121 kebijakan kombinasi ini berdampak pada peningkatan kinerja perekonomian
daerah dan penurunan tingkat kemiskinan. Hasil simulasi memperlihatkan terjadi peningkatan pengeluaran pemerintah
sebesar 11,38 , pengeluaran ini berasal dari peningkatan pengeluaran pembangunan dan dan peningkatan pengeluaran rutin. Dengan peningkatan ini
memacu peningkatan investasi dan ekspor daerah. Adapun peningkatannya masing-masing 8,30 dan 6,26 .
Secara keseluruhan hasil simulasi ini berdampak positif terhadap kinerja perekonomian terlihat dari meningkatnya PDRB sebesar 8,63 . Produk
Domestik Regional Bruto yang meningkat pada akhirnya kembali berdampak pada peningkatan kinerja fiskal daerah dan juga berdampak pada penurunan
kemiskinan. Pada sisi tingkat kemiskinan terjadi perubahan dan penurunan jumlah
penduduk miskin. Di mana jumlah penduduk miskin perkotaan menurun sebesar 1,06 dari sebelumnya sedangkan jumlah penduduk miskin perdesaan menurun
0,94 . Adapun jumlah penduduk miskin total mengalami penurunan sebesar 1,01 dari sebelumnya. Dari hasil ini terlihat bahwa peningkatan kualitas
pendidikan dan kesehatan serta pelayanan umum memberi dampak peningkatan kesejahteraan. Program untuk kesehatan dan pendidikan serta pelayanan umum
sangat berpengaruh untuk mengurangi kemiskinan terutama di daerah perkotaan.
6.2.5. Peningkatan Pengeluaran Pertanian 20 dan Pengeluaran Infrastruktur sebesar 10
Peningkatan sektor pertanian diyaki ni dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama masyarakat perdesaan karena sebagian besar penduduk
122 pedesaan dan penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan bermata
pencaharian di bidang pertanian. Sedangkan pembangunan infrastruktur sangat penting untuk meningkatkan akses masyarakat. Pemberian insentif di sektor
pertanian diperlukan dan merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan. Sedangkan pembangunan infrastruktur merupakan program utama
dari Pemerintah Daerah Provinsi Riau sejak otonomi daerah dijalankan. Program K2I Kebodohan, Kemiskinan dan Infrastruktur merupakan program kerja utama
yang telah dicanangkan Gubernur Riau saat ini. Hasil simulasi memperlihatkan, peningkatan pengeluaran sektor pertanian
sebesar 20 dan infrastruktur sebesar 10 berdampak positif terhadap kinerja fiskal dan kinerja ekonomi daerah selain itu juga berdampak pada penurunan
jumlah penduduk miskin baik di perkotaan maupun perdesaan. Dengan simulasi ini terjadi peningkatan total pengeluaran pemerintah yang
berasal dari peningkatan total pengeluaran pembangunan dan pengeluaran rutin masing-masing 19,11 dan 5,58 . Meningkatnya total pengeluaran
pemerintah memacu perekonomian daerah dengan meningkatnya konsumsi, investasi serta ekspor daerah. Peningkatan investasi dan ekspor daerah masing-
masing sebesar sebesar 3,30 dan 3,51 . Secara keseluruhan dampak peningkatan pengeluaran sektor pertanian dan
infrastruktur terhadap kinerja perekonomian daerah dapat dilihat dari persentase peningkatan nilai PDRB. Terlihat dengan simulasi PDRB meningkat 7,97 .
Peningkatan ini tentunya berdampak pada peningkatan fiskal daerah, selain itu berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin baik di perkotaan, pedesaan
dan secara total.
123 Pada sisi tingkat kemiskinan terjadi perubahan dan penurunan jumlah
penduduk perkotaan miskin sebesar 0,80 sedangkan jumlah penduduk miskin perdesaan menurun sebesar 1,41 . Sedangkan jumlah penduduk miskin total
berkurang sebesar 1,10 .
6.2.6. Simulasi Peningkatan Pengeluaran Pendidikan dan Kesehatan 10 , Infrastruktur 4 dan sektor Pelayanan Umum 9 dan sektor
Pertanian 10 .
Simulasi yang dilakukan dengan asumsi terjadi peningkatan penerimaan sebesar 160 milyar rupiah. Dana tersebut akan dialokasikan untuk pengeluaran
pembangunan yaitu infrastruktur, sektor pendidikan dan kesehatan, sektor pelayanan umum dan sektor pertanian. Hasil simulasi memperlihatkan dengan
peningkatan pengeluaran Infrastruktur sebesar 4 , sektor Pelayanan Umum sebesar 9 , sektor Pendidikan dan Kesehatan sebesar 10 dan peningkatan
pengeluaran sektor pertanian sebesar 10 berdampak pada penurunan pada jumlah penduduk miskin. Adapun Jumlah Penduduk Miskin MISTOT menurun
sebesar 0,93 , sedangkan MISKT menurun sebesar 0,95 dan begitu juga jumlah penduduk miskin perdesaan mengalami penurunan sebesar 0,89 .
6.2.7. Rekapitulasi Simulasi Kebijakan Desentralisasi terhadap Pengurangan Kemiskinan