4.1.3.2 Hasil Nontes Siklus II
Data nontes pada siklus I didapatkan dari hasil observasi, hasil jurnal guru, hasil jurnal siswa, wawancara, dan dokumentasi. Hasil nontes ini akan
mendeskripsikan tentang perubahan perilaku siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka. Hasil nontes pada siklus II dipaparkan sebagai berikut.
4.1.3.2.1 Hasil Observasi Siklus II
Kegiatan observasi dalam penelitian ini dilakukan selama pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka pada siswa kelas IV SDN Babakan 01 Kec. Kramat Kab. Tegal. Pengambilan data observasi ini
bertujuan untuk mengetahui keseluruhan perilaku siswa dalam menerima pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka. Pedoman observasi ini digunakan oleh peneliti untuk mengamati perilaku
tingkah laku, sikap dan respon siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati dalam penelitian ini meliputi: 1 siswa siap mengikuti
pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk, duduk ditempat masing-masing dengan tenang, dan sudah mempersiapkan alat tulis, 2 siswa
antusias dalam pembelajaran, 3 siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru, 4 siswa aktif dalam menjawab pertanyaan guru, 5 siswa memperhatikan
contoh yang diberikan oleh guru, 6 siswa berpartisipasi aktif dalam kelompok, 7 siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh, 8 siswa mengerjakan
tugas dengan tepat waktu, 9 siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas, 10 siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran dan tidak ada
yang meminta ijin ke luar kelas saat pembelajaran .
Hasil observasi pada siklus II dapat dilihat pada tabel 14 berikut ini.
Tabel 14. Hasil Observasi Perilaku Siswa Siklus II
No Aspek Observasi
Melakukan Tidak Melakukan
Frekuensi Frekuensi
1. Siswa
siap mengikuti
pembelajaran tidak ramai, tidak melamun,
tidak mengantuk,
duduk di tempat masing-masing dengan tenang.
35 89,7
4 10,3
2. Siswa
antusias dalam
pembelajaran. 30
76,9 9
23,1
3. Siswa
memperhatikan dan
memahami penjelasan
guru dengan sungguh-sungguh.
30 76,9
9 23,1
4. Siswa aktif menjawab pertanyaan
dari guru. 25
64,1 14
35,9 5.
Siswa memperhatikan
dan memahami contoh yang diberikan
oleh guru. 28
71,8 11
28,2 6.
Siswa berpartisipasi
dalam kelompok.
39 100
7. Siswa menulis huruf Jawa dengan
sungguh-sungguh 39
100 8.
Siswa mengerjakan tugas tepat waktu
28 71,8
11 28,2
9. Siswa berani mempresentasikan
hasil kerjanya di depan kelas 25
64,1 14
35,9
10. Siswa
bersemangat mengikuti
pembelajaran dan tidak ada yang meminta
izin ke
luar saat
pembelajaran 39
100
Hasil observasi pada siklus II menunjukkan bahwa perilaku siswa sudah lebih positif dibandingkan pada siklus I. Meskipun belum semua siswa
berperilaku dengan baik, tetapi perilaku negatif siswa telah berkurang.
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pada aspek pertama yaitu siswa siap mengikuti pembelajaran tidak ramai, tidak melamun, tidak mengantuk,
duduk di tempat masing-masing dengan tenang, dan sudah mempersiapkan alat tulis. Sebanyak 35 siswa atau sebesar 89,7 sudah siap dalam mengikuti
pembelajaran menulis huruf Jawa dan hanya 4 siswa atau sebesar 10,3 yang belum siap mengikuti pembelajaran. Keempat siswa tersebut asyik becanda
dengan temannya. Posisi duduk yang berada di pojok belakang memungkinkan mereka untuk sering bercanda. Oleh karena itu, guru perlu melakukan
pengawasan lebih ketika melakukan kegiatan belajar mengajar. Aspek kedua yaitu siswa antusias dalam pembelajaran. Aspek tersebut
pada siklus II mengalami peningkatan yaitu sebanyak 30 siswa atau sebesar 76,9 sangat antusias dengan pembelajaran menulis huruf Jawa. Terbukti siswa
sudah dapat dikondisikan dengan baik. Pembelajaran dimulai dengan penuh semangat oleh ketiga puluh siswa tersebut. Sedangkan 9 siswa atau sebesar 23,1
belum antusias dalam mengikuti pembelajaran menulis huruf Jawa. Hal ini disebabkan karena pada pertemuan sebelumnya siswa tersebut sering melakukan
kesalahan. Aspek ketiga yaitu sebagian besar siswa memperhatikan dan memahami penjelasan guru dengan sungguh-sungguh sebesar 76,9 atau 30
siswa. Sedangkan 9 siswa atau 23,1 tidak memperhatikan penjelasan guru dengan sungguh-sungguh. Sebagian siswa dapat dikondisikan dengan baik ketika
pembelajaran berlangsung. Namun, siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru masih melakukan kegiatan yang tidak baik yaitu mengantuk dan
mengganggu teman yang berada disampingnya.
