non example dan game puzzle. Siswa terlihat sangat senang mengikuti
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Guru mengakhiri pertemuan 1 pada siklus II dengan mengucap salam.
b Tindakan Pertemuan 2
Pertemuan kedua pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan pada hari Sabtu, 21 November 2015.Pertemuan kedua ini dilaksanakan selama 2 jam
pelajaran 2 x 35 menit tepatnya dimulai pada pukul 07.00 WIB. Fokus materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah luas jajargenjang. Kegiatan awal,
kegiatan inti dan kegiatan akhir pertemuan II siklus sama dengan pertemuan 1 siklus II. Namun, ada yang membedakan pada kegiatan II dengan kegiatan I yaitu
pada saat menerangkan materi pembelajaran siswa kurang konsentrasi dan guru mengatasinya dengan memberikan inovasi yaitu dengan permainan melempar
spido keatas dan ditangkap kembali. Saat spidol keatas, siswa mengatakan “iya” dan antusias siswa sangat senang dan siswa kembali berkonsentrasi saat guru
menjelaskan materi pembelajaran dengan model example and non example.
Gambar 4.16 Kegiatan penayangan gambar dan materi melalui LCD Pada gambar 4.16, terlihat siswa bosan dengan materi pembelajaran
sehingga guru melakukan inovasi dengan memberikan sedikit permainan untuk mengembalikan konsentrasi siswa agar pembelajaran berlangsung dengan penuh
ceria. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 4.17 Siswa melakukan game puzzle. Selain itu, saat permainan puzzle siswa terlihat lebih kompak lagi
dibandingkan dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Siswa dalam permainan puzzle
konstrasi dan lebih cepat saat menyusun puzzle. Karena di pertemuan ini siswa menyusun puzzle dengan batasan waktu yaitu 10 menit.
c Tindakan Pertemuan 3
Pertemuan ketiga pada pelaksanaan tindakan ini dilakukan pada hari Kamis tanggal 26 November 2015. Pertemuan ketiga ini, dilaksanakan selama 2
jam pelajaran 2 x 35 menit tepatnya dimulai pada pukul 07.00 WIB. Fokus materi pembelajaran pada pertemuan ini adalah penggunaan keliling dan luas
jajargenjang. Kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir pertemuan 3 siklus II sama dengan pertemuan 1 dan 2 siklus II. Akan tetapi, yang membedakan
kegiatan ini ada pada kegiatan inti, siswa terlihat sangat konsentrasi dalam memperhatikan penjelasan materi yang disampaikan oleh guru.
Gambar 4.18 Siswa mendengarkan dan memperhatikan dengan penuh konstrasi penjelasan materi oleh guru.
Selain itu, perbedaan yang ada pada pertemuan III dengan pertemuan sebelumnya yaitu adanya kegiatan siswa dalam mengerjakan soal evaluasi siklus
II untuk mengevaluasi materi yang sudah dipelajari pada siklus II. Selain itu, soal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
evaluasi juga digunakan sebagai hasil tolak ukur keberhasilan hasil belajar pada siklus II.
4.1.3.3 Observasi
Kegiatan observasi juga dilaksanakan pada siklus II dengan mengamati proses pembelajaran dan kerlibatan siswa pada pertemuan pertama sampai pertemuan ke
tiga. Hasil observasi pertemuan pertama menunjukkan bahwa siswa antusias di awal pembelajaran, terbukti pada saat siswa menyanyikan lagu kemudian
menjawab dengan semangat mengenai hal-hal yang akan dipelajari. Berbeda dengan kegiatan di awal pembelajaran. Pada saat memasuki kegiatan inti, ada
beberapa siswa yang masih ramai dan mengganggu teman lain saat pembelajaran, sehingga guru harus memotivasi siswa agar siswa kembali tenang dan kondisi
kelas kondusif. Hal yang berbeda ditunjukkan oleh siswa pada saat melakukan kegiatan berkelompok. Siswa lebih semangat dalam melakukannya, terbukti dari
siswa yang saling berebut untuk mengerjakan, membuka media puzzle dan gambar yang ada pada amplop, melakukan permainan menempel, dan juga
melakukan penghitungan. Kerjasama diantara siswa dalam kelompok juga terlihat dari pembagian tugas yang ada di dalamnya, yaitu bekerjasama dalam menempel
gambar pada kegiatan “ayo bermain”, berdiskusi mengenai materi pembelajaran, serta merapikan kembali peralatan untuk bekerja kelompok.
