Indikator Keberhasilan dan Pengukuran Jadwal Penelitian

Pedoman pensekoran dapat dilihat pada Tabel 3.6 berikut di bawah ini : Tabel 3.6 Pedoman penskoran keterlibatan siswa Kriteria Skor Melakukan aktitivitas 1 Tidak melakukan aktitivitas Lembar Observasi keterlibatan siswa Tanggal observasi : ............................................................ Kegiatan pembelajaran : Matematika Kelas : IV Observer : ............................................................ Tabel 3.7 Lembar Observasi keterlibatan siswa No Nama siswa Indikator Jumlah  Nilai Membaca materi pelajaran Mendengarkan pendapat teman Menulis materi pelajaran Berlatih soal menggunakan media puzzle Mengemukakan pendapat 1. 2. 3. 4. 5. 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Keterangan : Jika siswa nampak melakukan indikator beri tanda  dan jika tidak nampak beri tanda -.

3.9 Validasi dan Reliabilitas

Bagian validitas dan reliabilitas ini membahas cara pelaksanaan uji validitas dan reliabilitas serta jenis-jenis validitas yang digunakan dalam penelitian.

3.9.1 Validitas

“Valid mempunyai arti bahwa instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur ” Arikunto 2002 : 80. Artinya validitas dapat diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengalaman. Menurut Arikunto 2002 : 82 ada empat tipe validitas pengukuran yang harus diketahui, yaitu: 1. Validitas Isi Content Validity Sebuah tes memiliki validitas isi apabila mengukur tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang diberikan. Validitas isi menyangkut rincian materi untuk kepentingan cara penyusunan tes. 2. Validitas Konstruksi Construct Validity Arikunto 2002 : 82 menyatakan bahwa “sebuah tes dikatakan memiliki validitas konstruksi apabila butir-butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir seperti yang dikatan Tujuan Instruksional Khusus ”. Dengan kata lain jika butir soal mengukur aspek berpikir tersebut sudah sesuai dengan aspek berpikir yang menjadi tujuan insturksional. 3 . Validitas “Ada Sekarang” Concurrent Validity Validitas “Ada Sekarang” dikenal dengan nama validitas empiris. Jika sebuah tes dikatan memiliki validitas empiris apabila hasilnya sesuai dengan pengalaman. Pengalaman selalu mengenai hal yang telah lampau sehingga data pengalaman tersebut sekarang sudah ada ada sekarang, concurrent . Dalam membandingkan hasil tes diperlukan suatu kriteria atau alat banding. Maka, suatu hasil tes merupakan sesuatu yang dibandingkan. Kriteria menyangkut masalah tingkatan dimana skala yang sedang digunakan mampu memprediksi suatu variabel yang dirancang sebagai kriteria. Ada dua jenis validitas untuk instrumen penelitian, yaitu validitas logis dan valid itas empiris. “Sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas logis apabila instrumen tersebut secara analisis akal sudah sesuai dengan isi dan aspek yang diungkapkan ” Arikunto 2002: 86. Sebuah instrumen dikatakanvalid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:                       2 2 2 2 . y y N x x N y x xy N rxy Keterangan : = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N = jumlah subjek ∑ = jumlah perkalian x dan y x = jumlah total skor x y = jumlah total skor y x 2 = jumlah dari kuadrat dari x y 2 = jumlah dari kuadrat dari y Perhitungan yang dilakukan dapat menggambarkan derajat validitas konstruk yang berkisar antara 0,00 sampai +1,00. Berikut pedoman yang dapat digunakan: Tabel 3.8 Derajat Validitas Konstruk Derajat Validitas Konstruk Kategori 0,00 s.d 0,20 hampir tidak ada korelasi alat tes tidak valid 0,21 s.d 0,40 korelasi rendah validitas rendah 0,41 s.d 0,60 korelasi sedang validitas sedang 0,61 s.d 0,80 korelasi tinggi validitas tinggi 0,81 s.d 0,100 korelasi sempurna validitas sempurna Setelah memperoleh hasil dari perhitungan tersebut, dilakukan penafsiran harga koefisien korelasi yaitu dengan membandingkan harga yang diperoleh dengan harga kritik. Adapun harga kritik untuk validitas butir instrumen adalah 0,3. Artinya, apabila lebih besar atau sama dengan 0,3 ≥ 0,3 nomor butir tersebut dapat dikatakan valid www.spssindonesia.com : diakses 16 september 2015. Akan tetapi, perhitungan validitas dihitung dengan menggunakan prosgram SPSS 16.0 untuk menghindari kesalahan manual dalam perhitungan validitas. d. Validitas Prediksi Predictive validity Suatu tes dikatakan memiliki validitas prediksi apabila mempunyai kemampuan untuk meramalkan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

