Penelitian Mengenai Respon Penawaran

jangka pendek bernilai 0,34 dan elastisitas jangka panjang bernilai 0,81. Hasil ini menggambarkan bahwa para petani tembakau di Zimbabwe tidak responsive terhadap perubahan harga yang terjadi. Purwandari 2006 dalam Analisis Respon Penawaran Kelapa di Pulau Jawa menggunakan model distribusi beda kala penyesuaian Nerlove dengan persamaan tunggal regresi berganda. Peubah bebas yang digunakan untuk respon areal kelapa yaitu luas areal kelapa t-1, harga kopra, harga padi, dan harga kacang hijau sedangkan untuk respon produktivitas adalah produktivitas t-1 harga kopra, harga kacang hijau, harga jagung, harga padi, dan harga kacang tanah. Data yang digunakan adalah data sekunder dengan deret waktu time series selama 20 tahun yaitu dari tahun 1984 sampai dengan tahun 2003. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap respon areal kelapa di Pulau Jawa adalah harga riil kopra tahun sebelumnya, harga riil padi tahun sebelumnya, dan harga riil kacang hijau tahun sebelumnya. Sedangkan faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap respon produktivitas adalah variabel produktivitas kelapa tahun sebelumnya. Hasil dari respon areal dan respon produktivitas kelapa di Pulau Jawa bertanda negatif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga respon penawaran kelapa di Pulau Jawa pada jangka pendek dan jangka panjang bertanda negatif.

2.8. Hipotesis Penelitian

Mengacu pada perumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dalam penelitian ini dirumuskan hipotesis sebagai berikut : 1. Respon Luas Areal Diduga bahwa luas areal periode sebelumnya, harga CPO periode sebelumnya, dummy kebijakan inti plasma, dan dummy perkebunan swasta berpengaruh positif, sedangkan harga karet alam periode sebelumnya, tingkat suku bunga modal kerja, dan dummy krisis ekonomi berpengaruh negatif. 2. Respon Produktivitas Diduga bahwa produktivitas periode sebelumnya, harga CPO periode sebelumnya, dummy kebijakan inti plasma, dan dummy perkebunan swasta berpengaruh positif, sedangkan harga pupuk urea, harga pupuk sp- 36, upah tenaga kerja di sektor industri, dan harga pestisida serta dummy krisis ekonomi berpengaruh negatif.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dengan deret waktu time series selama 38 tahun, yaitu dari tahun 1969-2006. Sumber data berasal dari Badan Pusat Statistik Jakarta, Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Tanaman Perkebunan, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas, Lembaga Riset Perkebunan Indonesia, Indonesian Palm Oil Comission Board IPOC, Indonesian Palm Oil Research Institute IOPRI, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia APKASINDO, Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan Bogor, dan jurnal-jurnal ekonomi serta instansi-instansi lain terkait dengan penelitian yang telah dilakukan. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah luas areal tanam kelapa sawit, produktivitas kelapa sawit, harga CPO, harga karet alam, upah tenaga kerja, harga pupuk urea, harga pupuk sp-36, suku bunga modal kerja, harga pestisida, dummy kebijakan inti plasma, dummy perkebunan swasta, dan dummy krisis ekonomi. Semua data harga yang masuk ke dalam model dideflasi dengan rata- rata indeks umum harga yang diterima dan dibayarkan petani setiap tahunnya.

3.2. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode kuantitatif. Untuk gambaran perkembangan CPO di Indonesia dan pembahasan hasil pengolahan data, dilakukan analisis secara deskriptif. Metode kuantitatif dengan pendekatan Model Penyesuaian Parsial Nerlove dengan persamaan tunggal regresi berganda. Adapun fungsi yang digunakan adalah fungsi Double-log atau Logaritma natural ganda ln. Fungsi Ln banyak digunakan dalam studi-studi respon penawaran terdahulu karena hasil koefisien yang dihasilkan langsung mengestimasi pada nilai elastisitas. Pendugaan model tersebut dilakukan dengan menggunakan teknik estimasi Ordinary Least Square OLS dengan program Microsoft Excel 2007 dan Eviews 5.1.

3.3. Spesifikasi Model Analisis

Pada penelitian Leaver 2004 dan Alias dan Tang 2005, output yang digunakan dalam model estimasi adalah jumlah produksi ton. Namun dalam penelitian ini, pembentukan model estimasi respon penawaran diperoleh secara tidak langsung melalui respon luas areal dan respon produktivitas. Oleh karena itu, pengukuran respon penawaran menggunakan dua pendekatan respon, yaitu respon luas areal dan respon produktivitas. Alasannya adalah penggunaan luas areal tanam dan produktivitas sebagai variabel tidak bebas dapat dengan mudah ditentukan atau dikontrol oleh para petani Askari dan Cummings, 1977. Selanjutnya, keputusan petani dalam menentukan luas areal tanam dan produktivitas merupakan refleksi langsung dari respon dari respon petani terhadap perubahan harga Askari dan Cummings, 1977. Model respon luas areal dan produktivitas terdiri atas peubah bebas eksogen dan peubah tak bebas endogen.