Aspek keempat yaitu siswa aktif menjawab pertanyaan dari guru. Pada waktu pembelajaran berlangsung, guru sering bertanya kepada siswa mengenai
aksara Jawa legena, sandhangan panyigeg wanda dan wyanjana untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam mengingat materi yang telah diberikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya. Ada 64,1 atau sebanyak 25
siswa yang aktif menjawab pertanyaan guru, sedangkan 14 siswa atau 35,9 masih diam. Aspek kelima yaitu siswa memperhatikan dan memahami contoh
yang diberikan oleh guru. Sebanyak 28 siswa atau sebesar 71,8 memperhatikan dan memahami contoh yang diberikan oleh guru dengan sungguh-sungguh. Hal
ini disebabkan karena siswa ingin dapat menulis kalimat sederhana berhuruf Jawa dengan benar. Sedangkan 11 siswa atau sebesar 28,2 tidak memperhatikan dan
memahami contoh yang diberikan oleh guru. Kesebelas siswa tersebut didominasi oleh siswa laki-laki yang cenderung susah diatur.
Aspek keenam yaitu siswa aktif berpartisipasi dalam kelompok. Aspek tersebut mengalami peningkatan pesat pada siklus II yaitu sebanyak 39 siswa
terlihat sangat aktif berpartisipasi dalam kegiatan berkelompok. Tidak ada siswa yang tidak aktif dalam kegiatan berkelompok. Peningkatan aspek tersebut pada
siklus II menunjukkan bahwa siswa sudah mulai tertarik dan senang dengan pembelajaran menulis huruf Jawa dengan menggunakan media
flanacaraka.. Aspek ketujuh yaitu siswa menulis huruf Jawa dengan sungguh-sungguh. Pada
aspek ini siswa mengalami peningkatan ke arah yang sangat baik. Hal ini terbukti ada 39 siswa atau 100 yang berkonsentrasi dan bersungguh-sungguh dalam
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yaitu menulis kalimat sederhana
berhuruf Jawa. Siswa terlihat sangat tertarik dengan media flanacaraka yang
digunakan guru dalam pembelajaran menulis huruf Jawa. Aspek kedelapan yaitu siswa mengerjakan tugas tepat waktu. Sebanyak 28
siswa atau sebesar 71,8 dapat mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tepat waktu, sedangkan 11 siswa atau sebesar 28,2 belum mengerjakan tugas tepat
waktu. Kesebelas siswa tersebut meminta waktu lagi kepada guru untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan baik tugas kelompok maupun individu.
Aspek kesembilan yaitu siswa berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Pada aspek ini, sebanyak 25 siswa atau 64,1 berani mempresentasikan
hasil kerjanya baik secara kelompok maupun individu , sedangkan 14 siswa atau
35,9 masih belum berani mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas hanya siswa. Aspek kesepuluh yaitu siswa bersemangat dalam mengikuti pembelajaran
dan tidak ada yang meminta izin ke luar kelas saat pembelajaran. Sebanyak 39 siswa atau sebesar 100 bersemangat dalam mengikuti pembelajaran menulis
huruf Jawa dengan menggunakan media flanacaraka dan tidak meminta izin ke
luar kelas saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil observasi pada siklus II, dapat diketahui bahwa perilaku
siswa sudah menunjukkan hasil yang positif. Hal ini terbuti dengan sebagian siswa sudah berperilaku positif dan perilaku negatif sudah berkurang
dibandingkan pada siklus I. Hasil pengamatan tersebut menyimpulkan bahwa jumlah siswa yang berperilaku positif selama pembelajaran menulis huruf Jawa
dengan menggunakan media flanacaraka pada siklus II lebih banyak
dibandingkan dengan siswa yang berperilaku negatif.
4.1.3.2.2 Hasil Jurnal Siklus II