3.9.1.1 Hasil Validasi Instrumen

Instrumen yang terdiri dari soal evaluasi, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dilakukan uji validitas oleh validator ahli. Ahli yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dua dosen dan guru sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Hasil konsultasi dari ahli tersebut, maka akan diperoleh skor kemudian skor tersebut akan diubah menjadi nilai berdasarkan Patokan Acuan Penilaian PAP tipe I dengan skala 1-100.Patokan pada Tabel 3.8 berikut diadobsi dari Masidjo 1995: 153 yang akan digunakan sebagai patokan validasi instrumen. Tabel 3.9 Kriteria Kelayakan Validasi Persentase Skor Kriteria 90 - 100 3,75 – 4 Sangat layak 80 - 89 3,25 – 3,75 Layak 65 - 79 2,25 – 3,25 Cukup layak 55 - 64 1,75 – 2,25 Kurang layak Dibawah 55 1 – 1,75 Sangat kurang layak Uji validitas isi perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, materi ajar, soal evaluasi diujikan melalui expert judgment kepada dosen dan guru kelas. Validator 1 adalah salah satu dosen Universitas Sanata Dharma yang ahli dibidang matematika, validator 2 juga merupakan salah satu dosen Universitas Sanata Dharma dibidang matematika dan validator 3 adalah guru kelas IV C SD Negeri Perumnas Condongcatur. Hasil validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan Lembar Kerja Siswa LKS dapat dilihat pada Tabel 3.10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.10 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Hasil validasi RPP pada Tabel 3.9 dapat diperoleh data bahwa skor rata- rata perolehan dari validator 1 yaitu 3,80 pada kriteria “sangat layak”. Rata-rata Komponen Yang Dinilai Skor Validator Rata- rata Validator 1 2 3

I. Perumusan indikator keberhasilan belajar

Kejelasan rumusan 4 4 4 4,0 Kelengkapan cakupan rumusan indikator 4 4 4 4,0 Kesesuaian dengan kompetensi dasar 4 4 4 4,0

II. Pemilihan dan pengorganisasian materi pembelajaran

Kesesuaian dengan kompetensi yangakan dicapai 4 4 4 4,0 Kesesuaian dengan karakteristik peserta Didik 4 4 4 4,0 Keruntutan dan sistematika materi 4 4 4 4,0 Kesesuaian materi dengan alokasi waktu 4 4 4 4,0

III. Pemilihan sumber belajar media pembelajaran

Kesesuaian sumber belajar media pembelajaran dengan kompetensi tujuan yang ingin dicapai 4 4 4 4,0 Kesesuaian sumber belajar media pembelajaran dengan materi pembelajaran 3 4 4 3,6 Kesesuaian sumber belajar media pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 3 4 4 3,6

IV. Skenario kegiatan pembelajaran

Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan kompetensi tujuan yang ingin dicapai 4 4 4 4,0 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan materi pembelajaran 4 4 4 4,0 Kesesuaian strategi dan metode pembelajaran dengan karakteristik peserta didik 4 4 4 4,0 Kelengkapan langkah-langkah dalam setiap tahapan pembelajaran dan kesesuaian dengan alokasi waktu 4 4 4 4,0

V. Penilaian hasil belajar

Kesesuaian teknik penilaian dengan kompetensi yang ingin dicapai 3 4 4 3,6 Kejelasan prosedur penilaian awal, proses, akhir, tindak lanjut 3 4 4 3,6 Kelengkapan instrumen soal, rubric, kunci jawaban 4 4 4 3,6