Pertemuan kedua terlihat adanya sikap antusias dari beberapa siswa untuk melakukan perhitungan luas. Siswa dalam melakukan permainan puzzle mebagi
tugas masing-masing ada bagian mengitung dan ada juga bagian yang menempel. Kegiatan berkelompok pada pertemuan ke dua ini juga terlihat adanya kemajuan
dari pertemuan sebelumnya. Hal ini terbukti dengan semakin cepatnya siswa dalam mengerjakan soal serta antuasiasme siswa dalam membagi tugas pada saat
agar cepat dan tepat dalam mengerjakan soal. Sikap antusias siswa dalam mengikuti rangkaian pembelajaran pada pertemuan ini, menjadikan siswa terburu-
buru dalam mengerjakan soal di depan kelas. Akibatnya, siswa tidak teliti dalam mengerjakan, misalnya adalah menuliskan rumus keliling jajargenjang terbalik
dengan rumus luas jajargenjang. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Pertemuan ketiga memperlihatkan semangat siswa pada saat akan dilakukannya pembelajaran matematika. Siswa juga saling berebut untuk
melakukan perhitungan keliling dan luas jajargenjang. Siswa juga beradu cepat dalam mengerjakan soal kelompok karena guru membatasi waktu mengerjakan
soal, akan tetapi semua siswa tetap mampu bekerjasama dalam menyelesaikan soal seperti pada kedua pertemuan sebelumnya. Wujud dari kerjasama diantara
siswa dalam mengerjakan LKK adalah salah satu siswa mencari dan menempelkan hasil potongan puzzle yang sesuai dan siswa lainnya membantu
memecahkan permasalahan dalam soal maupun saat menempelkan potongan puzzle.
Siswa juga memperhatikan arahan dan instruksi guru, terbukti dengan siswa langsung mengerjakan soal dan tanpa ada pertanyaan dari siswa kepada
guru.
4.1.3.4 Refleksi
Pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II, terlihat bahwa pembelajaran yang dimulai dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga semuanya
berjalan sesuai dengan rencana. Pertemuan pertama terlihat adanya hal baik di dalamnya, seperti sikap antusias siswa terhadap pembelajaran walaupun masih
ada siswa yang malu untuk mengungkapkan pendapatnya ketika berdikusi dengan teman sebangku saat guru mendampingi disampingnya. Materi belajar dapat
tersampaikan dengan baik dan sesuai dengan alokasi waktu tercapai dengan baik. Ada beberapa kendala yang ditemui pada pertemuan ini, misalnya adalah siswa
mulai bosan. Akan tetapi, guru mengatas inya dengan bernyanyi lagu “ayo
belajar”. Pertemuan kedua secara keseluruhan baik dan sesuai dengan alokasi waktu
yang telah ditentukan. Hal ini terlihat dari suasana kelas yang lebih kondusif, sikap antusias siswa terhadap pembelajaran, tidak ada siswa yang mengomentari
pembagian kelompok yang diberikan guru lagi, materi pembelajaran sudah tersampaikan semua berdasarkan alokasi waktu yang telah ditentukan, kerja
kelompok berlangsung dengan baik dan kondusif sesuai dengan instruksi dari guru, dan kegiatan refleksi, serta pengerjaan soal pertemuan 2 oleh siswa juga
berjalan dengan baik. Kendala pada pertemuan kedua adalah siswa terlihat mulai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
bosan dan kehilangan konsentrasi saat guru menjelaskan materi. Kemudian, guru mengatasinya dengan memberikan sedikit inovasi yaitu dengan mengangkat
spidol keatas dan siswa mengatakan “iya”. Hal ini dilakukan untuk
mengembalikan konsentrasi pada siswa. Pertemuan ketiga terlihat lebih baik lagi. Seluruh kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan baik dan sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan. Siswa juga saling berebut untuk melakukan perhitungan pada soal dan
menempelkan puzzle pada lembar jawab secara berkelompok. Peneliti juga tidak menemukan kendala yang terjadi pada pertemuan ini. Berikut hasil belajar siswa
selama 3 kali pertemuan yang ditunjukkan Tabel 4.8 :
Tabel 4.8 Hasil belajar siswa siklus II pertemuan 1 sampai dengan 3
NO. Nama
Siswa
Nilai Pertemuan
1 Nilai
Pertemuan 2
Nilai Pertemuan
3 Rata-
rata KK
M Tuntas
tidak tuntas
1. NCT
80 100
80 80
70 Tuntas
2. NAP
80 80
80 80
Tuntas 3.
