Kesalahan penulisan juga terdapat pada kata
kyai. Kesalahan
terdapat pada penulisan sandhangan pengkal .....
. Sebagian besar siswa
menggunakan sandhangan pangkon
..... .
dalam kata tersebut yaitu .
Penulisan kata kreteg juga mengalami kesalahan. Sebagian siswa
menulis kata kre dengan menggunakan sandhangan cakra ...... dan
ditambahi sandhangan pepet .... Selain itu, kebanyakan siswa tidak menyertakan
sandhangan pangkon pada penulisan kata kreteg sehingga
penulisannya hanya kretega.
Kesalahan dalam penulisan tersebut disebabkan karena kurangnya latihan dalam menulis kata atau kalimat sederhana berhuruf Jawa dengan menggunakan
sandhangan. Siswa perlu melakukan latihan berulang-ulang dalam memahami sandhangan panyigeg wanda dan wyanjana. Selain itu bentuk sandhangan yang
hampir sama menyebabkan siswa mengalami kesalahanan dalam penulisannya.
4.1.2.1.3 Hasil Tes Menulis Huruf Jawa Aspek Kerapian
Penilaian pada aspek kerapian dalam penelitian ini berdasarkan pada kerapian penulisan siswa dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa. Hal ini
dilihat dari penulisan aksara legena dengan sandhangannya yaitu penulisan rapi
sejajar, tanpa coretan, bersih, dan mudah dibaca. Hasil aspek kerapian dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa pada siklus I terdapat pada tabel 8
berikut ini.
Tabel 8. Hasil Tes Menulis Huruf Jawa Aspek Kerapian pada Siklus I No.
Kategori Nilai
Frekuensi Bobot
Skor Persen
Nilai Rata-rata
1. Sangat baik
28 = ∑ Bobot Skor
∑ Frekuensi = 658 = 16,8
39 kategori cukup
2. Baik
21 20
420 51.3
3. Cukup
14 15
210 38,5
4 Kurang
7 4
28 10,2
Jumlah 39
658 100
Tabel 8 merupakan tabel nilai rata-rata siswa secara klasikal pada aspek kerapian. Tabel tersebut menunjukkan nilai rata-rata siswa mencapai 16,8 atau
berkategori cukup. Nilai 28 tidak dapat dicapai oleh satu siswa atau 0, nilai 21 dicapai oleh 20 siswa atau sebesar 51,3 dan nilai 14 dicapai oleh 15 siswa atau
sebesar 38,5. Kategori kurang dengan nilai 7 diperoleh oleh 4 siswa atau 10,2. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa 10,2 atau 4 siswa
belum dapat menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa dengan tepat karena dalam penulisannya masih terdapat coretan dan tidak rapi, serta aksara
legena yang ditulis sulit untuk dibaca. Sebanyak 38,5 atau 15 siswa dalam menulis kalimat
sederhana berhuruf Jawa masih terdapat coretan dan penulisan aksara legena tidak
rapi sejajar. Sebanyak 20 siswa atau 51,3 dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa masih terdapat coretan sehingga terlihat kurang rapi
. Tidak ada satu siswa atau sebesar 0 yang mampu menulis
sandhangan dengan rapi sejajar, tanpa coretan dan mudah dibaca.
Sebagian besar siswa dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa masih mengalami masalah dalam aspek kerapian yaitu banyak coretan dan
penulisan tidak rapi sejajar serta aksara legena yang ditulis oleh siswa sebagian
besar masih susah untuk dibaca.
4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I