VI. Penggunaan bahasa tulis

Ketepatan ejaan 4 4 4 4,0 Ketepatan pilihan kata 4 4 4 4,0 Kebakuan struktur kalimat 4 4 4 4,0 Kebakuan bentuk huruf dan angka 4 4 4 4,0 Rata-rata 3,80 4,0 4,0 3,90 Kriteria Sangat layak Sangat layak Sangat layak Sangat layak skor validator 2 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak” dan skor rata-rata perolehan dari validator 3 adalah 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Perolehan skor rata-rata dari ketiga validator adalah 3,90 yaitu pada kriteria “sangat layak”. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran RPP tersebut termasuk dalam kategori layak untuk digunakan dalam penelitian karena memperoleh skor rata-rata 3,90. Hasil validasi soal evaluasi atau lembar evaluasi yang sudah divalidasi oleh validator dapat dilihat pada Tabel 3.10 Tabel 3.11 Hasil Validasi Lembar Evaluasi No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata- rata Validator 1 2 3 Materi 1 Soal yang disusun telah sesuai dengan materi yang diajarkan. 4 4 4 4,0 2 Soal yang disusun telah sesuai dengan SK dan KD. 4 4 4 4,0 3 Soal yang disusun telah sesuai dengan indikator. 4 4 4 4,0 4 Soal sesuai dengan jenjang jenis sekolah dan tingkat kelas. 4 4 4 4,0 Konstruksi 5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian. 4 4 4 4,0 6. Terdapat petunjuk yang jelas cara mengerjakan soal. 4 4 4 4,0 7. Terdapat pedoman penskorannya. 4 4 4 4,0 Bahasa dan Format 8. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD. 4 4 4 4,0 9. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. 4 4 4 4,0 10. Rumusan kalimat soal komunikatif. 4 4 4 4,0 11. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai. 4 4 4 4,0 Rata-rata 4,0 4,0 4,0 4,0 Kriteria Sangat layak Sangat layak Sangat layak Sangat layak Hasil validasi soal evaluasi pada Tabel 3.11 diperoleh data bahwa skor rata- rata validator 1 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Skorrata-rata validator 2 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Skor rata-rata validator 3 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Dari ketiga validator tersebut diperoleh skor rata- rata 4,0 yaitu pada kriteria “sangat layak”. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa soal evaluasi tersebut termasuk kedalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. Hasil penilaian lembar observasi keterlibatan siswa dapat dilihat pada Tabel 3.12 : Tabel 3.12 Hasil penilaian lembar keterlibatan siswa No Komponen yang Dinilai Skor Validator Rata- rata Validator 1 2 3 Materi 1 Kejelasan instrumen observasi. 4 4 4 4,0 2 Kejelasan rumusan instrumen 4 4 4 4,0 3 Kecocokan instrumen dengan teori. 4 4 4 4,0 4 Keruntutan dan sistematika materi. 4 4 4 4,0 Konstruksi 5. Menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian. 4 4 4 4,0 6. Terdapat petunjuk yang jelas cara mengerjakan soal. 4 4 4 4,0 7. Terdapat pedoman penskorannya. 4 4 4 4,0 Bahasa dan Format 8. Menggunakan bahasa yang sesuai dengan EYD. 4 4 4 4,0 9. Bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dipahami. 4 4 4 4,0 10. Rumusan kalimat soal komunikatif. 4 4 4 4,0 11. Jenis dan ukuran huruf yang sesuai. 4 4 4 4,0 Rata-rata 4,0 4,0 4,0 4,0 Kriteria Sangat layak Sangat layak Sangat layak Sangat layak Hasil validasi lembar observasi keterlibatan siswa pada Tabel 3.12 diperoleh data bahwa skor rata- rata validator 1 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Skor rata-rata validator 2 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Skor rata- rata validator 3 yaitu 4,0 pada kriteria “sangat layak”. Dari ketiga validator tersebut diperoleh skor rata- rata 4,0 yaitu pada kriteria “sangat layak”. Berdasarkan hasil validasi dari ketiga validator tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa lembar observasi tersebut termasuk kedalam kategori sangat layak untuk digunakan dalam penelitian. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.13 Tabel Hasil uji validitas siswa materi segitiga Nama Item Skor r tabel signifikasi 5 n=30 Validtidak valid Item 1 0,934 0,361 Valid Item 2 0,791 Valid Item 3 0,432 Valid Item 4 0,432 Valid Item 5 0,934 Valid Item 6 0,934 Valid Item 7 0,387 Valid Item 8 0,791 Valid Item 9 0,791 Valid Item 10 0,934 Valid Item 11 0,791 Valid Item 12 0,934 Valid Item 13 0,431 Valid Item 14 0,934 Valid Item 15 0,934 Valid Item 16 0,520 Valid Item 17 0,934 Valid Item 18 0,934 Valid Item 19 0,422 Valid Item 20 0,934 Valid Item 21 -0,22 Tidak Valid Berdasarkan tabel 3.13 terlihat bahwa soal evaluasi yang terdiri dari 21 item, setelah pengujian validitas diperoleh 20 item soal yang valid untuk digunakan dalam penelitian. Pada item 21 dinyatakan tidak valid karena hanya memperoleh skor -0,22 artinya tidak lebih dari r tabel signifikasi 5 dan dinyatakan tidak valid. Kemudian, uji validitas materi jajargenjang dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.14 Tabel Hasil uji validitas siswa materi jajargenjang Nama Item Skor r tabel signifikasi 5 n=30 Validtidak valid Item 1 0,985 0,361 Valid Item 2 0,985 Valid Item 3 0,467 Valid Item 4 0,985 Valid Item 5 0,391 Valid Item 6 0,414 Valid Item 7 0,985 Valid Item 8 0,985 Valid Item 9 0,985 Valid Nama Item Skor r tabel signifikasi 5 n=30 Validtidak valid Item 10 0,985 Valid Item 11 0,985 Valid Item 12 0,985 Valid Item 13 0,985 Valid Item 14 0,985 Valid Item 15 0,985 Valid Item 16 0,985 Valid Item 17 0,985 Valid Item 18 0,500 Valid Item 19 0,396 Valid Item 20 0,985 Valid Pada materi jajargenjang terdiri dari 20 item soal, setelah pengujian validitas oleh siswa didapatkan 20 soal valid semua dan dipakai untuk pengujian hasil belajar siklus II. Hal tersebut dibuktikan melalui Tabel 3.14. Hasil yang ada bahwa tingkatan validitas soal evaluasi siklus II dalam kateri yang tinggi, karena melebihi jauh dari standar r tabel sgnifikasi 5.

