Pajak Daerah Retribusi Daerah

93 α = 25 . Secara keseluruhan hasil estimasi model cukup representatif menggambarkan fenomena kinerja fiskal dan perekonomian daerah dalam otonomi di Provinsi Riau. Tanda dan besaran parameter estimasi dari keragaan umum ini baik secara teoristis dan logis mampu memperkuat keberadaan model untuk analisis selanjutnya.

5.2. Keragaan Penerimaan Daerah

Keragaan blok penerimaan fiskal daerah ditunjukkan oleh Pajak Daerah TAXD, Retribusi Daerah RETRD, Dana Alokasi Umum DAU, dan Penerimaan Bagi Hasil Pajak BHTAXD.

5.2.1. Pajak Daerah

Total Pengeluaran Pemerintah TEXP dan Konsumsi Masyarakat KONM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Daerah TAXD. Parameter estimasi peubah Dummy Desentralisasi Fiskal DDF bertanda negatif yang berarti terdapat penurunan jumlah pungutan pajak pada periode sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal. Hasil estimasi mengindikasikan bahwa semakin besar Total Pengeluaran Pemerintah TEXP akan berpengaruh terhadap usaha pemerintah daerah untuk meningkatkan ketersediaan fiskal melalui mekanisme pajak daerah, dan dalam jangka pendek tidak elastis namun dalam jangka panjang memiliki respon yang elastis terhadap penerimaan pajak daerah. Demikian halnya dengan Konsumsi Masyarakat KONM berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pajak Daerah. Pajak daerah memiliki peranan penting setelah desentralisasi fiskal sebagai sumber PAD, sebelum desentalisasi fiskal sumber PAD didominasi dari retribusi 94 daerah. Hasil regresi dari model-model pada Blok Penerimaan Daerah tertera pada tabel 11 di bawah ini. Tabel 11. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum dan Bagi Hasil Pajak Sumberdaya Alam Model Variabel Parameter Estimasi Elastisitas Prob|T| Kepatutan Statistik SR LR Pajak Daerah TAXD Total Pengeluaran Pemerintah TEXP 0.018028 0.15 1.2 0.0001 Konsumsi Masyarakat KONM 0.000069176 0.11 0.16 0.0042 R 2 =0.8252 Dummy Otonomi DDF -23565 0.0182 F hit = 51.189 Lag TAXD 0.078497 0.2089 DW = 0.923 Retribusi Daerah RETRD Produk Dometik Regional Bruto PDRB -0.00000328 0.76 1.06 0.1669 R 2 = 0.625 Total Pengeluaran PemerintahTEXP 0.005659 0.45 0.71 0.0001 F hit =28.262 Dummy Otonomi DDF 10841 0.2079 DW = 1.392 Dana Alokasi Umum DAU Total Pengeluaran Pemerintah TEXP 0.319255 0.15 0.18 0.0001 Angkatan Kerja AKED -1.499357 1.12 1.14 0.3033 R 2 =0.9649 PopulasiPOP 1.158344 0.11 0.16 0.0459 Bagi Hasil Pajak Sumberdaya Alam BHPJSDA -0.64378 1.02 1.28 0.0001 F hit =268.58 Dummy OtonomiDDF 348073 0.0366 DW = 2.042 Bagi Hasil Pajak Daerah BHPJSDA Pendapatan Asli Daerah PAD 1.493081 1.13 1.19 0.0001 R 2 = 0.9442 Pengeluaran Sektor EkonomiPESE 0.30203 0.11 0.15 0.0001 F hit = 287.28 Dummy Otonomi -170301 0.46 0.55 0.0003 DW = 1369

5.2.2. Retribusi Daerah

PDRB berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retribusi Daerah begitu juga Total Pengeluaran Pemerintah TEXP berpengaruh positif dan signifikan terhadap Retribusi Daerah RETRD. Parameter estimasi peubah Dummy Desentralisasi Fiskal DDF bertanda positif yang berarti terdapat perbedaan jumlah pungutan retribusi pada periode sebelum dan sesudah desentralisasi fiskal yang menunjukkan peningkatan pungutan retribusi. Hasil estimasi mengindikasikan bahwa semakin besar PDRB akan berpengaruh terhadap usaha pemerintah daerah untuk meningkatkan ketersediaan fiskal melalui mekanisme retribusi daerah, dan dalam jangka pendek tidak elastis 95 namun dalam jangka panjang memiliki respon yang elastis terhadap penerimaan retribusi daerah. Sementara Total Pengeluaran Pemerintah TEXP berdampak positif terhadap meningkatnya penerimaan pajak daerah namun respon jangka pendek dan jangka panjangnya tidak elastis terhadap penerimaan retribusi daerah.

5.2.3. Dana Alokasi Umum