Simulasi Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebesar 20

119 potensi sumberdaya alam adalah bagaimana sumberdaya alam tersebut tidak dieksploitasi secara berlebihan, sehingga ketersediaanya untuk jangka panjang akan memungkinkan untuk memberikan ketersediaan fiskal. Aspek mekanisme dan cara pengelolaanya menjadi hal yang penting. Peningkatan penerimaan bagi hasil sumberdaya alam sebesar 10 memberikan juga dampak terhadap pertumbuhan perekonomian daerah yang relatif baik. Ekspor daerah meningkat sebesar 6,26 lebih besar dibandingkan dengan kebijakan kenaikan Dana Alokasi Umum. Demikian halnya dengan dengan indikator-indikator perekonomian daerah lainya. Hal ini menunjukkan stimulasi fiskal dari kenaikan BHPJSDA relatif besar dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan peningkatan penerimaan Bagi Hasil Pajak Sumberdaya Alam, Propinsi Riau yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang besar berdampak pada penurunan pada jumlah penduduk miskin. Hasil simulasi memperlihatkan dengan peningkatan 10 BHPJSDA menyebabkan Jumlah Penduduk Miskin MISTOT menurun sebesar 0,91 , sedangkan MISKT menurun sebesar 0,94 . Begitu juga jumlah penduduk miskin perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,84 .

6.2.3. Simulasi Peningkatan Penerimaan Pendapatan Asli Daerah sebesar 20

Pendapatan asli daerah berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, laba BUMD dan penerimaan lain-lain yang sah. Peningkatan penerimaan PAD dimungkinkan dengan mengefektifkan pemantauan setiap aktivitas pembangunan dan ekonomi masyarakat dan industri. Otonomi daerah memberikan kewenangan 120 bagi Pemerintah Daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah setelah diterapkannya kebijakan desentralisasi fiskal sebagai upaya daerah meningkatakan kemandirian fiskal daerah sehingga kapasitas daerah meningkat. PAD ini digunakan untuk melaksanakan program-program pembangunan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peningkatan penerimaan PAD sebesar 20 mampu mengurangi tingkat kemiskinan dimana kemiskinan perkotaan berkurang sebesar 0,91 , kemiskinan perdesaan sebesar 0,72 dan total kemiskinan di Provinsi Riau sebesar 0,88 . Simulasi peningkatan penerimaan PAD sebesar 20 akan meningkatkan kinerja fiskal dan perekonomian daerah di mana PDRB meningkat sebesar 6,10 begitu juga terjadi peningkatan pada berbagai sektor pengeluaran pemerintah secara beragam. Hal ini tentu akan memperkuat kapasitas daerah untuk dapat membangun daerah lebih mandiri dengan terberdayanya sektor-sektor ekonomi dan pembangunan yang ada. 6.2.4. Peningkatan Pengeluaran Sektor Pendidikan dan Kesehatan sebesar 17 dan Pengeluaran Sektor Pelayanan Umum Sebesar 20 Sektor pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan asasi masyarakat di dalam suatu negara. Pendidikan memberikan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan agar mampu hidup lebih baik. Sedangkan sektor kesehatan merupakan sektor yang penting karena bertanggung jawab terhadap kesehatan masyarakat sehingga masyarakat yang sehat akan mampu meningkatkan produktifitas kerjanya. Adapun peningkatan pelayanan umum merupakan suatu kemestian sebagai dampak dari tata pemerintahan yang baik yang selalu meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. Dari hasil simulasi diketahui bahwa 121 kebijakan kombinasi ini berdampak pada peningkatan kinerja perekonomian daerah dan penurunan tingkat kemiskinan. Hasil simulasi memperlihatkan terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah sebesar 11,38 , pengeluaran ini berasal dari peningkatan pengeluaran pembangunan dan dan peningkatan pengeluaran rutin. Dengan peningkatan ini memacu peningkatan investasi dan ekspor daerah. Adapun peningkatannya masing-masing 8,30 dan 6,26 . Secara keseluruhan hasil simulasi ini berdampak positif terhadap kinerja perekonomian terlihat dari meningkatnya PDRB sebesar 8,63 . Produk Domestik Regional Bruto yang meningkat pada akhirnya kembali berdampak pada peningkatan kinerja fiskal daerah dan juga berdampak pada penurunan kemiskinan. Pada sisi tingkat kemiskinan terjadi perubahan dan penurunan jumlah penduduk miskin. Di mana jumlah penduduk miskin perkotaan menurun sebesar 1,06 dari sebelumnya sedangkan jumlah penduduk miskin perdesaan menurun 0,94 . Adapun jumlah penduduk miskin total mengalami penurunan sebesar 1,01 dari sebelumnya. Dari hasil ini terlihat bahwa peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan serta pelayanan umum memberi dampak peningkatan kesejahteraan. Program untuk kesehatan dan pendidikan serta pelayanan umum sangat berpengaruh untuk mengurangi kemiskinan terutama di daerah perkotaan.

6.2.5. Peningkatan Pengeluaran Pertanian 20 dan Pengeluaran Infrastruktur sebesar 10