14
menggunakan model connectedcorrelated dapat digambarkan seperti gambar sebagai berikut:
Gambar 6. Model correlatedconnected dalam Pembelajaran IPS Jadi, model pengembangan Pembelajaran IPS Integrated adalah model
pengembangan dengan
menggunakan KD
lebih dari
satu. Rasionalpertimbangan materi berdasarkan KIKD yang saling bersinggungan ,
sedangkan model connected adalah model yang berangkat dari 1 KD saja karena materinya tidak dapat dipadukan dengan materi lain. Model pembelajaran
terpadu, baik integrated maupun correlated memiliki beberapa kelebihan antara lain.
a. Adanya kemungkinan pemahaman antar bidang studi, karena memfokuskan pada isi pelajaran, strategi berpikir, ketrampilan sosial, dan ide-ide
penemuan lain. b. Satu pelajaran dapat menyangkut banyak dimensi sehingga peserta didik
dalam pembelajaran menjadi semakin diperkaya dan berkembang c. Memotivasi peserta didik dalam belajar menjadi lebih tinggi karena
pembelajaran lebih kontekstual dan problematis d. Memberikan perhatian pada berbagai bidang yang penting dalam satu saat
e. Waktu pembelajaran lebih efektif dan efisien karena guru tidak perlu mengulang materi yang tumpang tindih.
f. Dengan pengintegrasian inter bidang studi, maka peserta didik memiliki gambaran yang luas materi yang dipelajari.
g. Peserta didik dapat mengembangkan konsep-konsep kunci terus-menerus sehingga terjadi proses internalisasi
TEMA
KAJIAN Sosiologi
KD Konsep Geografi
KAJIAN Sejarah
KAJIAN Ekonomi
15
h. Dengan mengintegrasikan ide-ide dalam inter bidang studi memungkinkan peserta didik mampu mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta
mengasimilasi ide-ide dalam memecahkan masalah.
6. Penyusunan Perencanaan Pembelajaran IPS Terpadu
Penyusunan perencanaan embelajaran IPS terpadu dilakukan dengan langkah- langkah berikut : a Pemetaan KD b Penentuan Topiktema c Penjabaran
perumusan KD ke dalam indikator sesuai topiktema d Pengembangan Silabus e Penyusunan DesainRencana Pelaksanaan Pembelajaran
Langkah pertama, melakukan pemetaan pada semua KI dan KD bidang kajian
IPS per kelas yang dapat dipadukan dalam satu tahun.Kegiatan pemetaan ini dilakukan untuk memperoleh gambaran secara menyeluruh dan utuh.Kegiatan
yang dapat dilakukan pada pemetaan ini antara lain dengan: a mengidentifikasi KI dan KD pada mata pelajaran IPS yang dapat dipadukan dalam satu tingkat
kelas yang sama; dan b menentukan tematopik pengikat antar-KI dan KD. Beberapa ketentuan dalam pemetaan KD dalam pengembangan model
pembelajaran terpadu IPS adalah sebagai berikut. a Mengidentifikasikan beberapa KI, KD dalam berbagai yang memiliki potensi untuk dipadukan. b
Beberapa KD yang tidak berpotensi dipadukan, jangan dipaksakan untuk dipadukan
dalam pembelajaran.
KD yang
tidak diintegrasikan
dibelajarkandisajikan secara tersendiri. c KD yang sudah dipetakan dalam satu topiktema masih bisa dipetakan dengan topiktema lainnya.
Setelah pemetaan KD selesai, langkah selanjutnya dilakukan penentuan tema
dan materi pokok. Topiktema dan materi pokok harus relevan dengan KD yang telah dipetakan. Dengan demikian, dalam satu mata pelajaran IPS pada satu
tingkatan kelas terdapat beberapa topik yang akan dibahas
Prinsip Pemilihan Tema
Dalam melakukan pemilihan tema atau topik tertentu hendak memperhatikan hal- hal sebagai berikut: a Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah
dipergunakan untuk memadukan banyak mata pelajaran. b Tema bermakna,
16
artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya. c Harus sesuai dengan tingkat perkembangan
psikologis siswa d Tema yang dipililh hendaknya mempertimbangkan peristiwa- peristiwa otentik yang terjadi di dalam rentang waktu belajar. e
Mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil belajar siswa. f Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
7.
Pendalaman Materi IPS
Pendekatan pembelajaran terpadu dalam IPS sering disebut dengan pendekatan interdisipliner. Model pembelajaran terpadu pada hakikatnya merupakan suatu
sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip
secara holistik dan otentik Depdikbud, 1996:3. Salah satu di antaranya adalah memadukan KD melalui pembelajaran terpadu siswa dapat memperoleh
pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang hal-hal yang dipelajarinya.
Dengan demikian, siswa terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai konsep yang dipelajari.
Pada pendekatan pembelajaran terpadu, program pembelajaran disusun dari berbagai cabang ilmu dalam rumpun ilmu sosial. Pengembangan pembelajaran
terpadu, dalam hal ini, dapat mengambil suatu topik dari suatu cabang ilmu tertentu, kemudian dilengkapi, dibahas, diperluas, dan diperdalam dengan
cabang-cabang ilmu yang lain. Topiktema dapat dikembangkan dari isu, peristiwa, dan permasalahan yang berkembang. Bisa membentuk permasalahan
yang dapat dilihat dan dipecahkan dari berbagai disiplin atau sudut pandang, contohnya banjir, pemukiman kumuh, potensi pariwisata, IPTEK, mobilitas sosial,
modernisasi, revolusi yang dibahas dari berbagai disiplin ilmu-ilmu sosial. Materi IPS tentang antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, sosiologi dan ilmu
politik membentuk landasan kurikulum IPS di pendidikan dasar Ellis, Arthur
K.1998:32. Antropologi dicirikan sebagai studikajian budaya dan studi keilmuan tentang manusia. Konsep-konsep antropologi yang digunakan disini