6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas PTK
1. Pengertian PTK Secara etimologis, ada tiga istilah yang berhubungan dengan
penelitian tindakan kelas PTK, yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Wina Sanjaya, 2009:25.
a. Penelitian adalah suatu proses pemecahan masalah yang dilakukan secara sistematis, empiris dan terkontrol. Sistematis dapat diartikan
sebagai proses yang runtut sesuai dengan aturan tertentu. Empiris mengandung arti bahwa kerja penelitian harus didasarkan pada
data-data tertentu. Terkontrol artinya suatu kerja penelitian harus didasarkan pada prosedur kerja yang jelas, sehingga orang lain
dapat membuktikan hasil temuan penelitian yang diperoleh.
b. Tindakan dapat diartikan sebagai perlakuan tertentu yang dilakukan oleh peneliti yakni guru. Tindakan diarahkan untuk memperbaiki
kinerja yang dilakukan guru. c. Kelas menunjukkan pada tempat proses pembelajaran berlangsung.
Ini berarti PTK dilakukan di dalam kelas yang tidak di-setting untuk kepentingan penelitian secara khusus, akan tetapi PTK
berlangsung dalam keadaan situasi dan kondisi yang real tanpa direkayasa.
PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk
memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap
pengaruh dari perlakuan tersebut Wina Sanjaya, 2009:26. Menurut Rapoport 1970 dalam Hopkins 1993 mendefinisikan penelitian
tindakan kelas adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam
mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama
dalam kerangka etika yang disepakati bersama Kunandar, 2006:46. Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas adalah
suatu proses pencermatan terhadap masalah-masalah di dalam kelas dalam upaya untuk pemecahan masalah dan peningkatan kualitas
pembelajaran melalui serangkaian tindakan yang dirancang untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakan seorang
guru dalam melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. 2. Prinsip-Prinsip PTK
Menurut Hopkins 1993:57-61 dalam Zainal Aqib, 2006:17, ada enam prinsip dalam PTK yaitu:
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar, dan apapun metode PTK yang diterapkannya seyogianya tidak mengganggu komitmennya
sebagai pengajar. b. Metode pengumpulan data yang digunakan tidak menuntut waktu
yang berlebihan dari guru sehingga berpeluang mengganggu proses pembelajaran.
c. Metodologi yang
digunakan harus
reliable ,
sehingga memungkinkan guru mengidentifikasi serta merumuskan hipotesis
secara meyakinkan, mengembangkan strategi yang dapat diterapkan pada situasi kelasnya, serta memperoleh data yang
dapat digunakan untuk menjawab hipotesis yang dikemukakannya.
d. Masalah program yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan masalah yang cukup merisaukan, dan bertolak dari
tanggung jawab profesional. e. Dalam menyelenggarakan PTK, guru harus selalu bersikap
konsisten menaruh kepedulian tinggi terhadap proses dan prosedur yang berkaitan dengan pekerjaannya.
f. Dalam pelaksanaan PTK sejauh mungkin harus digunakan class room excerding perspective,
dalam arti permasalahan tidak dilihat terbatas dalam konteks kelas dan atau mata pelajaran tertentu,
melainkan misi sekolah secara keseluruhan.
3. Karakteristik PTK Ditinjau dari karakteristiknya, PTK setidaknya memiliki
karakteristik antara lain Zainal Aqib, 2006:16: a. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam intruksional
b. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya c. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
d. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktik
instruksional e. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus
4. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas Ciri-ciri penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut
Kunandar, 2006:56:
a. Situasional, kontekstual, berskala kecil, praktis dan secara langsung relevan dengan situasi nyata dalam dunia kerja.
b. Memberikan kerangka kerja yang teratur kepada pemecahan masalah praktis
c. Fleksibel dan adaptif sehingga memungkinkan adanya perubahan selama masa percobaan dan pengabaian pengontrolan.
d. Partisipatori karena peneliti atau anggota tim peneliti sendiri ambil bagian secara langsung atau tidak langsung dalam melakukan
PTK. e. Self-evaluation yaitu modifikasi secara kontinu yang dievaluasi
dalam situasi yang ada. f. Perubahan dalam praktik didasari pengumpulan informasi atau
data yang memberikan dorongan untuk terjadinya perubahan g. Secara ilmiah kurang ketat karena kesahihan internal dan
eksternalnya lemas, meskipun diupayakan untuk dilakukan secara sistematis dan ilmiah.
5. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Tujuan penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut
Kunandar, 2006:63:
a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dan
siswa. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di dalam kelas secara
terus menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan.
d. Sebagai alat training in service yang melengkapi guru dengan skill dan metode baru.
e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang
biasanya menghambat inovasi dan perubahan. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik
pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa.
g. Meningkatkan sikap
profesional pendidik
dan tenaga
kependidikan. Sedangkan menurut Arikunto 2006:61, tujuan PTK adalah
sebagai berikut: a. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan
dan pembelajaran di sekolah. b. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi
masalah pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas c. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan
d. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan
mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.
6. Manfaat PTK Adapun manfaat PTK adalah sebagai berikut Kunandar,
2006:68: a. Manfaat
aspek akademis,
yaitu PTK
membantu guru
menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka
pendek.
b. Manfaat praktis, yaitu PTK merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah dan pengembangan kurikulum di tingkat
sekolah.
7. Tahapan Pelaksanaan PTK
Untuk melaksanakan PTK, dibutuhkan tahapan sebagai berikut Wijaya Kusumah dan Dedi Dwitagama, 2010:11:
a. Perencanaan Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui
masalah dalam pembelajaran kita. b. Tindakan
Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya.
c. Pengamatan Selanjutnya diadakan pengamatan yang teliti terhadap proses
pelaksanaannya. d. Refleksi
Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi dan dapat menyimpulkan apa yang terjadi dalam kelasnya.
Adapun model penelitian tindakan adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 2006:16:
Gambar 2.1 Model Penelitian Tindakan
B. Pembelajaran Kooperatif