NSS 80
80 80
80 Tuntas
4. NHM
80 80
80 80
Tuntas 5.
PRD 80
100 100
93,3 Tuntas
6. PWL
80 80
80 80
Tuntas 7.
PNA 80
100 100
93,3 Tuntas
8. RAA
80 80
80 80
Tuntas 9.
RAG 80
80 80
80 Tuntas
10. RDS
80 80
80 80
Tuntas 11.
RDH 60
100 100
86,6 Tuntas
12. RWD
80 80
80 80
Tuntas 13.
RPS 80
80 80
80 Tuntas
14. RHH
80 80
80 80
Tuntas 15.
SIR 80
100 100
93,3 Tuntas
16. SMI
80 80
80 80
Tuntas 17.
SAM 80
100 100
93,3 Tuntas
18. VVV
80 80
80 80
Tuntas 19.
WIH 80
100 100
93,3 Tuntas
20. YAS
80 60
80 66,6
Tidak tuntas 21.
YDA 80
80 80
80 Tuntas
22. YEP
60 80
100 86,6
Tuntas 23.
CUT 80
80 80
80 Tuntas
24. GSP
80 80
80 80
Tuntas 25.
FEA 80
80 80
80 Tuntas
Rata-rata 78,4
84,8 85,8
85,6 Tuntas
Pada Tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang signifikan. Penigkatan terlihat dalam pertemuan pertama
sampai dengan pertemuan ketiga hasil belajar siswa terus meningkat dan tidak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengalami penurunan. Selain itu, hasil observasi keterlibatan siswa yang dinilai oleh observer yang ditunjukkan dengan Tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Hasil keterlibatan siswa siklus II pertemuan 1 sampai dengan 3
Nama Siswa
Daftar skor tanda
keterlibatan
Pertemuan 1 Nilai
keterlibatan Pertemuan
1 Daftar skor
tanda
keterlibatan Pertemuan
2 Nilai
keterlibatan Pertemuan
2 Daftar skor
tanda
keterlibatan Pertemuan
3 Nilai
Keterlibatan Pertemuan
3
NCT 4
80 5
100 5
100 NAP
4 80
5 100
5 100
N SS 4
80 4
80 4
80 NHM
4 80
4 80
4 80
PRD 4
80 4
80 5
100 PWL
3 60
4 80
4 80
PNA 4
80 4
80 4
80 RAA
4 80
4 80
4 80
RAG 4
80 4
80 5
100 RDS
4 80
4 80
4 80
RDH 4
80 4
80 4
80 RWD
3 60
4 80
4 80
RPS 4
80 4
80 4
80 RHH
4 80
4 80
4 80
SIR 4
80 4
80 5
100 SMI
4 80
4 80
4 80
SAM 4
80 4
80 4
80 VVV
4 80
4 80
4 80
WIH 4
80 4
80 4
80 YAS
3 60
4 80
4 80
YDA 4
80 4
80 4
80 YEP
4 80
4 80
4 80
CUT 4
80 4
80 4
80 GSP
4 80
4 80
4 80
FEA 4
80 4
80 4
80
Skor total
97 1940
102 2040
105 2100
Rata- rata
3,88 77,6
4,08 81,6
4,2 84
Rata- rata nilai
dalam
3,88 x 100 = 77,6 5
Selain hasil belajar yang meningkat, keterlibatan siswa juga meningkat. Hal tersebut dibuktikan dengan data yang terdapat pada Tabel 4.9, Observer
dilakukan oleh guru kelas IV. Selain terdapat hasil belajar dan keterlibatan siswa berikut pada Tabel 4.10 perolehan hasil pengerjaan siswa pada soal evaluasi II :
Tabel 4.10 Perolehan hasil pengerjaan soal evaluasi II
Nama Siswa Nilai
evaluasi Siklus II
Tuntas tidak tuntas
NCT 80
Tuntas NAP
80 Tuntas
N SS 80
Tuntas NHM
80 Tuntas
PRD 100
Tuntas PWL
80 Tuntas
PNA 100
Tuntas RAA
90 Tuntas
RAG 80
Tuntas RDS
100 Tuntas
RDH 90
Tuntas RWD
100 Tuntas
RPS 100
Tuntas RHH
100 Tuntas
SIR 90
Tuntas SMI
80 Tuntas
SAM 80
Tuntas VVV
90 Tuntas
WIH 80
Tuntas YAS
100 Tuntas
YDA 60
Tuntas YEP
80 Tuntas
CUT 80
Tuntas GSP
80 Tuntas
FEA 90
Tuntas
Rata-rata
86,8 Tuntas
