13.9 16.3 Reklamasi Daerah Pengendapan Model Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Pertambangan Mineral Yang Berkelanjutan (Studi Kasus Pengelolaan Lingkungan Mod ADA Di Kabupaten Mimika, Papua)

86 Konstruksi tanggul dibuat dari material padatan dan batu-batuan, sampai dengan tahun 2007 material yang digunakan mencapai 35,08 juta m 3 yang terdiri atas 20,35 juta m 3 untuk tanggul barat, 14,11 juta m 3 untuk tanggul timur, 0,62 juta m 3 untuk Monitoring Access MA di lokasi pembuatan gabion serta 2,57 juta m 3 untuk perbaikan erosi kecil dan penurunanperluasan tempat pengambilan material PTFI 2007. Peningkatan konstruksi tanggul juga dilakukan dengan penanaman rumput Phragmintes karka sp yang dapat menahan erosi dan meningkatkan pengendapan Pasir sisa tambang. Untuk meningkatkan sedimentasi di wilayah pengendapan dibangun gabion konstruksi kawat bronjong dengan arah melintang di antara dua tanggul tanggul barat dan timur sepanjang 2 km dengan konstruksi setebal 50 cm dan lebar 8 m. Untuk mengoptimalkan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan Mod-ADA, perusahaan pertambangan mengalokasi dana operasional yang tinggi. Gambar 25 menunjukkan bahwa alokasi dana pengelolaan pasir sisa tambang dan aliran sungai sebesar 14,11 persen serta anggaran pemantauan lingkungan sebesar 3,83 persen dari total anggaran kegiatan lingkungan. Proporsi anggaran kegiatan lingkungan sebesar 27,62 persen dari total anggaran pengelolaan dan pemantauan lingkungan, rincian alokasi dana kegiatan lingkungan disajikan pada Lampiran 30. 51.1

1.8 13.9

9.6 16.3

7.3 Pengelolaan sirsat dan sungai Penanganan aliran air asam batuan Pemantauan lingkungan Reklamasi Pelayanan perkotaan Modal lingkungan Gambar 25. Alokasi dana kegiatan lingkungan PTFI 2007