3.9.2 Reliabilitas

“Reliabilitas suatu tes adalah tingkat atau derajat konsitensi tes yang bersangkutan Arifin, 2012 : 96 ”. Reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus Alpha sebagai berikut Arikunto, 2006 : 32: , dimana: : reliabilitas yang dicari k : jumlah soal yang dipakai : jumlah varians skor tiap-tiap item : varians total Suatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisien relilabilitasnya ≥ 0,5 Jadi kapanpun alat tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.Tinggi rendahnya reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Koefisien reliabilitas dinyatakan dalam bilangan antara – 1,00 sampai dengan 1,00. Kualifikasi koefisien reliabilitas adalah sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.15 Kualifikasi koefisien reliabilitas Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah Negatif – 0,20 Sangat rendah Menghitung reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16.0 untuk meminimalisir kesalahan perhitungan secara manual. Uji reliabilitas siswa materi segitiga yang hasilnya diuraikan Tabel 3.16 : Tabel 3.16 Tabel Hasil uji reliabilitas siswa materi segitiga Nama Item Skor r tabel signifikasi 5 n=30 Reliable Tidak Reliable Item 1 0,944 0,361 Reliable Item 2 0,947 Reliable Item 3 0,952 Reliable Item 4 0,952 Reliable Item 5 0,944 Reliable Item 6 0,944 Reliable Item 7 0,952 Reliable Item 8 0,947 Reliable Item 9 0,953 Reliable Item 10 0,944 Reliable Item 11 0,947 Reliable Item 12 0,944 Reliable Item 13 0,952 Reliable Item 14 0,944 Reliable Item 15 0,944 Reliable Item 16 0,951 Reliable Item 17 0,944 Reliable Item 18 0,944 Reliable Item 19 0,952 Reliable Item 20 0,944 Reliable Item 21 0,954 Reliable Reliabilitas materi segitiga terdiri dari 21 item soal, setelah pengujian reliabilitas oleh siswa didapatkan hasil 21 soal reliable dan dipakai untuk pengujian hasil belajar siklus I. Uji reliabilitas pada materi segitiga skor terendah adalah 0,944. Skor reliabilitas tertingggi adalah 0,954. Hasil yang ada bahwa tingkatan reliabilitas soal evaluasi siklus I dalam kateri yang tinggi, karena melebihi jauh dari standar r tabel sgnifikasi 5. Selanjutnya, uji relibilitas siswa materi jajargenjang yang hasilnya diuraikan Tabel 3.15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 3.17 Tabel Hasil uji reliabilitas siswa materi jajargenjang Nama Item Skor r tabel signifikasi 5 n=30 Reliable Tidak Reliable Item 1 0,976 0,361 Reliable Item 2 0,976 Reliable Item 3 0,981 Reliable Item 4 0,976 Reliable Item 5 0,982 Reliable Item 6 0,981 Reliable Item 7 0,976 Reliable Item 8 0,976 Reliable Item 9 0,976 Reliable Item 10 0,976 Reliable Item 11 0,976 Reliable Item 12 0,976 Reliable Item 13 0,976 Reliable Item 14 0,976 Reliable Item 15 0,976 Reliable Item 16 0,976 Reliable Item 17 0,976 Reliable Item 18 0,981 Reliable Item 19 0,982 Reliable Item 20 0,976 Reliable Reliabilitas materi jajargenjang terdiri dari 20 item soal, setelah pengujian reliabilitas oleh siswa didapatkan hasil 20 soal reliable dan diapakai untuk pengujian hasil belajar siklus II. Uji reliabilitas pada materi jajargenjang skor terendah adalah 0,976. Skor reliabilitas tertingggi adalah 0,982. Hasil yang ada bahwa tingkatan reliabilitas soal evaluasi siklus I Idalam kateri yang tinggi , karena melebihi jauh dari standar r tabel sgnifikasi 5.

