lain, uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu e mempunyai varians yang sama atau tidak dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Pengujian masalah heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
White Heteroscedasticity Test Gujarati, 2004. Pengujian ini dilakukan dengan
cara melihat probabilitas ObsR-squared-nya. Apabila nilai probabilitas ObsR-squared-nya lebih besar dari taraf nyata
tertentu, maka persamaan itu tidak mengalami heteroskedastisitas. Bila nilai ObsR-squared
-nya lebih kecil dari taraf nyata tertentu, maka persamaan itu mengalami heteroskedastisitas.
3.4.6. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan jika sampel yang digunakan kurang dari 30. Uji ini berguna untuk melihat error term apakah terdistribusi secara normal. Uji ini
disebut uji Jarque-Bera test. Pengujian ini dilakukan dengan cara melihat probability Jarque-Bera
Test. H
: error term terdistribusi normal H
1
: error term tidak terdistribusi normal Kriteria uji :
Probability P-Value taraf nyata , maka tolak H
Probability P-Value taraf nyata , maka terima H
Jika terima H , maka persamaan tersebut tidak memiliki error term
terdistribusi normal dan sebaliknya, jika tolak H terima H
1
maka persamaan tersebut memiliki error term yang terdistribusi normal.
3.4.7. Pengukuran Elastisitas
Mengukur dan menjelaskan hingga seberapa jauh reaksi perubahan harga dan variabel-variabel lainnya, digunakan konsep yang disebut elastisitas Lipsey,
1995. Secara umum nilai elastisitas dalam jangka pendek short run dapat dirumuskan sebagai berikut :
EsrYt Xt = b
i
XtYt Dengan :
EsrYt Xt = Elastisitas jangka pendek peubah endogen terhadap peubah-
peubah eksogen. b
i
= Koefisien dugaan dari peubah eksogen Xt
= Rataan peubah-peubah eksogen Yt
= Rataan peubah-peubah endogen Kriteria uji sebagai berikut :
1. Jika nilai elastisitas lebih dari satu E1, dikatakan elastis responsive karena perubahan satu persen variabel eksogen
mengakibatkan perubahan variabel endogen lebih dari satu persen.