Menetapkan Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa dalam
dalam Jurnal Khusus. Berdasarkan silabus yang digunakan sekolah lampiran I, halaman 114, indikator yang harus dicapai siswa dalam
materi ini antara lain : 1. Menjelaskan tahap-tahap proses pencatatan transaksi 2. Menguraikan kembali tahap-tahap proses pencatatan
transaksi .Berdasarkan materi tersebut, peneliti menyususn Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang didalamnya terdapat Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. P eneliti juga membuat soal mengenai kompetensi dasar pencatatan transaksi dalam jurnal khusus
untuk mengukur keaktifan siswa.Soal latihan terdiri dari 5 pilihan ganda dan uraian di masing-masing siklus.Perangkat pembelajaran tersebut
dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru mata pelajaran.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran Ihalaman 128.
Lembar observasi Keaktifan Belajar Siswa dan catatan lapangan juga dipersiapkan yang digunakan untuk mendokumentasikan proses
pembelajaran. b.
Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan siklus I dalam penelitian ini adalah pada hari Selasa, 20 Januari 2015 selama 2 x 45 menit. Pertemuan siklus I ini dengan
Kompetensi Dasar Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Khusus dan proses pembelajaran dipusatkan pada Keaktifan Belajar Siswa. Keaktifan Belajar
siswa diamati oleh 3 observer dengan peneliti.
Siklus ini dilaksanakan di kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Yogyakarta. Guru mengawali pembelajaran dengan salam dan
mengabsensi siswa. Tidak lupa guru memperkenalkan kami, mahasiswa yang mengadakan penelitian.Materi yang diberikan guru adalah materi
dengan Kompetensi Dasar Pencatatan Transaksi dalam Jurnal Khusus.Pada saat guru menjelaskan terlihat beberapa siswa mencatat
materi dan memperhatikan penjelasan dari guru.Peneliti menjelaskan tentang model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share memfokuskan pada 3 aktivititas utama
yaitu think berpikir, pair berpasangan dan share berbagi. Pada saat kegiatan inti yakni pada 3 aktivititas utama yaitu think
berpikir, pair berpasangan dan share berbagi, peneliti membagi siswa dalam pasangan-pasangan yang heterogen. Pasangan-pasangan ini
terbentuk berdasarkan nilai Ujian Akuntansi. Pembentukan pasangan ini bertujuan agar siswa satu sama lain dapat saling membantu dan bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas yang diberikan.Pasangan terdiri dari satu siswa
berkemampuan tinggi
dan satu
siswa berkemampuan
rendah.Kemudian siswa tersebut diarahkan untuk duduk di tempat yang sudah direncanakan.Denah tempat duduk dapat dilihat pada lampiran I,
halaman 184.
Setiap siswa mendapatkan soal yang harus diselesaikan.Siswa diberikan waktu 10 menit untuk memikirkan soal dan jawaban soal yang
diberikan think.Siswa yang sudah mengetahui jawaban dari soal langsung mengerjakan soal tersebut.Kemudian siswa diminta untuk
mengerjakan soal bersama-sama dengan pasangan masing-masing share. Pada aktivitas share ini, beberapa siswa tidak melaksanakannya dengan
baik. Beberapa siswa terkesan cuek terhadap pasangan dan asyik sendiri untuk mengerjakan soal sendiri.Hal ini terlihat dalam observasi proses
pembelajaran bahwa beberapa siswa yang asyik sendiri mengerjakan soal. Setelah waktu berpasangan habis dan siswa selesai mengerjakan soal,
siswa diminta untuk berbagi ke depan kelas share. siswa antusias untuk mengikuti aktivitas ini pada awalnya, namun diakhir siswa tidak ada yang
ingin berbagi, sehingga guru ikut andil dalam aktivitas ini dengan menunjuk salah satu siswa untuk berbagi atau membacakan hasil
pekerjaanya di depan kelas. Pada akhir kegiatan, guru menyimpulkan materi yang telah dipelajari
dan guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya. c.
Pengamatan
Pada saat pelaksanaan tindakan siklus I ini siswa terlihat belum terlalu paham mengenai prosedur Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Think Pair Share. Siswa terlihat berdiskusi dengan pasangan saat aktivitas
berpikir mandiri think, mengerjakan soal sendiri pada aktivitas berpasangan share, dan beberapa siswa terpaksa ditunjuk karena tidak
ada yang ingin berbagi share di depan kelas. Beberapa aspek keaktifan belajar siswa masih rendah, hal ini akan menjadi pembelajaran pada siklus
berikutnya agar terjadi peningkatan pada siklus II. Pengamatan
Keaktifan Belajar
Siswa dilakukan
dengan menggunakan lembar observasi Keaktifan Belajar Siswa.Lembar
observasi ini terdiri dari indikator-indikator yang dapat mencerminkan Keaktifan Belajar Siswa yang dilaksanakan pada pembelajaran
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share.data yang diperoleh dari analisis skor Keaktifan Belajar Siswa dapat dilihat
pada lampiran II halaman 198. Pengamatan terhadap KBS dilakukan dengan menggunakan lembar
observasi.Lembar observasi ini terdiri dari indikator yang dapat mencerminkan KBS dalam pelaksananaan pembelajaran menggunakan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Data yang diperoleh dari lembar observasi Keaktifan Belajar Siswa selama proses
pembelajaran dinyatakan dalam presentase. Data keaktifan belajar Siswa dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut :Analisis Keaktifan Belajar
Siswa terlampir pada lampiran II halaman 191