Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia 2007-2009
diolah
Gambar 2.2. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit Indonesia Menurut Pengusahaan Tahun 2000-2008 Ton
2.4. Tinjauan Kebijakan Pemerintah di Sektor Industri Minyak Sawit
Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah pada sektor industri kelapa sawit tidak hanya dari sisi peningkatan produksi, namun yang
lebih kompleks pada sisi pengaturan tataniaga minyak sawit. Berbagai instrumen telah diaplikasikan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : 1 pengendalian laju
inflasi dan mencegah penurunan pendapatan masyarakat, dan 2 pengendalian pasokan minyak sawit kasar di dalam negeri melalui pembatasan ekspor untuk
menjaga kestabilan harga minyak goreng Amang dalam Wardani 2008. Beberapa instrumen kebijakan pemerintah yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah 1 penetapan pungutan ekspor, 2 penetapan
- 2,000,000
4,000,000 6,000,000
8,000,000 10,000,000
12,000,000 14,000,000
16,000,000 18,000,000
20,000,000
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
P ro
d u
k si
C P
O T
o n
Tahun
alokasi kebutuhan dalam negeri berupa pembatasan ekspor, 3 pemupukan cadangan penyangga minyak sawit kasar, dan 4 pelarangan ekspor. Instrumen
yang sangat populer dan banyak menimbulkan kontroversi antar pihak-pihak yang berkepentingan adalah pajak ekspor tax export dan pelarangan ekspor export
ban .
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1986 Tentang Pengembangan Pola Perkebunan, seluruh perusahaan kelapa sawit harus
membangun kemitraan kebun plasma dengan kebun inti dengan menggunakan pola Perusahaan Inti Rakyat PIR. Pola PIR adalah pola pelaksanaan
pengembangan perkebunan dengan menggunakan perkebunan besar sebagai inti yang membantu dan membimbing perkebunan rakyat di sekitarnya sebagai
plasma dalam suatu sistem kerjasama yang saling menguntungkan, utuh, dan berkesinambungan dalam jangka waktu tertentu.
Pengembangan perkebunan dengan pola PIR dilakukan untuk membangun dan membina perkebunan rakyat di wilayah baru dengan teknologi maju agar
mampu memperoleh pendapatan yang layak serta meningkatkan kegiatan transmigrasi dengan mewujudkan suatu sistem pengelolaan usaha yang
memadukan berbagai kegiatan produksi, pengolahan, dan pemasaran hasil.
2.5. Kerangka Pemi
2.5.1. Penawaran
Kurva penawara penawaran supply sched
produsen pada harga- menunjukkan hubungan
jika faktor lainnya tetap atau jumlah yang ditaw
Gambar 2.3 menunjukan kuantitas per periode d
faktor-faktor lain yang m selain harga komoditi
teknologi, harga komodi
Sumber : Lip
ikiran Teoritis
ran adalah peyajian penawaran dalam bentuk gra hedule
yang menggambarkan jumlah yang akan -harga alternatif komoditi tersebut. Kurva
an antara jumlah atau kuantitas yang ditawarkan ap sama. Kemiringan positif menunjukkan bahwa
awarkan bervariasi dalam arah yang sama deng an kurva penawaran yang menggambarkan hubun
dengan harga. Pergeseran kurva penawaran terj g mempengaruhi jumlah yang ditawarkan suatu p
ti itu sendiri berubah, misalnya harga input, diti lain, dan tujuan perusahaan Lipsey, 1995.
Lipsey 1995
Gambar 2.3. Kurva Penawaran 37
grafik skedul n dijual para
penawaran n dan harga,
wa kuantitas engan harga.
ungan antara erjadi ketika
u perusahaan t, perubahan