Umpan BalikTindak Lanjut Kunci Jawaban

122 Kegiatan Pembelajaran 7 PELAPORAN DAN PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN Yasser Awaluddin, S.E, M.Ed

A. Tujuan

Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini diharapkan peserta dapat memahami manfaat hasil penilaian serta bagaimana melaporkan hasil penilaian.

B. Indikator

1. Menguraikan jenis-jenis pemanfaatan hasil penilaian. 2. Menjelaskan kriteria ketuntasan belajar. 3. Menguraikan alasan pentingnya validitas dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk mengukur keberhasilan belajar siswa. 4. Mengidentifikasi tindak lanjut dari hasil penilaian yang menunjukkan kelemahan siswa. 5. Menentukan nilai akhir siswa dari beberapa komponen penilaian. 6. Mengidentifikasi sikap-sikap yang akan dinilai dari kompetensi- kompetensi dasar dalam KI 1 dan KI 2.

C. Uraian Materi

A. Pemanfaatan Hasil Penilaian

1. Mengukur Keberhasilan Belajar Siswa Penilaian dirancang dan dilaksanakan untuk mengetahui apakah pembelajaran yang sedang dan telah dilaksanakan telah sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam konteks kurikulum di Indonesia, tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya itu dinyatakan dalam serangkaian kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa. Oleh karena hasil-hasil penilaian digunakan untuk mengukur keberhasilan belajar siswa, maka hal tersebut bermakna hasil penilaian digunakan untuk mengukurmengetahui pencapaian kompetensi peserta didik, yang meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Hal tersebut merupakan fungsi 123 sumatif dari penilaian. Fokus penilaian pendidikan adalah keberhasilan belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi inti yang telah ditentukan. Pada tingkat mata pelajaran, kompetensi yang harus dicapai berupa Kompetensi Dasar KD. Seorang siswa dikatakan sudah memiliki kompetensi tertentu sudah kompeten jika ia mampu mencapai kriteria minimal tertentu yang dinyatakan dengan angka. Kriteria ini disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. Seseorang yang sudah mencapai KKM ini dikatakan bahwa yang bersangkutan sudah mencapai ketuntasan belajar. Karena itu, konsep pembelajaran dalam pembelajaran berbasis kompetensi ini dikenal juga dengan istilah “pembelajaran tuntasmastery learning”. Dalam Permendikbud nomor 104 tahun 2014 dinyatakan: Ketuntasan Belajar terdiri atas ketuntasan penguasaan substansi dan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar. Ketuntasan penguasaan substansi yaitu ketuntasan belajar KD yang merupakan tingkat penguasaan peserta didik atas KD tertentu pada tingkat penguasaan minimal atau di atasnya, sedangkan ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar terdiri atas ketuntasan dalam setiap semester, setiap tahun ajaran, dan tingkat satuan pendidikan. Ketuntasan Belajar dalam satu semester adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi dari sejumlah mata pelajaran yang diikutinya dalam satu semester. Ketuntasan Belajar dalam setiap tahun ajaran adalah keberhasilan peserta didik pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran. Ketuntasan dalam tingkat satuan pendidikan adalah keberhasilan peserta didik menguasai kompetensi seluruh mata pelajaran dalam suatu satuan pendidikan untuk menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan. Nilai ketuntasan kompetensi sikap dituangkan dalam bentuk predikat, yakni predikat Sangat Baik SB, Baik B, Cukup C, dan Kurang K. Ketuntasan Belajar untuk sikap KD pada KI-1 dan KI-2 ditetapkan dengan predikat Baik B.