DPBNS = Dummy Perkebunan Swasta D3 = 0 untuk tahun 1969-1979 dan
D3 = 1 untuk tahun 1980-2006 a
= Konstanta Persamaan Regresi
a
1
, a
2,
…, a
7
= Penduga Parameter t-1
= Tahun Sebelumnya t
= Rangkaian Tahun e
= Galat Tanda parameter dugaan yang diharapkan :
a
1,
a
2,
a
6,
a
7
0 ; a
3
, a
4,
a
5,
3.3.2. Model Respon Produktivitas
Variabel-variabel yang dimasukan ke dalam model respon produktivitas antara lain produktivitas kelapa sawit tahun sebelumnya t-1, harga CPO, harga
pupuk urea dan harga pupuk sp-36 karena berdasarkan data dari Subdirektorat Pupuk Departemen Pertanian 2009 rasio kebutuhan subsidi pupuk kelapa sawit
antara pupuk urea dan sp-36 adalah disekitar enam berbanding lima, harga pestisida, upah tenaga kerja di sektor industri sebagai proksi dari pendapatan yang
diterima petani dari menjual buah kelapa sawit kepada pabrik pengolah CPO
3
, dummy
kebijakan inti plasma, dummy perkebunan swasta, dan dummy krisis ekonomi.
3
Effendi Arianto. Perilaku Harga Minyak Sawit. 2008. http:strategika.wordpress.com
Model Respon Produktivitas Indonesia : PRODV
t
= b + b
1
PRODV
t-1
+ b
2
HCPO
t
+ b
3
HFU
t
+ b
4
HFSP
t
+ b
5
UTK
t
+ b
6
HPEST
t
+ b
7
DKRIS
t
+ b
8
DKEPRES
t
+ b
9
DPBNS
t
+ e
t
3.3 Jika ditransformasikan ke dalam persamaan logaritma natural ganda ln-ln
maka persamaannya menjadi : LnPRODV
t
= b + b
1
lnPRODV
t-1
+ b
2
lnHCPO
t
+ b
3
lnHFU
t
+ b
4
lnHFSP
t
+ b
5
lnUTK
t
+ b
6
lnHPEST
t
+ b
7
DKRIS
t
+ b
8
DKEPRES
t
+ b
9
DPBNS
t
+ e
t
3.4 Dengan :
PRODV = Produktivitas Kelapa Sawit TonHa
HCPO = Harga CPO RpKg
HFSP = Harga Pupuk SP-36 RpKg
HFU = Harga Pupuk Urea RpKg
UTK = Upah Tenaga Kerja di Sektor Industri RpHOK
HPEST = Harga Pestisida RpKg
DKRIS = Dummy Krisis Ekonomi D1 = 0 untuk tahun 1969-1996 dan D1
= 1 untuk tahun 1997-2006 DKEPRES
= Dummy Kebijakan Inti Plasma Kelapa sawit D2 = 0 untuk tahun 1969-1985 dan D2 = 1 untuk 1986-2006
DPBNS = Dummy Perkebunan Swasta D3 = 0 untuk tahun 1969-1979
dan D3 = 1 untuk tahun 1980-2006
b =
Konstanta Persamaan Regresi b
1
, b
2,
…, b
9
= Penduga Parameter t
= Rangkaian Tahun t-1
= Tahun Sebelumnya e
= Galat Tanda parameter dugaan yang diharapkan :
b
1
, b
2
, b
8
, b
9
, 0 ; b
3
, b
4
, b
5
, b
6
, b
7
3.3.3. Spesifikasi Variabel
Menurut Askari dan Cummings 1977, terdapat beberapa catatan penting dalam menentukan model respon penawaran secara empirik. Ada beberapa
permasalahan yang dihadapi ketika model seperti ini digunakan untuk tanaman tahunan seperti kelapa sawit yang mengakibatkan timbulnya modifikasi dari
variabel-variabel yang digunakan. Apapun ukuran output yang digunakan, adalah masuk akal bahwa tingkat keluaran yang diinginkan adalah fungsi dari harga yang
diharapkan. Penelitian-penelitian terdahulu yang menggunakan model Nerlove menyertakan lebih dari satu pengertian tentang formulasi harga terhadap analisis
supply response selama beberapa tahun. Mengingat pentingnya variabel harga
dalam studi respon penawaran, muncul pertanyaan variabel harga apa yang harus digunakan dalam model.
Askari dan Cummings 1977 menjelaskan bahwa peubah harga yang sering digunakan pada penelitian tanaman tahunan adalah :