu mengembangkan dan memperkuat kecerdasannya. Deden Saepul Hidayat, 2013: 10-17
Teori tersebut kemudian dikembanglan oleh pihak SMA N 1 Wonogiri atas dasar karakteristik siswa. Karakteristik siswa kelas CI yang memang
berbeda dengan kelas Reguler membuat guru dituntut memberikan layanan yang berbeda pula pada proses belajar mengajar siswa CI di kelas. Perbedaan
pemberian layanan belajar mengajar ini juga merupakan salah satu bentuk pengoptimalan potensi siswa. Mengingat bahwa program ataupun kegiatan
yang diberikan untuk siswa kelas CI dengan siswa kelas Reguler masih sama, maka bentuk keistimewaan yang diberikan sekolah bagi siswa yang istimewa
adalah dalam bentuk layanan belajar siswa. Jadi, layanan yang diberikan oleh guru terhadap peserta didik kelas CI
dalam tataran merangsang siswa agar aktif bertanya dan aktif mencari materi yang akan dipelajari.
c. Kendala Belajar di Kelas CI
Berdasarkan hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa guru dalam mengajar di kelas CI tidak mengalami kendala berhubungan dengan
siswa. Kendala justru muncul karena fasilitas yang diberikan sekolah bagi kelas X CI belum optimal. Kelas CI menempati ruang Laboratorium ketika
siswa kelas XII belum melaksanakan Ujian Nasional. Siswa sendiri juga merasakan kendala dalam belajar di ruang Laboratorium. Kendala ini
disebabkan ruang kelas memiliki kursi tanpa sandaran dan meja panjang
90 untuk 4 siswa. Keadaan ini membuat kondisi kelas kurang fleksibel. Guru
kurang dapat menerapkan metode belajar yang bervariasi karena hambatan tersebut. Setelah siswa kelas XII melaksanakan Ujian Nasional baru siswa
kelas X CI menempati kelas yang sama dengan kelas Reguler. Jadi, kendala yang ada pada proses belajar di kelas CI adalah fasilitas
ruang belajar yang belum sama seperti kelas Reguler, karena harus menempati ruang Laboratorium.
4. Pengembangan Kurikulum CI