Aspek keempat yaitu tingkah laku dan sikap siswa selama pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka berlangsung. Aspek keempat pada siklus II mengalami peningkatan ke arah positif. Sebagian besar
siswa mengikuti pembelajaran dengan tertib sehingga suasana kelas menjadi tenang dan berjalan lancar dibandingkan pada siklus I. Sebagian besar siswa
memperhatikan penjelasan dengan penuh konsentrasi dan sungguh-sungguh. Berdasarkan hasil jurnal guru pada siklus II tersebut menyimpulkan bahwa
perilaku siswa mengalami peningkatan ke arah positif. Hal ini terbukti dengan keadaan atau suasana kelas yang sudah mulai terkondisi dengan baik dan lebih
kondusif selama pembelajaran berlangsung. Sebagian besar siswa sudah berperilaku positif dalam pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan
media flanacaraka, sedangkan perilaku negatif sudah mulai berkurang. Dari hasil
pengamatan tersebut, dapat disimpulkan bahwa jumlah siswa yang berperilaku positif selama pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka lebih banyak daripada siswa yang berperilaku negatif.
4.1.3.2.3 Hasil Wawancara Siklus II
Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan mengetahui secara langsung respon siswa terhadap pembelajaran menulis huruf Jawa pada siklus II,
peneliti melakukan wawancara diluar jam pelajaran. Wawancara dilakukan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai keadaan responden melalui tanya
jawab dan diskusi dengan siswa. Wawancara dilakukan kepada 3 siswa, yaitu siswa yang mendapatkan skor tesnya rendah, sedang dan tinggi. Hal ini dilakukan
supaya data yang diperoleh lengkang karena masing-masing telah terwakili.
Wawancara berisikan pertanyaan sebagai berikut: 1 bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis huruf Jawa?, 2 bagaimana
pendapat siswa tentang cara guru menyampaikan materi pembelajaran menulis huruf Jawa?, 3 kesulitan apakah yang siswa alami selama pembelajaran menulis
huruf Jawa berlangsung?, 4 bagaimana perasaan siswa setelah mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka?, dan 5 apa saran yang dapat siswa berikan terhadap pembelajaran menulis huruf Jawa
dengan menggunakan media flanacaraka?.
Berdasarkan wawancara pada siklus II dapat diketahui, siswa yang memperoleh nilai tertinggi menyatakan bahwa penggunaan media
flanacaraka dalam pembelajaran menulis huruf Jawa sangatlah menarik dan menyenangkan
karena pembelajaran menulis huruf Jawa sebelumnya tidak pernah menggunakan media dalam pembelajaran. Media
flanacaraka membuat siswa tersebut dapat menulis aksara Jawa dengan benar dan mendapatkan nilai tertinggi di kelas. Siswa
yang mendapatkan nilai sedang dan terendah berpendapat bahwa media flanacaraka sangat menyenangkan karena penerapannya dilakukan dengan
permainan yang menyebabkan sehingga semua siswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran.
Pendapat siswa mengenai penjelasan materi yang diberikan oleh guru dengan menggunakan media
flanacaraka sangat baik. Menurut siswa yang memperoleh nilai tertinggi penjelasan materi dengan menggunakan media
flanacaraka mudah dipahami. Hal ini disebabkan karena media flanacaraka penuh dengan warna yang menyebabkan siswa mampu menghafalkan bentuk-
bentuk aksara legena dan menulis kalimat sederhana dengan baik dan benar.
Siswa yang memperoleh nilai sedang dan rendah juga berpendapat bahwa penjelasan guru dengan menggunakan media
flanacaraka mudah dipahami karena dijelaskan dengan runtut dan ada contohnya. Selain itu, ketika siswa mengalami
kesulitan dalam menuliskan kalimat sederhana berhuruf Jawa, guru selalu memberikan bimbingan dan pengarahan kepada siswa.
Kesulitan yang dialami oleh siswa selama pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka pada siklus II tidak terlalu banyak. Menurut siswa yang memperoleh nilai tertinggi, pembelajaran menulis huruf Jawa
dengan menggunakan media flanacaraka tidaklah sulit, karena penerapannya
sangat mudah. Siswa hanya menempelkan huruf yang sesuai dengan soal yang diberikan oleh guru di papan yang telah disiapkan. Selain itu, ketika siswa
mengalami kesulitan dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa guru tidak segan untuk membimbing. Sedangkan siswa yang mendapat nilai sedang,
berpendapat bahwa kesulitan terjadi jika siswa sebelumnya tidak belajar di rumah. Siswa yang memperoleh nilai terendah, berpendapat bahwa media
flanacaraka mudah untuk digunakan karena media tersebut hanya ditempelkan di papan panel
yang telah disediakan. Hanya saja bagian flanelnya sering lepas sehingga sulit
untuk menempelkannya. Perasaan siswa ketika pembelajaran menulis huruf Jawa dengan
menggunakan media flanacaraka pada siklus II sangat senang dan semangat.
Menurut siswa yang memperoleh nilai tertinggi, pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka sangatlah menyenangkan, karena nilai siswa tersebut menjadi lebih baik dari siklus berikutnya. Selain itu, siswa tersebut
semakin semangat dalam belajar menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa. Siswa
yang mendapatkan nilai sedang berpendapat bahwa pembelajaran dengan media flanacaraka sangatlah menyenangkan karena penerapannya dengan permainan.
Siswa lebih antusias dan semangat dalam permainan karena ada kompetensi antarkelompok. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai terendah berpendapat
bahwa pembelajaran menulis huruf Jawa dengan media flanacaraka sangatlah
menyenangkan karena
siswa menjadi
memahami aksara
Jawa dan
sandhangannya. Saran siswa terhadap pembelajaran menulis huruf Jawa dengan
menggunakan media flanacaraka pada siklus II hampir sama dengan saran siswa
pada siklus I. Siswa yang mendapatkan nilai tertinggi menyarankan supaya media flanacaraka dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran di sekolah tersebut
sehingga siswa dapat terus belajar aksara Jawa dan perangkatnya dengan media tersebut. Siswa yang mendapatkan nilai sedang menyarankan supaya masing-
masing siswa mendapatkan media flanacaraka tersebut sehingga di rumah siswa
dapat belajar dengan media tersebut. Sedangkan siswa yang mendapatkan nilai terendah menyarankan supaya pelajaran bahasa Jawa terus menggunakan media
flanacaraka tersebut.
4.1.3.2.4 Hasil Dokumentasi Siklus II