3 2
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, Skema Penggunaan Hasil Pengolahan Tandan Kelapa Sawit, 2006
Gambar 2.1. Pohon Industri Kelapa Sawit
Pada umumnya, sebagian besar CPO difraksinasi sehingga menghasilkan fraksi olein cair dan fraksi stearin padat. Fraksi olein digunakan untuk bahan
pangan, dan fraksi stearin padat digunakan untuk keperluan non pangan. Bahan pangan dengan bahan baku olein antara lain : minyak goreng, mentega, industri
makanan ringan, dan sebagainya. Minyak kelapa sawit sebagai bahan non pangan dapat digunakan untuk
bahan industri ringan maupun berat, antara lain untuk industri penyamakan kulit agar menjadi lembut dan fleksibel. Industri tekstil menggunakan minyak sawit
sebagai pelumas yang tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi. Pada industri ringan dipakai sebagai bahan baku sabun, deterjen, semir sepatu, lilin, tinta cetak,
dan sebagainya Ditjen Perkebunan, 2006 Selain untuk industri bahan pangan dan non pangan, minyak kelapa sawit
juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk industri kosmetik dan farmasi. Sifat minyak kelapa sawit yang mudah diabsorbsi kulit, banyak dipakai untuk
pembuatan shampo, minyak rambut, lipstik, dan sebagainya.
2.3. Perkembangan Luas Areal dan Produksi Kelapa Sawit Indonesia
Sejak tahun 1967, luas areal kelapa sawit tumbuh dengan cepat. Hal ini juga disebabkan oleh upaya pemerintah yang ingin mengembangkan tanaman
perkebunan sebagai komoditi ekspor. Perkebunan kelapa sawit menurut pengusahaan dibagi menjadi tiga, yaitu Perkebunan Besar Negara PBN,
Perkebunan Besar Swasta PBS, dan Perkebunan Rakyat PR. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Ditjen Perkebunan, Perkebunan Rakyat mendominasi
produksi kelapa sawit hingga tahun 1980. Kemudian sampai dengan tahun 1988, perkebunan kelapa sawit didominasi oleh PBN, dan kemudian digantikan oleh
PBS hingga saat ini. Menurut pendistribusian lahannya, propinsi Riau memiliki lahan yang paling luas yang kemudian diikuti oleh Sumatera Utara, Sumatera
Selatan, dan Jambi. Ditjen Perkebunan, 2006 Tabel 2.1. Luas Areal Kelapa Sawit Indonesia Menurut Pengusahaan Tahun 2000-
2008 Ha Tahun
PR PBN
PBS Jumlah
2000 1.166.758
588.125 2.403.194
4.158.077 2001
1.561.031 609.947
2.542.457 4.713.435
2002 1.808.424
631.566 2.627.068
5.067.058 2003
1.854.394 662.803
2.766.360 5.283.557
2004 2.220.338
605.865 2.458.520
5.284.723 2005
2.356.895 529.854
2.567.068 5.453.817
2006 2.549.572
687.428 3.357.914
6.594.914 2007
2.752.172 606.248
3.408.416 6.766.836
2008 2.903.332
607.419 3.497.125
7.007.876 Sumber
: Direktorat Jenderal Perkebunan, Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia 2007-2009
Keterangan : Angka estimasi
: PR : Perkebunan Rakyat
: PBN : Perkebunan Besar Negara
: PBS : Perkebunan Besar Swasta
Bersamaan dengan perkembangan luas areal yang telah mencapai 6.766.836 hektar pada tahun 2007 Tabel 2.1, produksi minyak kelapa sawit pun
ikut berkembang pesat. Pertumbuhan produksi kelapa sawit Indonesia paling tinggi diantara negara produsen CPO lainnya dalam 8 tahun terakhir, yaitu 2000-
2007, atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat dari 7,44 juta ton menjadi 17,66 juta ton Gambar 2.2.
Sumber : Direktorat Jenderal Perkebunan, Statistik Perkebunan Kelapa Sawit Indonesia 2007-2009
diolah
Gambar 2.2. Perkembangan Produksi Kelapa Sawit Indonesia Menurut Pengusahaan Tahun 2000-2008 Ton
2.4. Tinjauan Kebijakan Pemerintah di Sektor Industri Minyak Sawit
Kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan oleh pemerintah pada sektor industri kelapa sawit tidak hanya dari sisi peningkatan produksi, namun yang
lebih kompleks pada sisi pengaturan tataniaga minyak sawit. Berbagai instrumen telah diaplikasikan untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : 1 pengendalian laju
inflasi dan mencegah penurunan pendapatan masyarakat, dan 2 pengendalian pasokan minyak sawit kasar di dalam negeri melalui pembatasan ekspor untuk
menjaga kestabilan harga minyak goreng Amang dalam Wardani 2008. Beberapa instrumen kebijakan pemerintah yang digunakan untuk
mencapai tujuan tersebut adalah 1 penetapan pungutan ekspor, 2 penetapan
- 2,000,000
4,000,000 6,000,000
8,000,000 10,000,000
12,000,000 14,000,000
16,000,000 18,000,000
20,000,000
2000 2001
2002 2003
2004 2005
2006 2007
2008
P ro
d u
k si
C P
O T
o n
Tahun