21
7 keberlangsungan manusia tergantung pada cara mereka hidup di masyarakat.
e. Antopologi
Atropologi membahas pemahaman perilaku manusia sebagai makluk sosial dalam usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, sebagai
salah sati ciri yang membedakan dari makluk hidup lainnya. Proses penyesuaian tersebut menimbulkan kebudayaan atau hasil budidaya.
Kebudayaan bukanlah warisan, melainkan harus dipelajari, karena kebudayaan merupakan produk dari perilaku manusia itu sendiri.
Antropologi fisik, mempelajari aspek biologis manusia seperti perbedaan fisik, warna kulit, rambut, mata, bentuk muka, tinggi tubuh dll., yang disebabkan
keturunan. Selainitu menyelidiki pertumbuhan evolusi manusia sendiri. Antropologi budaya, mempelajari kebudayaan manusia sendiri. Manusia
bukan bukan hanya makluk hidup yang secara individu punya ciri khas sendiri, melainkan juga makluk sosial yang melahirkan kebudayaan yang berbeda-
beda. Mereka hidup berkelompok milai dari kutub utara yang beku sampai di padang Sahara yang gersang dan panas, yang hidup dalam berbagai benua.
Konsep-konsep dasar antropologi antara lain: kebudayaan, nilai-nilai,
kepercayaan, adat-istiadat, peran, peradapan.
f. Politik
Sasaran dari pembahasan politik ialah hal-hal yang berhubungan dengan pemerintahan, serta cara-cara terbaik mengatur tata kehidupan masyarakat.
Pendekatan dasar dari ilmu politik adalah: a. Pendekatan Fungsi menggunakan landasan teori, bahwa fungsi utama
pemerintah ialah mengatur antar hubungan manusia yang hidup berkelompok agar terdapat keamanan dan ketertiban. Dari fungsi utama
tersebut muncul fungsi yang lain, seperti: menciptakan hukum, peraturan, serta aparat pelaksananya. Berbagai lembaga perlu diadakan dengan
wewenang, kekuasaan dan fungsi yang jelas, demi ketertiban dan keamanan warga masyarakat.
22
b. Pendekatan Jenjang memulai pembahasannya dengan mengenali berbagai tingkat kelompok kemasyarakatan, dimana seseorang menjadi
anggota. Setiap orangmanusia menjadi anggota keluarga, anggota masyarakat desakelurahan, kotamadiakabupaten, propinsi, negara, dan
akhirnya menjadi masyarakat antar bangsa. Setiap kelompok masyarakat mempunyai ciri-ciri umum dan khusus, melalui pendekatan ini para pakar
mempelajari masalah politik pada tiap jenjang. Teori-teori politik banyak bersumber pada fisafat dan sejarah, karena konsep-
konsep dan teori-teorinya sendiri baru tumbuh. Teori baru dalam ilmu politik ini, kemudian memindahkan orientasinya pada masalah perilaku behavior,
terutama karena pengaruh ilmu-ilmu perilaku seperti Antropologi Sosial. Psikologi Sosial dan Sosiologi. Orientasi baru ini berpendapat bahwa sasaran
ilmu politik terdiri dari tiga hal yaitu: a Studi terhadap para pelaku politik political actors, yaitu mereka yang giat dalam proses politik, kelompok-
kelompok elite, serta proses sosial politik b Penerapan metode-metode empiris dan analisis kuantitatif dari ilmu lain seperti matematika dan statistik,
di samping metode kerja lapangan c Menarik konsep-konsep baru dalam rangka pengembangan generalisasi dan teori, seperti: kekuasaan, peran,
sosialisasi politik; konsep-konsep tersebut menjadi sering digunakan dalam percaturan ilmu politik.
Ilmu politik banyak membantu Pendidikan kewarganegaraan Civic Education, yang di negara Amerika Serikat kadang-kadang disatukan dengan
Pengetahuan Sosial Social Studies.
Konsep-konsep dasar Politik, antara lain: Negara, kekuasaan, sisten politik,
pemerintah, rakyat, hukum, UUD, keadilan, proses peradilan, DPR.
g. Psikologi
Psikologi ialah ilmu tentang perilaku manusia dan juga binatang. Sasaran penyelidikan Psikologi ialah perilaku manusia dalam hubungannya dengan
lingkungan masyarakat, sama dengan sasaran Sosiologi dan Antropologi. Namun meninjaunya dari aspek yang berbeda, Psikologi mengfokuskan pada
perilaku manusia secara probadi, sedang kedua ilmu yang lain lebih banyak