Implikasi Kebijakan HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap respon luas areal tanam kelapa sawit adalah luas areal lag 1 tahun sebelumnya, harga CPO, dan harga karet alam. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah tingkat suku bunga modal kerja, dummy kebijakan inti plasma, dummy perkebunan swasta, dan dummy krisis ekonomi. Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap respon produktivitas kelapa sawit adalah produktivitas lag 1 tahun sebelumnya, harga CPO, harga pupuk urea, dummy kebijakan inti plasma, dan harga pestisida. Sedangkan faktor-faktor yang tidak berpengaruh nyata adalah harga pupuk SP-36, upah tenaga kerja di sektor industri, dummy perkebunan swasta, dan dummy krisis ekonomi. 2. Berdasarkan hasil estimasi, respon luas areal kelapa sawit di Indonesia terhadap harga CPO bertanda positif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Kondisi ini cukup kondusif bila dilihat dari aspek bisnis perkebunan kelapa sawit secara nasional, khususnya terkait dengan isu agrofuel karena parameter dugaan yang berpengaruh nyata cukup representatif dalam memberikan gambaran respon luas areal kelapa sawit di Indonesia. Berdasarkan hasil estimasi, respon produktivitas kelapa sawit Indonesia terhadap harga CPO bertanda positif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang sehingga dapat dipastikan akan terjadi peningkatan produktivitas kelapa sawit dalam jangka pendek dan jangka panjang. 3. Berdasarkan hasil estimasi, respon penawaran kelapa sawit di Indonesia bertanda positif baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang dan bersifat inelastis. Hasil ini menggambarkan para petani menggunakan acuan harga CPO tahun sebelumnya untuk meningkatkan penawarannya. Hasil empiris dari model respon luas areal dan respon produktivitas cukup baik dalam menerangkan kondisi faktual yang ada. Ini bisa dilihat dari nilai koefisien determinasi yang cukup tinggi. Hasil pendugaan elastisitas menunjukan respon penawaran dalam jangka pendek dan jangka panjang yang bersifat inelastis sehingga prospek produksi kelapa sawit masih cukup menjanjikan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Model penyesuaian parsial yang digunakan dalam analisis ini cukup baik untuk keperluan proyeksi suatu komoditas pertanian ataupun perkebunan yang berbasis lahan. Untuk keperluan analisis empiris, model ini sangat sesuai. 4. Pengembangan tanaman kelapa sawit di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus melihat besarnya respon penawaran inelastis. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi yang baik untuk pengembangan kelapa sawit baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang karena hal ini menggambarkan terjadinya kekakuan aset para petani.

5.2 Saran

Para peneliti yang tertarik untuk penelitian selanjutnya dapat memasukkan variabel-variabel yang belum bisa dimasukkan dalam penelitian ini sehingga dapat memaparkan ruang lingkup dengan lebih spesifik. Adapun variabel-variabel yang dimaksud seperti curah hujan, harga tanaman tumpang sari yaitu kacang kedelai, harga minyak kedelai, dan luas areal teririgasi.