Model Lag yang Didistribusikan

3 Kriteria ekonometrika yang menetapkan apakah suatu taksiran memiliki sifat-sifat yang dibutuhkan seperti unbiasedness, consistency, sufficiency, dan efficiency. Dari semua model ekonometrik yang digunakan untuk mengestimasi respon penawaran produk pertanian dan perkebunan, model Nerlove adalah salah satu model yang paling sukses dan banyak digunakan serta terus diuji oleh banyak studi untuk memperbaiki model ini Braulke, 1982. Model Nerlove adalah model dinamis yang menyatakan bahwa output adalah fungsi dari harga yang diharapkan, penyesuaian areal, dan beberapa variabel eksogen lainnya. Berdasarkan Gujarati 2004, sebuah model dikatakan dinamis jika nilai berikutnya dari variabel dependen dipengaruhi oleh nilai pada periode sebelumnya. Bentuk yang tereduksi reduced form dari model Nerlove akan berbentuk model autoregressive karena model tersebut memasukkan nilai lag dari variabel dependen diantara variabel-variabel penjelasnya. Model Nerlove menghipotesiskan reaksi petani atas dasar harga yang diinginkan dan penyesuaian parsial areal produksi. Menurut Askari dan Cumings 1977, pada periode ke-t A t tergantung pada peubah-peubah bebas X periode ke-t X t . Dalam hal ini, dimisalkan A t adalah areal tanam kelapa sawit yang diinginkan, dan dipengaruhi oleh tingkat harga komoditas atau harga CPO pada periode ke-t P t dan peubah bebas lainnya X t , maka persamaannya menjadi : A t = a + a 1 P t + a 2 X t + u t 2.10 Luas areal yang diharapkan tidak dapat diamati secara langsung, sehingga untuk mengatasinya perlu didalilkan suatu hipotesis yang merupakan hipotesis perilaku penyesuaian parsial. Pada umumnya, luas tanam aktual A t belum tentu sama besarnya dengan tingkat yang diinginkan A t . Untuk melukiskan proses penyesuaian antara luas tanam aktual dan luas tanam yang diinginkan, Nerlove 1956 dalam Askari dan Cummings 1977 merumuskan hubungan matematis sebagai berikut : A t – A t-1 = dA t – A t-1 2.11 Atau dapat ditulis : A t = dAt + 1-d A t-1 2.12 Kemudian substitusikan persamaan 2.10 ke dalam persamaan 2.11 A t = da + a 1 P t + a 2 X t + u t + 1-d A t-1 = da + da 1 P t + da 2 X t + 1-d A t-1 + du t 2.13 Sehingga reduced form-nya menjadi: A t = b + b 1 P t + b 2 X t + b 3 A t-1 + e t 2.14 Dengan : A t – A t-1 = Perubahan luas areal aktual yang terjadi P t = tingkat harga yang diharapkan pada waktu ke t A t – A t-1 = Perubahan luas areal yang diinginkan d = Koefisien penyesuaian adjusment coefficient Koefisien d bernilai 0 d 1 merupakan pengukur kecepatan penyesuaian areal aktual sebagai respon terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi areal tanam yang akan direncanakan. Jika d = 0, maka tidak ada perubahan apapun