berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakukan dengan menunjuk pasangan yang secara sukarela bersedia melaporkan
hasil kerja kelompoknya.
g. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share TPS
Model pembelajaran kooperatif tipe TPS, siswa dapat terlibat aktif dalam diskusi atau bekerjasama dengan temannya. Hal ini
dikarenakan bahwa tipe TPS, kelompok diskusi tidak terlalu banyak yang terdiri dari 2 orang siswa kelompok kecil setiap kelompoknya
dan diskusi dengan 2 orang siswa lebih efektif dibandingkan dengan diskusi kelompok yang terdiri dari 4-5 orang siswa.
Pembelajaran TPS ini menekankan untuk berpikir dua orang dalam menyelesaikan masalah yang diajukan oleh guru. Berpikir dua
orang jauh lebih baik daripada berpikir sendiri – sendiri karena ada
peluang sharing pendapat. Model TPS ini dapat membantu peserta didik pasif berani menyampaikan ide, pendapat, maupun pengalaman
kepada temannya Zainal Arifin dan Adhi Setyawan, 2012: 64.Selain itu dikemukakan juga kelebihan dan kekurangan menurut Hartina
2008, yaitu sebagai berikut: Kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe TPS menurut
Hartinah 2008:12 antara lain sebagai berikut:
1 Memungkinkan siswa untuk merumuskan dan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan mengenai materi yang diajarkan karena secara tidak langsung memperoleh contoh pertanyaan yang
diajukan oleh guru, serta memperoleh kesempatan untuk memikirkan materi yang diajarkan.
2 Siswa akan terlatih menerapkan konsep karena bertukar pendapat
dan pemikiran dengan temannya untuk mendapatkan kesepakatan dalam memecahkan masalah.
3 Siswa lebih aktif dalam pembelajaran karena menyelesaikan
tugasnya dalam kelompok, dimana tiap kelompok hanya terdiri dari 2 orang.
4 Siswa memperoleh kesempatan untuk mempresentasikan hasil
diskusinya dengan seluruh siswa sehingga ide yang ada menyebar.
5 Memungkinkan guru untuk lebih banyak memantau siswa dalam
proses pembelajaran. Adapun kelemahan model pembelajaran kooperatif tipe TPS
dikemukakan oleh Hartinah 2008:12 adalah sangat sulit diterapkan disekolah yang rata-rata kemampuan siswanya rendah dan waktu yang
terbatas, sedangkan jumlah kelompok yang terbentuk banyak.Hal yang senada juga diungkapkan oleh Lie 2005:46, kekurangan dari
kelompok berpasangan kelompok yang terdiri dari 2 orang siswa adalah sebagai berikut:
a Banyak kelompok yang melapor dan perlu dimonitor
b Lebih sedikit ide yang muncul
c Jika ada perselisihan, tidak ada penengah
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian ini berdasarkan pada penelitian sebelumnya yaitu:
1.
Penelitian oleh Winarti 2011 yang berjudul Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share TPS untuk
Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa SMK Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 20102011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Implementasi Metode Pembelajaran Kooperatif Model Think Pair Share TPS dapat meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa SMK
Negeri 1 Pengasih Tahun Ajaran 20102011 yang dibuktikan dengan adanya peningkatan presentase keaktifan belajar siswa yaitu sebesar
12 dari siklus I sebesar 74 menjadi 87 pada siklus II. Penelitian ini memiliki kesamaan model dan variabel yang akan
diteliti, sedangkan perbedaan terletak pada subjek, tempat, dan waktu penelitian.
2.
Penelitian oleh Ari Tri Hastuti 2013 yang berjudul Implementasi Model Cooperative Learning Tipe Think Pair Share TPS untuk