Penduduk dan Mata Pencaharian

d. Sebelah Timur : Desa Gunung Malang Desa Tapos II memiliki luas secara keseluruhan sekitar 22.717 Ha, yang meliputi pemukiman penduduk, pembangunan berupa perkantoran, sekolah, peribadatan, jalan dan lain-lain, pertanian sawah, perkebunan, sarana olah raga dan perikanan daratair tawar. Desa Tapos II berada pada ketinggian 500 m diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata tahunan sekitar 21-30 C. Dilihat dari posisinya, Desa Tapos II dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Cibitung Tengah b. Sebelah Selatan : Desa Tapos 1 c. Sebelah Barat : Desa Gunung Bunder d. Sebelah Timur : Desa Situdaun dan Desa Gunung Malang

5.2. Penduduk dan Mata Pencaharian

Kecamatan Tenjolaya berpenduduk 54.026 jiwa yang terdiri dari 27.253 jiwa laki-laki dan 26.773 jiwa perempuan. Seluruhnya merupakan 16.368 jumlah Kepala Keluarga. Angkatan kerja produktif di kecamatan Tenjolaya 32.007 jiwa dan yang tidak produktif sejumlah 22.019 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk 20.644 jiwaKm 2 dan rata-rata penyebaran penduduk 0.382 jiwaKm 2 . Desa Tapos I berpenduduk 7951 jiwa, dengan komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri dari 4118 jiwa laki-laki dan 3833 jiwa perempuan. Hingga akhir tahun 2006 jumlah penduduk Desa Tapos II adalah sebanyak 6433 jiwa, dengan komposisi penduduk menurut jenis kelamin terdiri dari 3268 jiwa laki-laki dan 3165 jiwa perempuan. Desa Tapos I dan Desa Tapos II seluruh penduduknya menganut agama islam. Tabel 3. Komposisi Mata Pencaharian Penduduk Desa Tapos I dan Tapos II No Subsektor Desa Tapos I Jumlah jiwa Desa Tapos II Jumlah jiwa Persen 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Karyawan : a. Pegawai Negeri Sipil b. ABRI c. Swasta Wiraswastapedagang Petani Pertukangan Buruh Tani Pensiunan Nelayan Pemulung Jasa 14 1 306 93 516 97 184 9 - - 268 36 1 173 497 155 77 270 42 - - 1357 21,57 6,25 34,67 6,51 12,36 0,60 18,01 8,05 19,05 5,94 2,95 10,35 1,61 52,03 Total 1488 2608 100 100 Sumber: Statistik Kecamatan Tenjolaya, 2006 Berdasarkan Tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa mata pencaharian terbesar pada Desa Tapos I ialah petani. Jika dijumlahkan dengan persentase buruh tani 12,36 persen maka total persentase petani mencapai 47,03. Angka tersebut hampir setengah dari angkatan kerja di daerah tersebut. Berbeda dengan Desa Tapos II, petani hanya mencapai 5,94 persen dan buruh tani sekitar 10,35 persen. Jika dijumlahkan mencapai 16,29 persen. Angkatan kerja di Desa Tapos II dari tahun- ke tahun semakin berpusat di bidang jasa khususnya jasa transportasi seperti ojek dan supir angkot atau usaha jasa yang mendukung transportasi seperti usaha bengkel las dan sejenisnya. Bukan hanya di Desa Tapos II, hal ini pun berdampak secara signifikan di Desa Tapos I terutama sejak dibukanya trayek transportasi untuk kendaraan umum angkot yang baru sejak tahun 2007 khusus untuk kecamatan Tenjolaya yang berpangkalan di Desa Tapos I. Hal ini dapat berdampak bagi sumber daya manusia pertanian di Desa Tapos I dan Tapos II, namun disisi lain memudahkan proses pemasaran hasil pertanian di dua desa ini sekaligus untuk Kecamatan Tenjolaya.

5.3. Gambaran Umum Usahatani Padi Sawah di Desa Tapos I dan Desa

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Analisis Usahatani Padi Pestisida Dan Non Pestisida Di Desa Purwasari, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 20 112

Analisis Profitabilitas dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

4 42 110

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TABELA DAN SISTEM TAPIN DI DESA PEBUAR KECAMATAN JEBUS KABUPATEN BANGKA BARAT SKRIPSI

0 0 16