3.9.3 Indeks kesukaran IK

Pengujian soal post-test tidak berhenti pada uji validitas dan reliabilitas. “Sebuah soal akan lebih meyakinkan bila diketahui indeks kesukarannya. Indeks kesukaran adalah rasio antara penjawab aitem dengan benar dan banyaknya aitem penjawab ”Azwar, 2013 : 135. Cara untuk menghitung indeks kesukaran soal menurut Sudjana dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini: I= PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Dengan, I :indeks kesukaran untuk setiap butir soal B:banyanknya siswa yang menjawab benar setiap butir Soalnya N :banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Semakin kecil indeks yang diperoleh maka semakin sulit item soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeksnya maka semakin mudah soal. Kriteria indeks kesukaran menurut Sudjana dapat dilihat pada Tabel 3.16 dibawah ini : Tabel 3.18 Tabel kualifikasi indeks kesukaran soal Indeks kesukaran Kategori – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Kategori soal terdiri dari soal mudah sekali, cukup, sulit dan sulit sekali.

3.10 Teknik Anilisis Data

Menurut Sugiyono 2014 : 26 menjelaskan bahwa “dalam pelaksanaan tindakan kelas, ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti yaitu data kuantitatif yang merupakan teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia dan data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari berbagai sumber menggunakan pengumpulan data yang bermacam-macam triangulasi dan dilakukan secara terus menerus”. Teknik analisis yang digunakan adalah diskriptif kuantitatif. Data hasil penelitian akan dianalisis sesuai dengan variabel dan langkah-langkah sebagai berikut :

3.10.1 Pengukuran Keterlibatan Siswa

Keterlibatan siswa yang diamati dalam pembelajaran dengan model pembelajatan kooperatif tipe example and non example dan game puzzle pada materi geometri segitiga dan jajargenjang adalah keterlibatan siswa secara keseluruhan dalam diskusi kelompok, baik kelompok berpasangan, kelompok berempat, maupun diskusi kelas. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dianalisis dengan menafsirkan dan menyimpulkan dari data-data yang terkumpul dalam lembar pengamatan keterlibatan siswa. Berikut ini tabel untuk analisis penskoran keterlibatan siswa : Penskoran keterlibatan siswa kelas IV Tabel 3.19 Penskoran keterlibatan siswa kelas IV No Nama Siswa Jumlah Tanda  Skor Total 1-100 Kategori 1.

2. 3.

4. 5.

6. 7.

8. 9.

10. 11.

12. 13.

14. 15.

Pedoman Penskoran: Skor total =   x 100 Kategori keaktifan: Sangat tinggi : jika skor total siswa antara 81-100 Tinggi : jika skor total siswa antara 66-80 Sedang : jika skor total siswa antara 56-65 Rendah : jika skor total siswa antara 46-55 Sangat rendah : jika skor total siswa dibawah 46 Lembar pengamatan keterlibatan siswa di atas, digunakan untuk melihat dan mencatat keterlibatan siswa dalam kelompok secara individu. Pengamatan keterlibatan dilakukan dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran. Data hasil pengamatan keterlibatan yang telah dicatat dalam lembar pengamatan siswa digunakan untuk menentukan kriteria tingkat keterlibatan siswa secara kelompok. Dalam penilitian ini digunakan tiga kriteria keterlibatan secara kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah.

3.10.2 Pengukuran Hasil Belajar Siswa

Tes evaluasi merupakan alat untuk mengetahui hasil belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran example and non example dan game puzzle pada pokok geometri segitiga dan jajargenjang. Pengukuran hasil belajar siswa ditentukan oleh nilai pengerjaan siswa dengan soal evaluasi. Adanya data nilai tes evaluasi siswa, maka dapat diketahui bagaimana hasil belajar siswa kelas IV C SD N Perummnas Condongcatur pada pokok bahasan geometri segitiga dan jajargenjang.