Hasil perolehan nilai hasil belajar, keterlibatan siswa, maupun soal evalusi pada siklus II menunjukkan bahwa siklus II sudah sesuai harapan peneliti. Hal itu
dibuktikan dengan nilai siklus II lebih baik dibandingkan dengan siklus I.
4.2 Pembahasan
Isjoni 2009 : 14 mengemukakan bahwa pembelajaran adalah “sesuatu yang dilakukan oleh siswa, tetapi bukan dibuat oleh siswa”. Sebuah
pembelajaran yang baik seharusnya siswa dilibatkan dalam sebuh pembelajaran. Keterilbatan siswa dalam proses pembelajaran sangat penting, karena dapat
mempengaruhi prestasi belajar seperti yang dikemukakan oleh Assrofudin 2010 “keterlibaatan siswa dalam pembelajaran sangat penting untuk menciptakan
suasana pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang sudah direncakan bisa dicapai semaksimal mungkin”.
Selain itu pembelajaran yang baik, juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan proses yang dilakukan seperti: komponen instrumen pembelajaran
beserta keterlaksanaannya, komponen soal evaluasi beserta keterlaksanaannya, dan keterlaksanaan tes terlihat bahwa proses penerapan pembelajaran
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe example and non example dan game puzzle
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan situasi-kondisi yang ada dan terlihat pula bahwa akibat dari dipenuhinya ketentuan tersebut maka telah
terjadi peningkatan keterlibatan dan hasil belajar siswa. Berikut uraian hasil penelitian mengenai keterlibatan dan hasil belajar siswa :
4.2.1 Keterlibatan Siswa
Mudjiono 2006 : 46 mengatakan bahwa “keterlibatan siswa dalam belajar
jangan diartikan keterlibatan fisik semata, namun lebih dari itu terutama adalah keterlibatan mental emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam
pencapaian dan perolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalam pembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengdakan
latihan- latihan dalam pembentukan keterampilan”. Berdasarkan teori di atas,
bahwa keterlibatan merupakan komponen yang penting didalam sebuah
pembelajaran.
Hasil observasi keterlibatan siswa dibahas pada setiap pertemuan dalam penelitian ini, yaitu pertemuan 1 sampai dengan pertemuan 3 yang didasarkan
pada lembar observasi keterlibatan siswa. Lembar observasi keterlibatan siswa terdiri dari 5 indikator, yaitu siswa membaca materi pelajaran, siswa
mendengarkan pendapat teman, siswa menulis materi pelajaran, siswa berlatih keterampilan menggunakan media puzzle, dan siswa mengemukakan pendapat.
Peneliti juga melakukan observasi awal sebagai tolak ukur melakukan observasi selanjutnya selama penelitian dalam siklus I dan II ini. Peneliti dalam observasi
ini tidak berperan serta dalam observasi keterlibatan, karena peneliti bertindak sebagai guru kelas. Sedangkan guru kelas bertindak sebagai pengamat.