Pengertian Keaktifan Belajar Siswa

7 Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya. 8 Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan, gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya. Klasifikasi diatas menunjukkan bahwa banyaknya aktivitas yang dilakukan disekolah. Apabila aktivitas- aktivitas tersebut dapat diterapkan disekolah, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan menyenangkan.

c. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa

Dalam melakukan proses pembelajaran, aktivitas siswa sangat diperlukan. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukan agar proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang diinginkan. Gagne dan Briggs dalam Martinis, 2007:84 menyebutkan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu : 1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2 Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa. 3 Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa. 4 Memberikan stimulusmasalah, topik, dan konsep yang akan dipelajari 5 Memberi petunjuk kepada peserta didik cara mempelajarinya. 6 Memunculkan aktivitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. 7 Memberi umpan balik feedback 8 Melakukan tagihan-tagihan terhadap siswa berupa tes, sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur.

d. Indikator Keaktifan Belajar Siswa

Keaktifan belajar siswa dapat diamati melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. Menurut Nana Sudjana 2011: 61 keaktifan belajar dapat dilihat dari : 1 Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya 2 Terlibat dalam pemecahan masalah 3 Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya 4 Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan masalah 5 Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru 6 Menilai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperolehnya 7 Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis 8 Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapinya. Menurut Abu Ahmadi dan Widodo 2013: 207 melalui indikator cara belajar siswa aktif dapat dilihat tingkah laku mana yang muncul dalam suatu proses belajar mengajar, berdasarkan apa yang dirancang oleh guru. Indikator tersebut dilihat dari lima segi yakni: 1 Keinginan, keberanian menampilkan minat, kebutuhan, permasalahannya 2 Keinginan dan keberanian serta kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan persiapan, proses dan kelanjutan belajar. 3 Penampilan berbagai usahakekreatifan belajar dalam menjalani dan menyelesaikan kegiatan belajar mengajar sampai mencapai keberhasilannya. 4 Kebebasan atau keleluasaan melakukan hal tersebut tanpa tekanan guru pihak lainnya kemandirian belajar. Keaktifan belajar siswa dapat diukur dengan berbagai indikator seperti yang telah disebutkan di atas. Keaktifan belajar siswa dalam penelitian ini akan diukur dengan indikator keaktifan belajar menurut Nana Sudjana yang disesuaikan dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan. Indikator untuk keaktifan belajar siswa tersebut diambil untuk mendapatkan data keaktifan belajar siswa yang akan diamati pada saat penelitian sehingga diperoleh data penilaian keaktifan belajar siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share TPS

a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk – bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru.Pembelajaran kooperatif diarahkan oleh guru, dimana guru menetapkan tugas dan pertanyaan- pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud Agus Suprijono 2014: 54. Roger dan David Johnson dalam Agus Suprijono 2014:58 mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah: 1 Saling ketergantungan positif Positive Interpendence, 2 Tanggung jawab perseorangan Personal Responsibility, 3 Interaksi Promotif Face to face promotive interaction, 4 Komunikasi antar anggota Interpersonal skill, dan 5 Pemrosesan kelompok Group Processing.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25