3.11 Jadwal Penelitian

Tabel 3.20 Tabel jadwal penelitian 1. Tahap sebelum ke lapangan dimulai pada bulan Agustus-September 2015, meliputi kegiatan: a Menyusun proposal penelitian. b Menentukan fokus penelitian. No. Kegiatan PELAKSANAAN Tempat Agustus September November Desember 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Penyusunan proposal penelitian 2. Observasi pembelajaran di SD N Permnas Condongcatur SD N Perumnas Condongcatur 3. Izin penelitian di SD N Perumnas Condongcatur SD Perumnas Condongcatur 4. Penyebaran angket kuesioner dan wawancara SD N Perumnas Condongcatur 5. Pengumpulan dan pengolahan data hasil penelitian Nilai didapat dengan perhitungan beikut : jumlah jawaban benar x 5 c Konsultasi fokus penelitian. d Menghubungi lokasi penelitian. e Mengurus perizinan. f Seminar proposal penelitian. 2. Tahap pekerjaan lapangan pada bulan November 2015, meliputi kegiatan: a Memahami latar penelitian dan persiapan diri b Memasuki lapangan. c Pengumpulan data atau informasi yang terkait dengan fokus penelitian. d Pencatatan data. 3. Tahap analisis data pada bulan November- Desember, meliputi kegiatan: a Analisis data. b Penafsiran data. c Pengecekan keabsahan data. d Memberi makna. 4. Tahap penelitian laporan pada November-Desember 2015 meliputi kegiatan: a Penyusunan hasil penelitian. b Konsultasi hasil penelitian kepada pembimbing. c Perbaikan hasil konsultasi. d Pengurusan kelengkapan persyaratan ujian e Pertanggungjawaban skripsi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV membahas mengenai hasil penelitian dan pembahasan. Sub bab hasil penelitian membahas mengenai proses pelaksanaan tindakan serta hasil data keterlibatan siswa dan hasil belajar siswa yang dilaksanakan dalam 2 siklus, sedangkan sub bab pembahasan membahas mengenai ketercapaian tindakan.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pra-siklus

