Uji Heteroskedastisitas Pengujian Model dan Hipotesis

Jika terima H , maka persamaan tersebut tidak memiliki error term terdistribusi normal dan sebaliknya, jika tolak H terima H 1 maka persamaan tersebut memiliki error term yang terdistribusi normal.

3.4.7. Pengukuran Elastisitas

Mengukur dan menjelaskan hingga seberapa jauh reaksi perubahan harga dan variabel-variabel lainnya, digunakan konsep yang disebut elastisitas Lipsey, 1995. Secara umum nilai elastisitas dalam jangka pendek short run dapat dirumuskan sebagai berikut : EsrYt Xt = b i XtYt Dengan : EsrYt Xt = Elastisitas jangka pendek peubah endogen terhadap peubah- peubah eksogen. b i = Koefisien dugaan dari peubah eksogen Xt = Rataan peubah-peubah eksogen Yt = Rataan peubah-peubah endogen Kriteria uji sebagai berikut : 1. Jika nilai elastisitas lebih dari satu E1, dikatakan elastis responsive karena perubahan satu persen variabel eksogen mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari satu persen. 2. Jika nilai elastisitas antara nol dan satu 0E1, dikatakan inelastis non responsive, karena perubahan satu persen variabel eksogen akan mengakibatkan perubahan variabel endogen kurang dari satu persen. 3. Jika nilai elastisitas sama dengan nol E=0, maka dikatakan inelastis sempurna. 4. Jika nilai elastisitas tak hingga E= , maka dikatakan elastis sempurna. 5. Jika nilai elastisitas sama dengan satu E=1, maka dikatakan unitary elastis.

3.5. Definisi Operasional

1. Luas Areal A adalah seluruh luas areal kelapa sawit di seluruh propinsi di Indonesia dalam satuan hektar. 2. Produktivitas PRODV adalah jumlah rata-rata produksi kelapa sawit Indonesia per satuan luas areal kelapa, diukur dalam satuan ton per hektar. 3. Minyak sawit Crude Palm Oil, CPO merupakan hasil olahan dari tandan buah segar kelapa sawit yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit 4. Indeks Harga Konsumen IHK adalah angka indeks yang menggambarkan besarnya perubahan harga pada tingkat konsumen dari komoditi yang dikonsumsi suatu negara. 5. Harga CPO HCPO adalah harga rata-rata CPO domestik setelah dideflasi 2000 = 100 dengan Indeks Harga Konsumen Indonesia dan dinyatakan dalam satuan Rupiah per Kilogram.