III. KERANGKA PEMIKIRAN
Usahatani padi sawah merupakan kegiatan di bidang pertanian yang mengorganisasikan alam, tenaga kerja, modal dan manajemen, yang ditujukan
untuk produksi padi. Keempat unsur, yaitu lahan yang mewakili untuk alam, tenaga kerja yang bertumpu pada anggota keluarga tani, modal yang beraneka
ragam jenisnya serta unsur pengelolaan atau manajemen yang peranannya dibawakan oleh seseorang yang disebut petani, saling terkait satu sama lain karena
kedudukannya dalam usahatani sama pentingnya sehingga keempat unsur tersebut tidak dapat dipisahkan Handayani, 2006.
Lahan merupakan modal utama dalam usahatani padi sawah selain tenaga kerja dalam menopang kehidupannya. Meningkatnya jumlah penduduk
mengakibatkan lahan yang dapat diusahakan untuk pertanian menjadi semakin berkurang. Berkurangnya lahan pertanian menyebabkan jumlah usahatani sempit
bertambah. Sempitnya lahan yang seringkali dimiliki oleh petani dan tuntutan keadaan
untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, membuat petani harus mencari peluang lain untuk meningkatkan pendapatan. Akhirnya, muncul satu peluang
usaha baru, yaitu memanfaatkan sawah selain untuk penanaman padi sekaligus juga untuk pemeliharaan ikan.
Pemanfaatan sawah sebagai tempat penanaman padi sekaligus sebagai tempat pemeliharaan ikan, dapat diterima karena pemeliharaan kedua komoditas
tersebut bersifat komplementer. Artinya, kegiatan ini dapat berjalan sekaligus tanpa mengganggu keberhasilan satu sama lain sehingga pada akhirnya diperoleh
hasil yang optimal. Selain memperoleh keberhasilan dari pemanenan padi, petani sekaligus menangguk keuntungan dari pemanenan ikan. Kalau pun terjadi
kegagalan dalam pemanenan padi, petani ikan tidak perlu berkecil hati karena masih ada hasil pemanenan ikan yang bisa menutupi kerugian bercocok tanam
padi di sawah. Untuk itu, dalam penelitian ini hendak dikaji lebih jauh, petani yang hanya
berkonsentrasi di satu komoditi saja yakni petani padi sawah yang tidak menggunakan sistem mina padi apakah lebih menguntungkan dibanding mina
padi atau sebaliknya. Selain dari segi pendapatan, ingin diketahui pula hasil produktifitas padi sawah sistem mina padi. Sistem ini lebih produktif atau tidak
hasil padinya dibandingkan sistem non mina padi. Sebab selain sistem mina padi dinilai menguntungkan, namun tetap saja beresiko jika tidak dibarengi dengan
informasi seputar budi daya mina padi. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis pendapatan dan profitabilitas
pada usahatani padi sawah dengan mengambil sampel petani yang telah distratifikasi berdasarkan sistem penanaman mina padi dan non mina padi. Dari
masing-masing populasi tersebut akan dianalisis tingkat pendapatan dan profitabilitas usahataninya untuk melihat sejauh mana pendapatan yang diperoleh
dari usahatani padi sawah yang dilakukan berdasarkan sistem mina padi atau non mina padi.
Untuk kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 5.
Latar Belakang : - Pertambahan jumlah penduduk
Peningkatan Konsumsi
Pergeseran fungsi
lahan ke non pertanian
Berkurangnya lahan pertanian
Peningkatan fungsi lahan melalui Tumpang Sari
Tumpang Sari sistem Mina Padi
Analisis Pendapatan dan Biaya Usahatani Sistem Mina
Padi dan Non Mina Padi
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional
IV. METODE PENELITIAN