Biaya Benih Padi Pakan Ikan dan Benih Ikan

perjanjian antara pemilik tanah yang menyewakan lahan dengan petani yang menyewanya.

7.2.2. Biaya Tidak Tunai

Dalam analisis pendapatan usahatani padi sawah di daerah penelitian, biaya tidak tunai meliputi pajak lahan, sewa lahan, penyusutan alat pertanian, Tenaga Kerja Dalam Keluarga, benih yang dibuat sendiri, pupuk kandang, dan tenaga kerja ternak. Untuk sistem mina padi terdapat lebih kategori yakni benih ikan yang di buat sendiri dan pakan ikan yang berasal dari dedak padi hasil panen sebelumnya.

a. Biaya Benih Padi

Untuk sistem non mina padi, rata-rata benih yang dipakai sekitar 53,45 KgHa untuk satu musim tanam. Dan 11,77 KgHa merupakan volume benih yang dikeluarkan lewat biaya tidak tunai. Bila dibandingkan dengan biaya benih mina padi, biaya rata-rata dalam rupiah maupun persentase non mina padi lebih besar yaitu sebesar Rp 62.533,33 dan senilai 1,06 persen sedangkan persentase mina padi hanya senilai 0,57 persen dengan biaya rata-rata Rp 39.882,35. Tabel 14. Rata-Rata Penggunaan Benih Padi Usahatani Padi Sawah menurut Sistem Mina Padi dan Non Mina Padi Benih Padi Mina Padi Non Mina Padi Biaya Biaya Rata- rata Rp Persentase Biaya Rata- rata Rp Persentase Biaya Tidak Tunai 39.882,35 0,57 62.533,33 1,06

b. Pakan Ikan dan Benih Ikan

Pakan ikan dan benih ikan hanya dikeluarkan pada sistem mina padi karena hanya pada sistem ini saja pakan ikan dibutuhkan. Sedangkan sistem non mina padi tidak membutuhkan pakan ikan dan benih ikan. Seluruh pakan ikan yang masuk ke biaya tidak tunai atau biaya diperhitungkan merupakan pakan ikan jenis dedak yang berasal dari hasil penggilingan gabah kering hasil panen musim tanam sebelumnya. Tabel 15. Rata-Rata Penggunaan Pakan ikan dan Benih Ikan Usahatani Padi Sawah menurut Sistem Mina Padi Mina Padi Biaya Tidak Tunai Mina Padi Biaya Tunai Komoditi Biaya Rata-rata Rp Persentase Biaya Rata-rata Rp Persentase Benih ikan 57.555,56 0,82 73.218,30 1,04 Pakan ikan 533,33 0,01 35.133,33 0,50 Jumlah 58.088,89 0,83 108.351,63 1,54 Seluruh benih ikan yang masuk ke biaya diperhitungkan merupakan benih ikan mas yang ditelurkan dan dibudidayakan sendiri oleh petani padi sawah dan ditebar ke sawah bersama dengan padi. Jika benih ikan yang dibuat sendiri berupa telur atau larva, tidak diperhitungkan karena sulit untuk dinilai dengan materi atau uang. Benih ikan pada umumnya dijual dengan bentuk benih bukan dalam bentuk larva atau telur. Sehingga setiap benih ikan yang ditanam petani berupa larva atau telur dihitung nol rupiah. Dari 0,83 persen 0,82 persen dari benih ikan+ 0,01 dari pakan ikan biaya tidak tunai dan 1,54 persen 1,04 persen dari benih ikan+ 0,50 dari pakan ikan biaya tunai yang dikeluarkan untuk ikan pada sistem mina padi, menghasilkan penerimaan 16,26 persen untuk musim tanam rata-rata dan 26,60 persen untuk musim tanam awal tahun 2007. Dengan masuknya ikan di sawah, dapat meningkatkan pendapatan petani. Sedangkan non mina padi penerimaannya hanya dari padi. Benih ikan yang di panen sebagian besar berada pada golongan benih Belo yakni yang berukuran 3,0 - 5.0 cm dengan berat 3.0 - 5.0 gekor terutama yang ditanam pada saat telur ditetaskan yakni golongan Larva. Benih yang ditanam pada golongan Belo biasanya dipanen dengan ukuran 5.0-8.0 cm dengan berat 8,0- 10.0 gekor yang termasuk golongan benih Ngaramo.

c. Pupuk Kandang

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Analisis Usahatani Padi Pestisida Dan Non Pestisida Di Desa Purwasari, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 20 112

Analisis Profitabilitas dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

4 42 110

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TABELA DAN SISTEM TAPIN DI DESA PEBUAR KECAMATAN JEBUS KABUPATEN BANGKA BARAT SKRIPSI

0 0 16