Model Nerlove Respon Penawaran
Luas areal yang diharapkan tidak dapat diamati secara langsung, sehingga untuk mengatasinya perlu didalilkan suatu hipotesis yang merupakan hipotesis
perilaku penyesuaian parsial. Pada umumnya, luas tanam aktual A
t
belum tentu sama besarnya dengan tingkat yang diinginkan A
t
. Untuk melukiskan proses penyesuaian antara luas tanam aktual dan luas tanam yang diinginkan, Nerlove
1956 dalam Askari dan Cummings 1977 merumuskan hubungan matematis sebagai berikut :
A
t
– A
t-1
= dA
t
– A
t-1
2.11 Atau dapat ditulis :
A
t
= dAt + 1-d A
t-1
2.12 Kemudian substitusikan persamaan 2.10 ke dalam persamaan 2.11
A
t
= da + a
1
P
t
+ a
2
X
t
+ u
t
+ 1-d A
t-1
= da + da
1
P
t
+ da
2
X
t
+ 1-d A
t-1
+ du
t
2.13 Sehingga reduced form-nya menjadi:
A
t
= b + b
1
P
t
+ b
2
X
t
+ b
3
A
t-1
+ e
t
2.14 Dengan :
A
t
– A
t-1
= Perubahan luas areal aktual yang terjadi P
t
= tingkat harga yang diharapkan pada waktu ke t A
t
– A
t-1
= Perubahan luas areal yang diinginkan d
= Koefisien penyesuaian adjusment coefficient Koefisien d bernilai 0 d 1 merupakan pengukur kecepatan penyesuaian
areal aktual sebagai respon terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi areal tanam yang akan direncanakan. Jika d = 0, maka tidak ada perubahan apapun
dalam areal, jika d = 1 maka perubahan areal yang diinginkan sama dengan perubahan areal yang terjadi.
Persamaan 2.13 dan 2.14 merupakan persamaan dengan model persamaan parsial Nerlove. Model tersebut menunjukan bahwa besarnya nilai
peubah pada suatu periode luas areal A
t
sebagian dipengaruhi oleh harga komoditas itu sendiri P
t
dan sebagian dipengaruhi oleh cadangan hasil periode sebelumnya. Karena luas areal dan produktivitas secara bersama-sama
menentukan produksi, maka model yang dipakai untuk menduga fungsi respon produktivitas sama dengan model yang dipakai untuk menduga luas areal panen.