4.3. Reklamasi Daerah Pengendapan

Komitmen perusahaan pertambangan melakukan reklamasi selama operasional pertambangan disesuaikan dengan Undang-undang No. 41 tahun 1999 mengenai kewajiban melakukan reklamasi lahan bekas pertambangan oleh 87 pemegang ijin pertambangan. Kegiatan reklamasi di wilayah pengendapan Pasir sisa tambang diarahkan pada peningkatan jumlah tanaman dan luas daerah yang dapat ditanami. Dalam kaitan reklamasi dan rencana pasca tambang, perusahaan melakukan pembukuan kewajiban dalam bentuk accounting reserve. Jumlah kewajiban yang telah dibukukan sampai dengan tahun 2007 sebesar US 66.678.576 Tabel 11. Selain itu, perusahaan juga telah menyisihkan dana kas secara teratur dalam bentuk deposito yang direncanakan pada akhir masa tambang mencapai US 100 juta. Dana tersebut digunakan untuk kegiatan penutupan tambang dan reklamasi pada akhir masa tambang. Sampai dengan triwulan keempat tahun 2007 Tabel 11 akumulasi dana deposito tersebut telah tercapai 9,73 persen. Realisasi pengelolaan dana lingkungan pada tahun 2007 Lampiran 30 menunjukkan bahwa alokasi dana pengelolaan pasir sisa tambang dan sungai mencapai 51,1 persen, sedangkan dana reklamasi mencapi 9,6 persen dari total dana. Tabel 11. Dana reklamasi dan rencana pasca tambang Tahun Accounting reserve Dana deposito Pencapaian US 2007 66.678.576 9.732.519 9,73 2006 30.026.302 8.498.028 8,50 2005 26.463.235 7.216.169 7,22 Sumber: PTFI 2007 diolah Kegiatan pemeliharaan lingkungan biologis melalui revegetasi lahan pasir sisa tambang dilakukan dengan kegiatan penanaman berbagai jenis tanaman perkebunan dan kehutanan untuk memperbaiki kesuburan lahan. Dalam pencapaian target kegiatan, perusahaan pertambangan mengalokasikan anggaran biaya yang besar. Lampiran 30 menunjukkan bahwa alokasi anggaran kegiatan reklamasi pada tahun 2007 sebesar 2,65 persen dari total anggaran kegiatan lingkungan yang mencapai US 36.159.071. Berdasarkan survai lapangan diperoleh biaya efektif pengelolaan lingkungan biologik melalui kegiatan revegetasi Tabel 12 dengan rincian disajikan pada Lampiran 2 sampai dengan Lampiran 7. 88 Tabel 12. Analisis biaya pengelolaan lingkungan biologik revegetasi Kegiatan Luasan ha Tenaga kerja orang Biaya efektif Rpha Budidaya mangrove 9,1 18 34.240.106,- Penanaman Legume Cover Crop LCC 19,6 11 1.069.722,- Penanaman Rumput Phragmites Karka 25 17 23.298.460,- Penanaman Rumput Vetiver 1,1 11 118.741.229,- Penanaman King Grass 12,4 11 41.527.893,- Budidaya sengon 1 11 36.190.517,- Sumber: hasil survey lapangan tahun 2007 Dalam upaya pemulihan kesuburan lahan pasir sisa tambang dilakukan penanaman berbagai jenis tanaman lokal tanaman perkebunan, kehutanan maupun tanaman pertanian serta perluasan wilayah penanaman Lampiran 37. Perbaikan kesuburan lahan pasir sisa tambang dengan penanaman Legume Cover Crop LCC di antara baris pohon tanaman perkebunan mencapai 81.200 m 2 . Penanaman tanaman perkebunan dan kehutanan pada tahun 2007 mencapai 2.000 jenis pohon yang tersebar di wilayah penanaman seluas 3,2 ha. Untuk mencegah erosi aliran sungai dilakukan penanaman akar wangi Vetiver zizanoides di daerah Mod-ADA dan Tanggul Barat Baru seluas 15.200 m 2 . Selain itu, juga dilakukan penanaman tanaman pertanian seperti sayur-sayuran dan buah-buahan Lampiran 45. Di daerah reklamasi dapat ditanami lebih dari 28 varietas tanaman pertanian serta pembibitan 59 jenis pohon tahunan dan 36 jenis tanaman musiman. Tabel 13 menunjukkan bahwa di pusat reklamasi dapat dihasilkan bibit dengan berbagai jenis, yaitu tanaman tahunan dan tanaman musiman. Pada tahun 2007 dihasilkan 25.755 bibit tanaman tahunan dan 24.747 bibit tanaman musiman, sehingga total jumlah bibit yang dihasilkan sebanyak 50.502 bibit. Pencapaian kegiatan reklamasi lahan pasir sisa tambang di dataran rendah ditunjukkan pada Tabel 14 berdasarkan rencana kegiatan reklamasi dengan target wilayah Mod-ADA Lampiran 33, 34 dan 35. Tabel 13. Jumlah bibit hasil pembibitan di pusat reklamasi Maurujaya tahun 2007 Periode triwulan Tanaman tahunan Tanaman musiman Jumlah bibit 1 5.882 7.536 13.418 2 5.799 4.073 9.872 3 9.357 5.696 15.053 4 4.717 7.442 12.159 Total 25.755 24.747 50.502 Sumber: PTFI 2007 89 Tabel 14. Pencapaian reklamasi lahan pasir sisa tambang di dataran rendah Periode Rencana ha Pencapaian ha Lokasi Jenis tanaman Triwulan 1, 2007 12,5 0,3 MP-32 Sisi timur Sungai Ajkwa King grass 8,12 MP-26 Sisi timur Sungai Ajkwa Legume cover crop: Colopogonium moconoides, Centrosoma pubescens, Pueraria javanica, Crotalaria juncea 3,2 MP-32 Sisi timur Sungai Ajkwa Sengon Buto Enterolobium cyclocarpum, Angsana Pterocarpus indicus, Gamal Glyciridae sp, Lamtoro Leucoena leucocephala, Kapuk Ceiba petandra, Mengkudu Morinda citrifolia, sukun Chartocarpus communi, Kaliandra Caliandra sp., Sengon Paraserianthes falcataria, kayu putih Eucalyptus sp 1,52 MP-34 Tanggul barat baru dan Mod-ADA sisi barat Sungai Ajkwa Vetiver zizanoides 15 Kelapa Lima Tanggul timur Mangrove Sonneratia caseolaris 22,7 MP-26 s.d MP-32 sisi timur Sungai Ajkwa Phragmites karka Triwulan 2, 2007 12,5 1,6 MP-31 sisi timur Sungai Ajkwa King grass 6 MP-28 sisi timur Sungai Ajkwa King grass 4,5 MP-22 sisi timur Sungai Ajkwa King grass 0,5 MP-28 Tanggul barat baru, area bambu atau sisi barat Sungai Ajkwa LCC 6 MP-28 Tanggul barat lama, area casuarina sisi barat Sungai Ajkwa LCC 5 MP-26 area spesies lokal sisi timur Sungai Ajkwa LCC 14 Mod-ADA Tanggul Barat Mangrove 11 Mod-ADA Tanggul Timur Mangrove 18,5 MP-26 s.d. MP-32 sisi timur Sungai Ajkwa Phragmites karka Daerah yang belum dimasukan pada laporan triwulan 1,2 Sumber: PTFI 2007 90

4.4. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Lokal