Antopologi Politik Penyusunan Perencanaan Pembelajaran IPS Terpadu
22
b. Pendekatan Jenjang memulai pembahasannya dengan mengenali berbagai tingkat kelompok kemasyarakatan, dimana seseorang menjadi
anggota. Setiap orangmanusia menjadi anggota keluarga, anggota masyarakat desakelurahan, kotamadiakabupaten, propinsi, negara, dan
akhirnya menjadi masyarakat antar bangsa. Setiap kelompok masyarakat mempunyai ciri-ciri umum dan khusus, melalui pendekatan ini para pakar
mempelajari masalah politik pada tiap jenjang. Teori-teori politik banyak bersumber pada fisafat dan sejarah, karena konsep-
konsep dan teori-teorinya sendiri baru tumbuh. Teori baru dalam ilmu politik ini, kemudian memindahkan orientasinya pada masalah perilaku behavior,
terutama karena pengaruh ilmu-ilmu perilaku seperti Antropologi Sosial. Psikologi Sosial dan Sosiologi. Orientasi baru ini berpendapat bahwa sasaran
ilmu politik terdiri dari tiga hal yaitu: a Studi terhadap para pelaku politik political actors, yaitu mereka yang giat dalam proses politik, kelompok-
kelompok elite, serta proses sosial politik b Penerapan metode-metode empiris dan analisis kuantitatif dari ilmu lain seperti matematika dan statistik,
di samping metode kerja lapangan c Menarik konsep-konsep baru dalam rangka pengembangan generalisasi dan teori, seperti: kekuasaan, peran,
sosialisasi politik; konsep-konsep tersebut menjadi sering digunakan dalam percaturan ilmu politik.
Ilmu politik banyak membantu Pendidikan kewarganegaraan Civic Education, yang di negara Amerika Serikat kadang-kadang disatukan dengan
Pengetahuan Sosial Social Studies.
Konsep-konsep dasar Politik, antara lain: Negara, kekuasaan, sisten politik,
pemerintah, rakyat, hukum, UUD, keadilan, proses peradilan, DPR.