Adapun yang menjadi peubah tak bebas adalah luas areal A dan produktivitas PRODV.
3.3.1. Model Respon Luas Areal
Variabel-variabel yang dimasukan ke dalam model respon luas areal kelapa sawit antara lain luas areal kelapa sawit t-1 karena dalam penelitian
respon penawaran dilakukan secara tidak langsung melalui areal t-1, harga CPO, harga karet alam, tingkat suku bunga modal kerja, dummy kebijakan inti plasma,
dummy perkebunan swasta, dan dummy krisis ekonomi.
Variabel harga CPO menggambarkan tingkat kesejahteraan petani kelapa sawit karena mereka memperoleh manfaat dari hasil menjual buah kelapa sawit
kepada pabrik pengolah CPO dan juga sebagai indikator dari respon penawaran dari petani dalam jangka pendek dan jangka panjang IPOC, 2007. Koefisien
pendugaan diharapkan bertanda positif sehingga bila terjadi peningkatan harga CPO akan diikuti dengan peningkatan output yaitu luas areal.
Variabel harga karet alam menggambarkan kondisi persaingan antara kelapa sawit dan karet alam dalam pengadaan luas areal karena menurut IOPRI
2008, persaingan yang terjadi diantara dua komoditi tersebut sangat kuat. Karet alam dan kelapa sawit merupakan komoditas andalan ekspor Indonesia. Secara
agroklimat, kelapa sawit dan karet memiliki kesamaan dalam kebutuhan akan cuaca dan kondisi tanah dalam produktivitasnya. Koefisien pendugaan diharapkan
bertanda negatif.
Tingkat suku bunga modal kerja adalah variabel yang menggambarkan proksi pembiayaan tanaman sehingga ketika terjadi peningkatan biaya pinjaman
maka akan berdampak pada menurunnya pembukaan areal baru dan penawaran kelapa sawit pada periode berikutnya Alias dan Tang, 2005. Koefisien dugaan
diharapkan bertanda negatif sehingga ketika terjadi kenaikan suku bunga dalam peminjaman modal akan berdampak negatif terhadap pembukaan lahan baru.
Model Respon Luas Areal Kelapa Sawit di Indonesia : A
t
= a + a
1
A
t-1
+a
2
HCPO
t-1
+ a
3
HKRT
t-1
+ a
4
TKSB
t-1 +
a
5
DKRIS
t-1
+ a
6
DKEPRES
t-1
+ a
7
DPBNS
t-1
+e
t
3.1 Jika ditransformasikan ke dalam persamaan logaritma natural ganda ln-ln
maka persamaannya menjadi : LnA
t
= a + a
1
lnA
t-1
+a
2
lnHCPO
t-1
+ a
3
lnHKRT
t-1
+ a
4
TKSB
t-1
+ a
5
DKRIS
t-1
+ a
6
DKEPRES
t-1
+ a
7
DPBNS
t-1
+ e
t
3.2 Dengan :
A = Luas Areal Panen Ha
HCPO = Harga CPO RpKg
HKRT = Harga Karet Alam RpKg
TKSB = Tingkat Suku Bunga Modal Kerja
DKRIS = Dummy Krisis Ekonomi D1 = 0 untuk tahun 1969-1996 dan D1
= 1 untuk tahun 1997-2006 DKEPRES
= Dummy Kebijakan Inti Plasma Kelapa sawit D2 = 0 untuk tahun 1969-1985 dan D2 = 1 untuk 1986-2006