aktivitas siswa. Guru tidak hanya menyampaikan ilmu pengetahuan secara teoritis,akan tetapi guru harus melibatkan siswa secara langsung
sehingga dapat membuat siswa aktifdalam kegiatan pembelajaran. Akuntansi adalah salah satu mata pelajaran yang memerlukan
kecakapan individual dalam mengerjakannya.Kecakapan itu diasah dengan latihan, tidak bisa instan. Tidak semua siswa menangkap secara
cepat untuk memiliki kecakapan. Oleh karena itu dibutuhkan latihan rutin agar siswa dapat memiliki kecakapan dalam mengerjakan,
khususnya dalam akuntansi. Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi
menjadi informasi keuangan yang bermanfaat untuk pihak internal dan eksternalSony Warsono dkk, 2008: 3.Akuntansi membutuhkan
kecakapan inividual dalam proses mencatatnya sehingga harus dipahami peserta didik bukan untuk dihafal.Oleh karena itu dibutuhkan adanya
keaktifan dalam diri siswa atau peserta didik dalam pembelajaran akuntansi.
Keaktifan peserta didik akan sangat membantu dalam proses pembelajaran akuntansi mengingat belajar merupakan proses aktif dari si
pembelajar dalam membangun pengetahuannya, bukan proses pasif yang hanya menerima ceramah dari guru Agus Suprijono, 2014: 10. Oleh
karena itu, diperlukan adanya keaktifan siswa pada pembelajaran akuntansi guna pembelajaran dapat berjalan efektif.
b. Jenis-jenis Keaktifan Belajar Siswa
Terdapat banyak jenis kegiatan aktivitas belajar yang dapat dilakukan anak-anak di kelas, tidak hanya mendengarkan atau mencatat.
Paul B. Diedric dalam Sardiman2011:102 membuat suatu daftar yang berisi 177 macam kegiatan aktivitas siswa yang dapat digolongkan
sebagai berikut: 1
Visual activities seperti membaca, memperhatikan gambar, demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain dan sebagainya.
2 Oral activities seperti menyatakan, merumuskan, bertanya,
memberi saran, mengeluarkan pendapat, mengadakan interview, diskusi, interupsi dan sebagainya.
3 Listening activities seperti mendengarkan uraian, percakapan,
diskusi, musik,pidato, dan sebagainya. 4
Writing activities seperti menulis cerita, karangan, laporan, tes, angket, menyalin, dan sebagainya
5 Drawing activities seperti menggambar, membuat grafik, peta
diagram, pola, dan sebagainya. 6
Motor activities seperti melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, bermain, berkebun, memelihara
binatang dan sebagainya.
7 Mental activities seperti menanggapi, mengingat, memecahkan
soal, menganalisis, melihat hubungan, mengambil keputusan, dan sebagainya.
8 Emotional activities seperti menaruh minat, merasa bosan,
gembira, berani, tenang, gugup, dan sebagainya. Klasifikasi diatas menunjukkan bahwa banyaknya aktivitas yang
dilakukan disekolah. Apabila aktivitas- aktivitas tersebut dapat diterapkan disekolah, maka proses pembelajaran akan menjadi lebih
efektif dan menyenangkan.
c. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Belajar Siswa
Dalam melakukan proses pembelajaran, aktivitas siswa sangat diperlukan. Keterlibatan siswa secara aktif dalam kegiatan belajar
mengajar sangat diperlukan agar proses pembelajaran dapat mencapai hasil yang diinginkan. Gagne dan Briggs dalam Martinis, 2007:84
menyebutkan faktor-faktor yang dapat menumbuhkan timbulnya keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran yaitu :
1 Memberikan motivasi atau menarik perhatian siswa, sehingga
mereka berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. 2
Menjelaskan tujuan instruksional kemampuan dasar kepada siswa.
3 Mengingatkan kompetensi belajar kepada siswa.