Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

menggunakan media flanacaraka, mengalami perubahan ke arah yang positif. Perubahan perilaku siswa dapat diketahui dari hasil data nontes, yaitu data observasi, jurnal guru dan siswa, wawancara, dan dokumentasi foto.

4.2.2.1 Perbandingan Hasil Observasi Siklus I dan Siklus II

Kegiatan observasi dilaksanakan selama pembelajaran pada siklus I dan siklus II. Data observasi pada siklus I dan siklus II kemudian dibandingkan untuk menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa saat pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka. Perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II meliputi sepuluh aspek. Aspek perilaku yang menjadi sasaran observasi antara lain 1 siswa siap mengikuti pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk, duduk ditempat masing-masing dengan tenang, dan sudah mempersiapkan alat tulis, 2 siswa antusias dalam pembelajaran, 3 siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru, 4 siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru, 5 siswa memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru, 6 siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok, 7 siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh, 8 siswa mengerjakan tugas dengan tepat waktu, 9 siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, 10 siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta ijin ke luar kelas saat pembelajaran . Perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II dijelaskan dalam sebuah tabel. Berikut ini adalah tabel perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II. Tabel 17. Perbandingan Hasil Observasi pada Siklus I dan Siklus II Aspek Siklus I Siklus II Frekuensi Frekuensi + - + - + - + - 1. 15 24 38,5 61,5 35 4 89,7 10,3 2. 18 21 46,2 53,8 30 9 76,9 23,1 3 25 14 64,1 35,9 30 9 76,9 23,1 4. 18 21 46,2 53,8 25 14 64,1 35,9 5. 20 19 51,3 48,7 28 11 71,8 28,2 6. 20 19 51,3 48,7 39 100 7. 24 15 61,5 38,5 39 100 8. 12 27 30,7 69,3 28 11 71,8 28,2 9. 17 22 43,6 56,4 25 14 64,1 35,9 10. 24 15 61,5 38,5 39 100 Tabel 17 tersebut menunjukkan perbandingan hasil observasi pada siklus I dan siklus II. Aspek pertama mengalami peningkatan yaitu kesiapan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa pada siklus I sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,5 meningkat menjadi 89,7 atau sebanyak 35 siswa pada siklus II. Sedangkan siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran mengalami penurunan yaitu, pada siklus I sebanyak 24 siswa atau sebesar 61,5 berkurang menjadi 4 siswa atau sebesar 10,3. Aspek kedua yaitu antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I terdapat 18 siswa atau 46,2 yang antusias mengikuti pembelajaran sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau sebesar 76,9. Sedangkan siswa yang tidak antusias mengikuti pembelajaran pada siklus I sebanyak 21 siswa atau sebesar 53,8 dan pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 23,1. Aspek ketiga yaitu siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru. Pada siklus I terdapat 25 siswa atau 64,1 yang memperhatikan dan memahami penjelasan guru sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 30 siswa atau sebesar 76,9. Sedangkan siswa yang tidak memperhatikan dan memahami penjelasan guru pada siklus I sebanyak 14 siswa atau sebesar 35,9 dan pada siklus II sebanyak 9 siswa atau sebesar 23,1. Aspek keempat yaitu siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Pada siklus I terdapat 18 siswa atau 46,2 yang mampu menjawab pertanyaan dari guru sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar 64,1. Sedangkan siswa yang tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru pada siklus I sebanyak 21 siswa atau sebesar 53,8 dan pada siklus II sebanyak 14 siswa atau sebesar 35,9. Aspek kelima yaitu siswa memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru. Pada siklus I terdapat 20 siswa atau 51,3 yang memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa atau sebesar 71,8. Sedangkan siswa yang tidak memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru pada siklus I sebanyak 19 siswa atau sebesar 48,7 dan pada siklus II sebanyak 11 siswa atau sebesar 28,2. Aspek keenam yaitu siswa berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok. Pada siklus I terdapat 20 siswa atau 51,3 yang aktif berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 39 siswa atau sebesar 100. Sedangkan siswa yang tidak aktif berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok pada siklus I sebanyak 19 siswa atau sebesar 48,7 dan pada siklus II sebanyak 0 siswa atau sebesar 0. Aspek ketujuh yaitu siswa mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh yaitu menulis huruf Jawa. Pada siklus I terdapat 24 siswa atau 61,5 yang menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 39 siswa atau sebesar 100. Sedangkan siswa yang tidak mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh pada siklus I sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,5 dan pada siklus II sebanyak 0 siswa atau sebesar 0. Aspek kedelapan yaitu siswa mengerjakan tugas tepat waktu. Pada siklus I terdapat 12 siswa atau 30,7 yang mampu mengerjakan tugas tepat waktu sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 28 siswa atau sebesar 71,8. Sedangkan siswa yang tidak mampu mengerjakan tugas tepat waktu pada siklus I sebanyak 27 siswa atau sebesar 69,3 dan pada siklus II sebanyak 1 siswa atau sebesar 28,2. Aspek kesembilan yaitu siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Pada siklus I terdapat 17 siswa atau 43,6 yang berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 25 siswa atau sebesar 64,1. Sedangkan siswa yang tidak berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas pada siklus I sebanyak 22 siswa atau sebesar 56,4 dan pada siklus II sebanyak 14 siswa atau sebesar 35,9. Aspek kesepuluh yaitu siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta izin ke luar kelas saat pembelajaran. Pada siklus I terdapat 24 siswa atau 61,5 yang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta izin ke luar kelas saat pembelajaran sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 39 siswa atau sebesar 100. Sedangkan siswa yang tidak bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta izin ke luar kelas saat pembelajaran pada siklus I sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,5 dan pada siklus II sebanyak 0 siswa atau sebesar 0. Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus I dan siklus II tersebut, menunjukkan bahwa setelah pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka terjadi perubahan perilaku siswa ke arah yang lebih baik. Perilaku-perilaku negatif yang ditunjukkan siswa pada siklus I berubah menjadi perilaku yang lebih baik pada siklus II.

4.2.2.2 Perbandingan Hasil Jurnal Siklus I dan Siklus II

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Media Charta Dengan Strategi Talking-Stick Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahu

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Media Charta Dengan Strategi Talking-Stick Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahu

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PEL

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA HURUF JAWA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Membaca Huruf Jawa Dengan Menggunakan Media Audio Visual pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 18