Sebelum peneliti melakukan penelitian, peneliti melakukan persiapan terlebih dahulu. Perencanaan pra-siklus terdapat dalam Bab III. Berbicara mengenai persiapan, peneliti melaksanakan perencanaan dengan baik dengan rincian Tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1Tabel Perencanaan Pra-siklus No. Rencana Pelaksanaan Pra-siklus Keterlaksanaan Rencana Pra- siklus 1. Meminta izin kepada Kepala SD N Permnas Condongcatur. Terlaksana 2. Melakukan observasi pada siswa kelas IV SD Perumnas Condongcatur mata pelajaran matematika. Terlaksana 3. Melakukan wawancara kepada guru kelas IV C. Terlaksana 4. Mengidentifikasi masalah. Terlaksana 5. Menyusun proposal penelitian. Terlaksana 6. Mengkaji Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran serta materi ajar. Terlaksana 7. Menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS, instrumen penelitian. Terlaksana 8. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan kelas dalam kegiatan belajar. Terlaksana 64 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan Tabel 4.1 bahwa peneliti sudah melakukan berbagai persiapan dengan baik seperti: meminta izin kepada Kepala Sekolah SD N Permnas Condongcatur, melakukan observasi pada siswa kelas IV SD Perumnas Condongcatur mata pelajaran matematika, Melakukan wawancara kepada guru kelas IV C, mengidentifikasi masalah, menyusun proposal penelitian, mengkaji Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran serta materi ajar, menyusun instrumen pembelajaran silabus, RPP, LKS, instrumen penelitian, mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan kelas dalam kegiatan belajar. Khusus pada kegiatan observasi dilakukan selama 2 kali dengan uraian sebagai berikut : Tabel 4.2 Kegiatan observasi dan wawancara. No Waktu Kegiatan 1 2- 3 November 2015 Observasi lingkungan sekolah, penyesuaian kurikulum sekolah, wawancara dan berkonsultasi dengan guru matematika kelas IV . 2 4 -5 November 2015 Observasi kegiatan pembelajaran I dan II di kelas IV C Wawancara dengan guru kelas IV C peneliti lakukan setelah melakukan observasi awal dengan membaginya ke dalam dua kali waktu wawancara. Wawancara pertama yaitu pada hari Senin, 2 November 2015 sedangkan wawancara kedua yaitu pada hari Selasa, 3 November 2015. Kegiatan wawancara dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui proses pembelajaran matematika, keterlibatan siswa, dan hasil belajar siswa kelas IV C. Kegiatan wawancara yang dilakukan dalam 2 kali waktu tersebut diperoleh data bahwa hasil belajar matematika masih rendah serta keterlibatan siswa pada mata pelajaran matematika masih kurang. Hasil wawancara tersebut, kemudian peneliti buktikan dengan melakukan observasi . Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keterlibatan siswa kelas IV C dengan menggunakan lembar observasi keterlibatan dan hasil belajar siswa dilakukan pada tanggal : 4 November 2015, dan 5 November 2015. Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti bersama 1 orang mitra peneliti dengan tujuan agar hasil pengumpulan data awal tersebut dapat menghasilkan data keterlibatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI belajar siswa yang sesuai dengan keadaan saat itu. Berikut data hasil keterlibatan yang dilakukan peneliti saat observasi keterlibatan siswa : Tabel 4.3 Data keterlibatan belajar siswa sebelum siklus . No Nama siswa Indikator Jumlah  Nilai Membaca materi pelajaran Mendengarkan pendapat Teman Menulis materi pelajaran Berlatih soal menggunakan media puzzle Mengemuka kan pendapat 1. NCT  -  - - 2 40 2. NAP   - - - 2 40 3. N SS  -  - - 2 40 4. NHM  -  - - 2 40 5. PRD - -  -  2 40 6 PWL -   - - 2 40 7 P NA   - - - 2 40 8 RAA  -  - - 2 40 9 RAG -   - - 2 40 10 RDS  -  - - 2 40 11 RDH - -  - - 2 40 12 RWD  -  - - 2 40 13 RPS  -  - - 2 40 14 RHH -   - - 2 40 15 SIR -   - - 2 40 16 S MI   - - - 2 40 17 SAM  - - -  2 40 18 VVV  - - - - 1 20 19 WIH  - - - - 1 20 20 YAS  -  - - 2 40 21 YDA - - -  - 1 20 22 YEP - -  - - 1 20 23 CUT -   - - 2 40 24 GSP - -  - - 1 20 25 FEA -  - - - 1 20 Rata-rata 1,76 35,2 Skor rata-rata keterlibatan 1,76 x 100 = 35,2 5 Nilai didapat dengan perhitungan beikut : Jumlah skor indikator x 100 Jumlah seluruh indikator Kegiatan selanjutnya adalah mengumpulkan data hasil belajar siswa dengan teknik dokumentasi. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil belajar ulangan harian siswa kelas IV C sebelumnya dengan cara mengkaji daftar nilai siswa pada materi sebelum keliling, luas, dan penggunaan keliling serta luas segitiga dan jajargenjang. KKM yang telah disepakati adalah dengan nilai 70. Diperoleh bahwa nilai ulangan harian dari 25 dalam Tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Data hasil belajar siswa sebelum siklus. NO. Nama Siswa Nilai KKM Tuntastidak tuntas 1. NCT 75 70 Tuntas 2. NAP 75 Tuntas 3. NSS 70 Tuntas 4. NHM 75 Tuntas 5. PRD 65 Tidak tuntas 6. PWL 50 Tidak tuntas 7. PNA 60 Tidak tuntas 8. RAA 60 Tidak tuntas 9. RAG 60 Tidak tuntas 10. RDS 55 Tidak tuntas 11. RDH 60 Tidak tuntas 12. RWD 65 Tidak tuntas 13. RPS 50 Tidak tuntas 14. RHH 45 Tidak tuntas 15. SIR 50 Tidak tuntas 16. SMI 60 Tidak tuntas 17. SAM 65 Tidak tuntas 18. VVV 45 Tidak tuntas 19. WIH 70 Tuntas 20. YAS 55 Tidak tuntas 21. YDA 45 Tidak tuntas 22. YEP 50 Tidak tuntas 23. CUT 55 Tidak tuntas 24. GSP 70 Tidak tuntas 25. FEA 60 Tuntas Rata-rata 59,6 Siswa yang tidak tuntas 19 siswa Siswa yang tuntas 6 siswa Persentase siswa yang tuntas 76 Persentase siswa yang tuntas 24 Data yang telah peneliti peroleh melalui 3 teknik pengumpulan data tersebut, peneliti gunakan untuk mengkaji permasalahan, menganalisis, dan merumuskan permasalahan yang ada di kelas IV C. Peneliti menemukan bahwa terdapat permasalahan mengenai keterlibatan dan hasil belajar matematika siswa kelas IV C. Permasalahan yang telah ditemukan, selanjutnya dikaji oleh peneliti untuk melakukan perencanaan tindakan, yaitu melalui model example and non example dan game puzzle . Peneliti kemudian menentukan instrumen pembelajaran yang digunakan untuk penelitian berupa silabus pembelajaran, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP, Lembar Kerja Siswa LKS, Lembar Kerja Kelompok LKK dengan puzzle dan gambar, bahan ajar, dan soal evaluasi. Penyusunan instrumen pembelajaran tersebut didasarkan pada materi pembelajaran yang diteliti, yaitu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan keliling, luas, serta penggunaan keliling dan luas segitiga serta jajargenjang. Proses pembelajaran yang dilakukan pada penelitian ini berlangsung selama 2 siklus yang setiap siklus terdiri dari 3 kali pertemuan . Setiap pertemuan terdiri dari 2 jam pelajaran 35 menit 2 x 35 menit.

