2.7. Kerangka Empirik Analisis Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan faktor penting untuk mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Kerangka empirik untuk menganalisis pertumbuhan dapat
diperoleh dari model pertumbuhan neoklasik yang diperluas, yang secara ringkas dapat ditunjukkan oleh suatu persamaan sederhana di bawah ini.
Dy = Fy, y …………………………………………………….. 2
Dimana : Dy adalah laju pertumbuhan output per kapita y adalah tingkat output per kapita sekarang
y adalah tingkat target output per kapita atau tingkat output per kapita
jangka panjang
Dalam model meoklasik, kenaikan hasil yang semakin berkurang diminishing returns pada akumulasi modal mengimplikasikan adanya suatu laju
pertumbuhan ekonomi Dy yang berhubungan secara berbalikan inverse dengan tingkat pertumbuhan y. Hubungan tersebut berlaku untuk nilai y
tertentu. Indikator suatu pertumbuhan ekonomi mencakup modal sumberdaya manusia
human capital dan perubahan teknologi. Variabel y digeneralisasikan dari tingkat produk per kapita yang dipengaruhi oleh kapital fisik, human capital dan
input-input lainnya termasuk teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Nilai y dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, jumlah penduduk dan lain
sebagainya. Sebagai contoh, adanya kebijakan pemberlakuan hak-hak kepemilikan property rights dan kebijakan yang mengarah kepada berkurangnya
distorsi pasar akan menaikkan y. Misalnya jika seorang bekerja dengan alasan akan menabungkan sebagian dari pendapatannya, maka secara teoritis y akan
meningkat, akhirnya Dy naik.
Suatu kebijakan pemerintah berpotensi menaikkan laju pertumbuhan Dy, yang kemudian akan secara berangsur-angsur menaikkan tingkat output per kapita
y. Ketika output naik, laju pertumbuhan Dy meningkat, dan peningkatan tersebut mengalami diminishing returns. Pada jangka panjang, dampak dari
kebijakan ini hanya berpengaruh pada peningkatan output per kapita, sedangkan dampak terhadap laju pertumbuhan semakin mengecil sehingga sama dengan nol.
Penelitian tentang pertumbuhan ekonomi yang dilakukan oleh Barro 1997 melihat pengaruh langsung dari sejumlah kebijakan pemerintah dan
variabel lainnya. Penelitian ini mengambil sampel 100 negara mulai tahun 1960 sampai 1995. Dengan metode regresi panel terlihat bahwa laju pertumbuhan PDB
per kapita dipengaruhi oleh tingkat PDB per kapita, tingkat pendidikan, rasio pengeluaran pemerintah terhadap PDB, indeks kepastian hukum, tingkat
keterbukaan terhadap dunia internasional, laju inflasi, laju fertilitas total, rasio investasi terhdap PDB, laju pertumbuhan nilai tukar perdagangan. Pengaruh rasio
pengeluaran pemerintah terhadap PDB yang menggambarkan kebijakan fiskal, tidak nyata di kelompok negara maju, namun berpengaruh nyata dengan arah
negatif di kelompok negara miskin. Di kelompok negara miskin ini, variabel penjelas yang berpengaruh nyata
dan positif terhadap laju pertumbuhan PDB per kapita adalah tingkat pendidikan, indeks kepastian hukum, keterbukaan terhadap pasar internasional, dan laju
pertumbuhan nilai tukar perdagangan.
2.8. Kebijakan Fiskal dalam Pembangunan Ekonomi