Kerangka Pemikiran Konseptual TINJAUAN PUSTAKA

5 1 Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Konseptual

2.7. PenelitianTerdahulu

2.7.1. Penelitian Mengenai CPO

Susila 1995 melakukan penelitian tentang model ekonomi minyak sawit mentah dunia. Kesimpulan hasil penelitian bahwa respon jangka pendek produksi, konsumsi, ekspor, dan impor terhadap perubahan harga CPO dan harga minyak pesaing bersifat inelastis. Pada sisi lain respon harga CPO terhadap perubahan produksi dalam jangka pendek bersifat elastis dengan koefisien 1,4. Hasil simulasi dengan skenario baku menunjukan bahwa produksi, konsumsi, ekspor-impor CPO dunia meningkat masing-masing dengan laju 6,08 persen, 5,0 persen, dan 4,12 persen pertahun untuk periode 1995-2000. Penelitian tentang CPO dilakukan oleh Askadirimi 2007 yang menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi perdagangan minyak sawit CPO Indonesia dengan metode Two-Stage Least Squares 2SLS. Hasil penelitian Askadarimi menunjukan bahwa produksi minyak sawit CPO Indonesia tergantung pada faktor-faktor yang mempengaruhi luas areal kelapa sawit dan produktivitas minyak sawit Indonesia. Persamaan luas areal kelapa sawit Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh harga riil CPO domestik, harga riil karet domestik, dummy kebijakan perluasan areal kelapa sawit, dan luas areal kelapa sawit Indonesia tahun sebelumnya. Pada persamaan produktivitas kelapa sawit Indonesia menunjukkan bahwa harga riil ekspor CPO, dummy kebijakan perluasan areal kelapa sawit, dan produktivitas CPO Indonesia tahun sebelumnya berpengaruh nyata, sedangkan harga riil CPO domestik dan harga riil pupuk domestik tidak berpengaruh secara nyata. Pengenaan pajak ekspor CPO untuk pengamanan pasokan domestik mestinya hanya menjadi kebijakan jangka pendek, sedangkan dalam jangka panjang kebijakan dari sisi produksi akan lebih efektif. Penelitian tentang CPO juga dilakukan oleh Wardani 2008 yang menganalisa dampak kebijakan perdagangan di sektor industri CPO terhadap keseimbangan pasar minyak goreng dalam negeri dengan menggunakan metode Two-Stage Least Squares 2SLS. Hasil penelitian Wardani menunjukkan bahwa model keterkaitan ekspor CPO dan pengaruh pajak ekspor CPO terhadap keseimbangan pasar minyak goreng sawit Indonesia menghasilkan lima persamaan struktural dan tiga persamaan identitas. Penawaran ekspor CPO Indonesia dipengaruhi secara nyata oleh harga riil ekspor CPO, nilai tukar riil, pajak ekspor CPO, produksi CPO domestik, dan populasi Indonesia. Sedangkan lag ekspor CPO Indonesia tidak berpengaruh secara nyata terhadap ekspor CPO Indonesia. Berdasarkan hasil yang diperoleh, upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah adalah perlu adanya suatu kebijakan alternatif selain pajak ekspor sebagai komplemen untuk mengatasi kelemahan dari penerapan pajak ekspor.

2.7.2. Penelitian Mengenai Respon Penawaran

Alias dan Tang 2005 menganalisis hubungan jangka panjang antara pasokan minyak kelapa sawit Malaysia dan variabel-variabel yang mempengaruhinya menggunakan analisis kointegrasi multivarian Johansen. Analisis supply response kelapa sawit Malaysia menggunakan data tahunan series produsen kelapa sawit dari 1967 sampai 2002. Error Correction Model digunakan untuk menganalisis supply response kelapa sawit dalam jangka pendek. Variabel-variabel yang digunakan adalah expected price minyak kelapa sawit relatif terhadap harga karet tanaman substitusi, pengeluaran pemerintah sebagai proxy untuk kebijakan pemerintah, trend waktu untuk mewakili trend teknologi, dan interest rate yang mewakili cost of borrowing pembukaan lahan baru. Studi ini menggunakan produksi minyak kelapa sawit dalam ton sebagai variabel proxy untuk output kelapa sawit, bukan produktivitas ataupun luas areal. Hasil yang diberikan menggambarkan rasio produksi ke daerah-daerah perkebunan hektar, yang lebih tepat untuk mengukur dampak kegiatan-kegiatan yang bersifat teknis. Menurut teori fungsi produksi, peningkatan produksi akan meningkatkan rata-rata dari hasil sawit. Variabel tingkat suku bunga menggambarkan proxy biaya pembiayaan tanam. Koefisien pendugaan diharapkan negatif. Ketika terjadi peningkatan biaya pinjaman akan berdampak pada menurunnya pembukaan areal baru diharapkan ada negatif dampak tanam. Expected price CPO dapat dimodelkan dengan beberapa cara : naïve model, simple lagged model , dan model rational lag lainnya. Studi ini menggunakan naïve model dalam menentukan expected price komoditinya pada periode ke-t. Koefisien pada setiap variabel dengan tanda positif atau negatif +- diharapkan menunjukkan hubungan antar variabel yang diharapkan. Leaver 2004 menganalisis elastisitas harga dari penawaran tembakau di Zimbabwe menggunakan model Nerlove yang diadaptasi. Variabel yang digunakan adalah produksi ton, harga riil tembakau, produksi pada periode tahun sebelumnya, trend waktu sebagai proksi agro-teknologi, variabel dummy curah hujan, dan kuota penjualan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa elastisitas