4.1.2 Siklus I

4.1.2.1 Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan dilakukan perencanaan untuk menyiapkan beberapa hal yang dianggap perlu untuk melakukan tindakan. Perencanaan didalam siklus I memuat beberapa hal diantaranya sebagai berikut: menyiapkan media pembelajaran, menyiapkan gambar untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example, mempersiapkan game puzzle , dan mempersiapkan lembar observasi keterlibatan siswa. Perencanaan siklus I sudah terlaksana dengan baik dan siap digunakan dalam penelitian.

4.1.2.2 Tindakan

Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan dalam tiga kali pertemuan yaitu pada tanggal 7 ,12 dan 14 November 2015. Uraian pelaksanaan tiap pertemuan adalah sebagai berikut: a Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan pertama pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan pada hari Sabtu, 7 November 2015. Pertemuan pertama ini dilaksanakan selama 2 jam pelajaran 2 x 35 menit tepatnya dimulai pada pukul 07.00 WIB. Fokus materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah keliling segitiga. Kegiatan awal dimulai dengan siswa menjawab salam yang diucapkan oleh guru. Siswa menjawab salam dari guru dengan serentak. Guru memimpin doa bersama, kegiatan doa bersama dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Siswa kemudian menjawab pertanyaan dari guru berkaitan dengan kabar siswa pada hari itu. Seluruh siswa menjawab, “Baik Pak” bersama-sama. Guru juga melakukan pengecekan presensi siswa yang tidak masuk pada pertemuan pertama tersebut. Semua siswa berangkat semua jadi satu kelas utuh sebanyak 25 siswa. Kegiatan selanjutnya pada kegiatan awal ini adalah siswa diajak oleh guru untuk berny anyi bersama lagu “Ayo Belajar”. Kegiatan bernyanyi tersebut memiliki tujuan agar siswa antusias dan semangat mengikuti pembelajaran serta mengetahui hal-hal yang akan dipelajari pada pertemuan pertama tersebut. Siswa diberi contoh terlebih dahulu oleh guru, akan tetapi karena nada lagu yang dinyanyikan siswa kurang tepat, maka siswa berkata, “Nadanya sumbang Pak ?”. Contoh bernyanyi diberikan kembali oleh guru dengan nada yang sesuai. Kegiatan menggali lagu yang telah dinyanyikan bersama-sama juga dilakukan oleh guru dengan menanyakan, “Sesuai dengan lagu yang telah dinyanyikan, kira-kira apa yang akan kita pelajari?”. Siswa menjawab pertanyaan guru, yaitu “Belajar matematika Pak, tentang keliling segitiga Pak ”. Guru selanjutnya menjelaskan kepada siswa tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada hari itu, yaitu keliling segitiga.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE PADA SISWA KELAS IV SDN BUMISARI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 2 80

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLE NON EXAMPLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 5 MEDAN.

0 2 26

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS V DI SDN 01 Peningkatan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Melalui Strategi Example Non Example Siswa Kelas V Di SDN 01 Jatiwarno Jatipuro Karanganyar Tahun P

0 5 15

Peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle di kelas IV SD Dukuh 2 Sleman.

0 4 269

Peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan geometri menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle di kelas IV SD Dukuh 2 Sleman

2 4 267

MODEL PEMBELAJARAN TIDAK TERARAH NON DIR

0 0 1

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS V SD

0 0 9

Peningkatan Keterlibatan Dan Pemahaman Siswa Pada Pokok Bahasan Persamaan Garis Lurus Menggunakan Model Pembelajaran Example Non Example Berbantuan Game Puzzle Pada Kelas VIII SMP N 4 SEWON

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLE NON- EXAMPLE KELAS IV SD 7 CENDONO DAWE KUDUS

1 0 26

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS MELALUI MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE KELAS IV SDN 02 HONGGOSOCO JEKULO KUDUS SKRIPSI

0 0 25