Hasil Observasi Siklus I

Sebagian besar siswa dalam menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa masih mengalami masalah dalam aspek kerapian yaitu banyak coretan dan penulisan tidak rapi sejajar serta aksara legena yang ditulis oleh siswa sebagian besar masih susah untuk dibaca.

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Data nontes pada siklus I didapatkan dari hasil observasi, hasil jurnal guru, hasil jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi. Hasil nontes ini akan mendeskripsikan tentang perubahan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka.

4.1.2.2.1 Hasil Observasi Siklus I

Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan selama pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka pada siswa kelas IV SDN Babakan 01 Kec. Kramat Kab. Tegal. Pengambilan data observasi ini bertujuan untuk mengetahui keseluruhan perilaku siswa dalam menerima pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka. Pedoman observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati perilaku tingkah laku, sikap dan respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi: 1 siswa siap mengikuti pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk, duduk ditempat masing-masing dengan tenang, dan sudah mempersiapkan alat tulis, 2 siswa antusias dalam pembelajaran, 3 siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru, 4 siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru, 5 siswa memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru, 6 siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok, 7 siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh, 8 siswa mengerjakan tugas dengan tepat waktu, 9 siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, 10 siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta ijin ke luar kelas saat pembelajaran. Hasil observasi pada siklus I dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus I No Aspek Observasi Melakukan Tidak Melakukan Frekuensi Frekuensi 1. Siswa siap dalam mengikuti pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk, duduk ditempat masing-masing dengan tenang dan sudah mempersiapkan alat tulis 15 38,5 24 61,5 2. Siswa antusias dalam pembelajaran 18 46,2 21 53,8 3. Siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru dengan sungguh-sungguh 25 64,1 14 35,9 4. Siswa aktif menjawab pertanyaan guru. 18 46,2 21 53,8 5. Siswa memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru 20 51,3 19 48,7 6. Siswa berpartisipasi dalam kelompok 20 51,3 19 48,7 7. Siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh 24 61,5 15 38,5 8. Siswa mengerjakan tugas tepat waktu 12 30,7 27 69,3 9. Siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas 17 43,6 22 56,4 10. Siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta izin ke luar saat pembelajaran berlangsung 24 61,5 15 38,5 Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu siswa siap dalam mengikuti pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk, duduk ditempat masing-masing dengan tenang dan sudah mempersiapkan alat tulis ada 15 siswa atau sebesar 38,5 yang sudah siap dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan 24 siswa atau sebesar 61,5 belum siap mengikuti pembelajaran, karena ketika guru masuk kelas masih banyak siswa yang ramai sendiri, bercanda dengan temannya, tidak duduk di tempat masing- masing dan terlihat masih ada siswa yang melamun dan mengantuk. Aspek kedua yaitu siswa antusias dalam pembelajaran. Sebanyak 18 siswa atau sebesar 46,2 yang antusias terhadap pembelajaran menulis huruf Jawa. Sedangkan 21 siswa atau sebesar 53,8 merasa malas belajar menulis huruf Jawa terutama dengan menggunakan sandhangan panyigeg wanda dan wyanjana. Aspek ketiga yaitu siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru dengan sungguh-sungguh, ada 25 siswa atau 64,1 yang melakukannya sedangkan 14 siswa atau 35,9 tidak memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Ketika guru menjelaskan materi 14 siswa tersebut terlihat melamun atau memperhatikan luar kelas, mengantuk, bersenda gurau dengan temannya, dan mengganggu teman. Aspek keempat yaitu siswa aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru. Ada 46,2 atau sebanyak 18 siswa yang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru walaupun dengan suara yang masih pelan. Sebanyak 21 siswa atau 53,8 tidak aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru dikarenakan siswa malu atau tidak mengetahui jawabannya. Aspek kelima yaitu siswa memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru. Sebanyak 20 siswa atau sebesar 51,3 memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh. Sedangkan 19 siswa atau sebesar 48,7 siswa tidak dengan sungguh-sungguh memperhatikan contoh yang diberikan oleh guru. Aspek keenam yaitu siswa berpartisipasi dalam kelompok. Terdapat 20 siswa atau sebesar 51,3 yang aktif berpartisipasi dalam kelompok sedangkan 19 siswa atau sebesar 48,7 tidak aktif berpartisipasi dalam kelompok. Siswa cenderung santai dan tidak ikut bekerjasama dalam mengerjakan tugas secara kelompok. Aspek ketujuh yaitu siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh. Sebanyak 24 siswa atau sebesar 61,5 bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yaitu menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa baik secara individu maupun kelompok. Sedangkan sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,5 tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan karena peneliti bukan guru asli pengampu pelajaran bahasa Jawa di sekolah tersebut baru sehingga siswa malas dan enggan dalam mengerjakan tugas tersebut. Aspek kedelapan yaitu siswa mengerjakan tugas tepat waktu. Sebanyak 12 siswa atau sebesar 30,7 siswa tepat waktu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sedangkan 27 siswa atau sebesar 69,3 tidak tepat waktu dalam mengerjakan tugas dari guru karena siswa cenderung malas dalam mengerjakan tugas tersebut. Aspek kesembilan yaitu siswa berani dalam mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Pada aspek ini, sebanyak 17 siswa atau 43,6 berani dalam mempresentasikan hasil kerja kelompok maupun individu di depan kelas , sedangkan 22 siswa atau 56,4 siswa masih merasa malu sehingga belum berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas untuk dikoreksi bersama-sama. Aspek kesepuluh yaitu siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada yang meminta izin ke luar kelas saat pembelajaran. Sebanyak 24 siswa atau sebesar 61,5 bersemangat mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka¸ sedangkan sebanyak 15 siswa atau sebesar 38,5 tidak bersemangat dan sering meminta izin pergi ke kamar mandi saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi tersebut, dapat diketahui bahwa perilaku siswa pada siklus I masih belum menunjukkan hasil yang positif. Hal ini dikarenakan sebagian siswa belum dapat dikondisikan dengan baik, contohnya masih ada siswa yang belum siap mengikuti pembelajaran, siswa sering keluar kelas ketika pembelajaran berlangsung, siswa tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dll. Keadaan seperti ini merupakan masalah yang harus segera diperbaiki oleh guru. Rencana pembelajaran pada siklus selanjutnya perlu diperbaiki lagi. Peneliti akan lebih memotivasi siswa dalam pembelajaran agar lebih baik lagi dan menghilangkan sikap-sikap negatif siswa dan mengajak siswa untuk lebih aktif lagi dalam pembelajaran pada siklus selanjutnya.

