Keadaan Geografis GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5.1. Keadaan Geografis

Kecamatan Tenjolaya merupakan salah satu kecamatan yang terletak di Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Tepatnya di wilayah pembangunan Bogor bagian barat. Kecamatan Tenjolaya terdiri dari enam desa yakni Desa Tapos I, Desa Tapos II, Desa Cibitung Tengah, Desa Cinangneng, Desa Situdaun dan Desa Gunung Malang. Sentra padi terbesar di kecamatan ini adalah Desa Tapos I dan Desa Tapos II. Kecamatan Tenjolaya memiliki luas wilayah 234.145,4 Ha dengan ketinggian 700 dpl. Curah hujan rata-rata 38bulan, dan jumlah hari dengan curah hujan terbanyak ialah 30 hari. Banyaknya curah hujan 491mmt dengan temperatur sekitar 19-20 o C. Kecamatan Tenjolaya memiliki bentuk wilayah dataran rendah, berbukit dan bergunung-gunung dengan kemiringan 45 derajat. Bentuk wilayah datar sampai berombak sekitar 50, berombak sampai berbukit 25 dan 25 sisanya berbukit sampai bergunung. Desa Tapos I memiliki luas areal wilayah sebesar 48.171,9 Ha dan berada pada ketinggian 700m diatas permukaan air laut. Merupakan dataran tinggi dengan suhu rata-rata tahunan sekitar 28-32 C. Dilihat dari posisinya, Desa Tapos I dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Tapos II b. Sebelah Selatan : Ferum Perhutani Gn. Salak c. Sebelah Barat : Desa Gunung Bunder II dan Kecamatan Pamijahan d. Sebelah Timur : Desa Gunung Malang Desa Tapos II memiliki luas secara keseluruhan sekitar 22.717 Ha, yang meliputi pemukiman penduduk, pembangunan berupa perkantoran, sekolah, peribadatan, jalan dan lain-lain, pertanian sawah, perkebunan, sarana olah raga dan perikanan daratair tawar. Desa Tapos II berada pada ketinggian 500 m diatas permukaan laut. Suhu udara rata-rata tahunan sekitar 21-30 C. Dilihat dari posisinya, Desa Tapos II dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut: a. Sebelah Utara : Desa Cibitung Tengah b. Sebelah Selatan : Desa Tapos 1 c. Sebelah Barat : Desa Gunung Bunder d. Sebelah Timur : Desa Situdaun dan Desa Gunung Malang

5.2. Penduduk dan Mata Pencaharian

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Budidaya Nonorganik, Semiorganik, dan Organik (Studi Kasus: Desa Lubuk Bayas, Kec. Perbaungan, Kab. Serdang Bedagai)

3 187 177

Analisis Komparasi Distribusi Pendapatan Usahatani Jeruk Dan Usahatani Kopi Di Kabupaten Karo ( Studi Kasus : Desa Surbakti, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo )

6 56 84

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi Kasus : Desa Bakaran Batu Dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang)

1 53 152

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Sistem Irigasi Dengan Padi Sawah Sistem Tadah Hujan (Studi kasus : Desa Bakaran Batu dan Kelurahan Paluh Kemiri Kecamatan Lubuk Pakam Kabupaten Deli Serdang).

14 80 152

Analisis Perbandingan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Di Desa Kolam Kecamatan Percut Sei Tuan Dengan Desa Wonosari Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang

14 121 99

Analisis Usahatani Padi Sawah Berdasarkan Jenis Saluran Irigasi (Studi Kasus: Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun)

8 82 59

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Analisis Usahatani Padi Pestisida Dan Non Pestisida Di Desa Purwasari, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat

0 20 112

Analisis Profitabilitas dan Pendapatan Usahatani Padi Sawah Menurut Luas dan Status Kepemilikan Lahan (Studi Kasus Desa Karacak, Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat)

4 42 110

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM TABELA DAN SISTEM TAPIN DI DESA PEBUAR KECAMATAN JEBUS KABUPATEN BANGKA BARAT SKRIPSI

0 0 16