Analisis pendapatan usahatani memerlukan dua informasi, yaitu informasi keadaan seluruh penerimaan dan informasi seluruh pengeluaran selama waktu
yang telah ditetapkan Soekartawi, 1986.
2.7. Analisis Profitabilitas
Keberhasilan dari suatu usahatani selain diukur dengan nilai mutlak analisis pendapatan, juga diukur dari analisis efisiensinya Soeharjo dan Patong,
1977. Salah satu ukuran efisiensinya adalah penerimaan untuk tiap rupiah yang dikeluarkan revenue cost ratio. Dalam analisis RC akan diuji seberapa jauh
nilai rupiah yang dipakai dalam kegiatan usahatani yang bersangkutan dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Semakin tinggi nilai
RC rasio, menunjukkan semakin besar keuntungan yang diperoleh dari setiap rupiah biaya yang dikeluarkan. Sehingga dengan perolehan nilai RC rasio yang
semakin tinggi maka tingkat efisiensi pendapatan pun semakin baik.
2.8. Penelitian Terdahulu
Menurut hasil penelitian Setiawan 1994 sistem budi daya ikan di sawah merupakan alternatif usaha yang dapat meningkatkan pendapatan petani.
Persentase peningkatan tersebut lebih besar dari persentase tambahan biaya. Pola tanam budi daya ikan di sawah yang optimal adalah dengan mengusahakan
penyelang ikan ditambah dengan sistem mina padi baik musim tanam 1 maupun musim tanam 2. Pola tanam tersebut cukup menguntungkan bila dibanding pola
tanam yang lain di daerah penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian Sari 2007, yang berjudul ‘Analisis Dampak Kenaikan Harga Beras Terhadap Pola Konsumsi Beras Rumah Tangga di
Cipinang Jakarta Timur’ didapat hasil bahwa terjadi perubahan pada masyarakat Indonesia khususnya diJakarta terhadap komoditi beras pada saat terjadi kenaikan
harga pada perubahan jenis beras dan perubahan frekuensi pembelian terutama pada masyarakat Kelas Menengah dan Kelas Bawah. Bagi Kelas Atas tidak terjadi
perubahan jenis beras dan frekuensi pembelian. Sedangkan bagi Kelas Menengah cenderung menurunkan kualitas beras agar pengeluaran untuk makanan
khususnya beras tetap sama seperti harga beras naik. Responden pada kelas ini mengkonsumsi beras dengan kualitas sedang yakni jenis Sentra, Ramos, Rojolele
dan Cianjur. Kelas Menengah cenderung untuk mengurangi frekuensi pembelian beras karena khawatir harga beras akan semakin meningkat sehingga pembelian
dilakukan dalam jumlah besar agar dapat mencukupi kebutuhan dalam sebulan. Berdasarkan penelitian tersebut, masyarakat Kelas Bawah juga
menurunkan kualitas jenis berasnya menjadi kualitas yang rendah dan murah karena keterbatasan ekonomi yakni jenis IR64. Untuk kelas ini pun terjadi
perubahan frekuensi pembelian setelah harga naik dan pembelian beras dalam sebulan menjadi lebih sering bahkan sebagian responden bahkan setiap hari. Hal
ini karena dengan pendapatan yang rendah dan tidak menentu,sehingga mereka hanya mampu untuk mencukupi kebutuhan beras untuk satu hari saja.
Dari penelitian tersebut terdapat gambaran kecil pola konsumsi sebagian masyarakat Indonesia akan komoditi beras pada saat sedang mahal sekalipun,
masyarakat akan selalu berusaha mengkonsumsi beras karena sangat tergantung pada komoditi ini. Terutama bagi rakyat miskin dan yang berada pada kelas
menengah yang berupaya sekeras mungkin agar dapat mengkonsumsi beras sekalipun dengan kualitas yang rendah. IR64 adalah salah satu dari jenis beras
kualitas rendah yang merupakan alternatif pilihan terakhir bagi sebagian besar masyarakat miskin. Untuk itu pemerintah dapat membenahi permasalahan beras
dari kuantitas terlebih dahulu, kemudian ke arah kualitas. Dengan mengetahui prioritas utama tersebut, pemerintah dapat memperkuat kebijakan untuk komoditi
beras sebagai pangan utama dari rakyat Indonesia agar ketahanan pangan dapat terjaga.
Dalam Barniati 2007, sistem mina padi yang dilakukan didaerah Tasikmalaya tersebut menggunakan benih padi varietas IR64 dan Bagendit.
Varietas benih jenis ini dianggap dapat disandingkan dengan ikan mas disawah dengan baik. Sedangkan menurut Djiwakusumah 1980, pemeliharaan ikan mas
dapat dilakukan dibeberapa tempat yakni di kolam tradisional maupun intensif, di sawah dan didalam keramba. Namun diantara beberapa alternatif tersebut
sawah merupakan tempat terbaik bagi ikan jenis mas karena di sawah terdapat jasad-jasad hewani dan nabati yang langsung dimanfaatkan oleh ikan khususnya
ikan mas sebagai pemakan segala omnivor dan pemakan jasad dasar bottom feeder
. Menurut Handayani 2006, benih padi yang digunakan pada Kecamatan
Leuwiliang adalah varietas Ciherang dan IR64. Namun petani responden 100 persen menggunakan varietas IR64 karena menurut petani umurnya relatif rendah
dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit bila dibandingkan varietas lokal.
III. KERANGKA PEMIKIRAN