4.1.2.2.2 Hasil Jurnal Siklus I

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODELING THE WAY DENGAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS IV SDN MANGKANGKULON 01 SEMARANG

1 32 229

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED INSTRUCTION DENGAN MEDIA FLASHCARD SISWA KELAS IV SDN PATEMON 01 SEMARANG

0 20 237

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MODEL PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS IV SDN GUNUNGPATI 01 SEMARANG

0 4 177

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA DENGAN METODE FIELD TRIP KELAS IV SDN 01 TANJANG KECAMATAN Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Dengan Metode Field Trip Kelas Iv Sdn 01 Tanjang Kecamatan Gabus Kabupaten Pati Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Media Charta Dengan Strategi Talking-Stick Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahu

0 1 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MEDIA CHARTA DENGAN STRATEGI Peningkatan Keterampilan Menulis Aksara Jawa Melalui Media Charta Dengan Strategi Talking-Stick Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 4 Sobo Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan Tahu

0 1 12

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IV SDN BANYURIP 2 KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN PEL

0 1 14

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA HURUF JAWA DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Membaca Huruf Jawa Dengan Menggunakan Media Audio Visual pada siswa kelas IV SD Muhammadiyah 2 Kauman Surakarta

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MEDIA KARTU PINTAR PADA SISWA KELAS III SDN 01 GOMBANG CAWAS KLATEN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 18