Penetapan Tujuan Pembelajaran Uraian Materi
110
yang dapat mereka pahami, apa yang dapat mereka lakukan, serta nilai dan sikap yang mereka tunjukkan. Dengan kata lain, penetapan tujuan pembelajaran
mencakup dimensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penetapan tujuan pembelajaran saling terkait dengan dua aktivitas pembelajaran
yang lain, yaitu: pelaksanaan pembelajaran dan pelaksanaan penilaian proses dan hasil belajar Nitko dan Brookhart, 2007. Keterkaitan antara ketiga aspek ini
dapat digambarkan dengan diagram dibawah ini:
Tujuan yang telah ditetapkan akan mengarahkan strategi dan metode apa yang akan digunakan oleh guru untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
tersebut. Dalam pelaksanaan pembelajaran, guru juga memantau kemajuan belajar siswa dan memberikan umpan balik dan bantuan agar peserta didik dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Penilaian dilakukan untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah dapat dicapai atau belum.
Menurut Airasian 2005, tujuan pembelajaran dapat dibuat secara bertingkat dari yang umum menuju yang lebih khusus. Pada kurikulum berbasis kompetensi
yang diterapkan di Indonesia, Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan SKL yang harus dimiliki seorang
peserta didik SMPMTs pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti dirancang untuk setiap jenjang kelas KI kelas VII, VIII,dan IX. Secara horisontal,
Kompetensi Inti menjembatani Kompetensi Dasar semua mata pelajaran dalam satu jenjang kelas, sedangkan secara vertikal Kompetensi Inti menjembatani
penentuan tujuan
pelaksanaan pembelajaran
pelaksanaan penilaian
111
Kompetensi Dasar satu mata pelajaran, misalnya IPS, pada jenjang kelas yang berbeda.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan. Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Kompetensi
dasar yang harus dicapai oleh peserta didik dan yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan menteri pendidikan merupakan tujuan pembelajaran yang
bersifat umum. Kompetensi dasar ini kemudian diperinci dengan indikator- indikator pencapaian kompetensi. Sebuah kompetensi dasar dikatakan telah
dapat dicapai oleh seorang peserta didik, jika mereka telah dapat menunjukkan indikator-indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian, indikator
pencapaian kompetensi disingkat indikator merupakan tujuan pembelajaran yang bersifat lebih khusus.
Sesuai dengan amanat undang-undang bahwa pendidikan dilaksanakan untuk mengembangkan potensi peserta didik secara komprehensif, serta berdasarkan
peraturan menteri pendidikan nomor 104 tentang penilaian autentik, bahwa penilaian berbasis kompetensi yang dilaksanakan oleh guru mencakup dimensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, maka indikator yang perlu dikembangkan harus meliputi ketiga dimensi tersebut.