Spesifikasi Variabel Spesifikasi Model Analisis

harga yang relevan untuk digunakan. Sama halnya jika digunakan harga relatif. Sebagai contoh, jika harga relatif beras terhadap gandum meningkat sementara harga lainnya konstan, maka terjadi peningkatan pada produksi beras. Begitu juga bila harga lainnya meningkat maka akan terjadi respon yang berbeda pula. Menurut Mamingi 1997, salah satu faktor penting dalam menentukan spesifikasi harga adalah memilih deflator yang relevan. Penggunaan harga nominal tidak akan relevan jika inflasi yang terjadi cukup tinggi, karena petani lebih tertarik pada daya beli aktual mereka dan hal ini justru akan merespon pada perubahan harga riil dan bukan harga nominal. Pemilihan spesifikasi harga dan deflator yang tepat harus relevan kepada keputusan para petani. Dalam menganalisis respon penawaran di negara berkembang seperti Indonesia, pemilihan deflator terkendala pada ketersediaan data. Dalam penelitian ini, variabel harga tanaman tumpang sari kelapa sawit yaitu kacang kedelai baik dalam model respon luas areal ataupun model respon produktivitas tidak dimasukkan karena tanaman ini hanya ditanam selama masa tanaman kelapa sawit yang belum menghasilkan 0-3 tahun dan juga kendala terbatasnya data membuat proses estimasi menjadi tidak memungkinkan. Walaupun memang menambah income para petani dan pertumbuhan kelapa sawit tidak terganggu oleh pola tumpang sari tersebut, namun tidak cukup representatif dalam mempengaruhi keputusan petani dalam merespon luas areal ataupun merespon produktivitas kelapa sawitnya pada tahun berikutnya. Hal ini juga dikarenakan rasio benefitcost yang besar justru diperoleh dari tanaman kacang kedelai yang ditanam dengan sistem olah tanah reguler IOPRI, 2009. Tidak dimasukkannya juga variabel curah hujan karena digunakan untuk daerah yang lebih spesifik dan distribusinya tidak merata. Berdasarkan Lampiran 5, mayoritas tanaman kelapa sawit dihasilkan di Pulau Sumatera, Riau, Kalimantan, dan Sulawesi. Karena lingkup penelitian ini adalah respon penawaran kelapa sawit di Indonesia, maka data curah hujan yang dibutuhkan adalah curah hujan Indonesia dan ini akan menghasilkan error yang cukup tinggi walaupun sebenarnya kelapa sawit termasuk tanaman yang membutuhkan kadar air yang cukup banyak dan curah hujan itu sendiri mampu menambah kandungan hara tanah Susila, 2006. Adanya tenggang waktu antara menanam dan pertama kali memanen gestation period kelapa sawit adalah sekitar tiga tahun dan luas areal yang didefinisikan dalam penelitian ini adalah luas areal tanam, maka pada model luas areal dan produktivitas dimasukkan peubah lag beda kala dengan panjang lag sebesar satu tahun t-1.

3.3.4. Model Respon Penawaran

Berdasarkan respon areal dan produktivitas, respon penawaran jangka pendek dan jangka panjang dapat diduga. Respon atau pengaruhnya tersebut dapat dilihat melalui elastisitas responnya yang sesuai dengan persamaan 2.6, yaitu : Respon penawaran kelapa sawit terhadap harga sendiri dapat diduga secara tidak langsung dengan menduga respon luas areal terhadap harga sendiri dan respon produktivitas terhadap harga sendiri . Nilai elastisitas jangka pendek dapat diketahui secara langsung dari besaran koefisien regresi karena model menggunakan fungsi ln-ln. Sedangkan nilai elastisitas jangka panjang dapat diduga dari nilai elastisitas jangka pendek pada model beda kala Koutsoyiannis, 1977 Elastisitas respon luas areal panen dan produktivitas dari fungsi linier berganda dapat dihitung sebagai berikut : 1. Elastisitas Respon Areal 3.5 2. Elastisitas Respon Produktivitas 3.6 Dengan : E SR = Elastisitas jangka pendek E LR = Elastisitas jangka panjang A = Luas Areal Y = Produktivitas X i = Peubah bebas ke i d = Koefisien penyesuaian adjustment coefficient + , = Koefisien peubah lag endogen

3.4. Pengujian Model dan Hipotesis

3.4.1. Uji Kesesuaian Model

Model yang dianalisis membutuhkan pengujian terhadap hipotesis- hipotesis yang dilakukan. Pengujian hipotesis secara statistik bertujuan untuk mengetahui nyata tidaknya suatu variabel yang dipilih terhadap variabel-variabel yang diteliti. Koefisien determinasi R 2 adjusted digunakan untuk mengukur keragaman peubah endogen yang dapat diterangkan oleh peubah eksogen. Semakin besar nilai R 2 adjusted, maka semakin layak suatu regresi untuk dijadikan alat peramal.Untuk menghitung koefisien determinasi dapat dilakukan dengan rumus : - .0123 42 52 5 67 21 .0123 42 52 89 21 Uji simultan Uji-F digunakan untuk menguji secara bersama-sama apakah peubah-peubah eksogen dapat menjelaskan variasi peubah endogen. Mekanisme yang digunakan untuk mengkaji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut : H = b 1 = b 2 = b 3 = … = b i = 0 tidak ada pengaruh nyata variabel-variabel dalam persamaan H 1 = b 1 b 2 b 3 … b i paling sedikit ada satu variabel eksogen yang berpengaruh nyata terhadap variabel endogen