56
Metode diterapkan dengan cara menyusun suatu daftar pertanyaan yang selanjutnya diisi oleh siswa. Kuesioner dibagikan dan diisi oleh siswa
sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran TGT dalam proses belajar mengajar di kelas. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data
motivasi belajar siswa. 5. Metode Tes
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang pemahaman siswa, dengan menyusun soal pre-test dan post-test. Pre-test dilaksanakan sebelum
pembelajaran inti dimulai sedangkan post-test dilaksanakan pada akhir pembelajaran.
G. Analisis Data
Analisis data dilakukan secara deskriptif dan komparatif, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan tingkat motivasi dan pemahaman
siswa tentang jurnal khusus perusahaan dagang. 1. Analisis deskriptif
Data yang diperoleh dari observasi, wawancara, kuesioner, dan tes akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data yang
dideskripsikan adalah data hasil dari observasi, wawancara, kuesioner, dan tes selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran tipe TGT.
Penilaian motivasi belajar mengacu pada Penilaian Acuan Patokan II PAP II, sebagai berikut Masidjo, 1995:157:
57
Tabel 3.9 Penilaian Acuan Patokan Tipe II PAP II
No Pencapaian skor motivasi
Kategori
1 2
3 4
5 69
– 80 60 - 68
54 - 59 48 - 53
20-47 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
Penilaian pemahaman siswa mengacu pada Penilaian Acuan Patokan II PAP II, sebagai berikut Masidjo, 1995:157:
Tabel 3.10 Penilaian Acuan Patokan Tipe II PAP II
No Pencapaian skor pre-
testpost-test Kategori
1 2
3 4
5 81-100
66 - 80 56 - 65
46 - 55
0-45 Sangat tinggi
Tinggi Sedang
Rendah Sangat rendah
konversi dalam skala 100 2. Analisis komparatif Deskriptif
a. Analisis Komparatif Analisis komparatif adalah analisis data yang membuat perbandingan
antara beberapa data dalam penelitian. Dalam penelitian ini, analisis komparatif dimaksudkan untuk membandingkan tingkat motivasi dan
pemahaman siswa pada saat pre-test dengan target kompetensi yang ingin dicapai. Ada pun dua tujuan yang akan dicapai yaitu untuk
58
melihat apakah ada peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa akan materi jurnal khusus dalam siklus akuntansi perusahaan
dagang dengan menerapkan metode TGT teams games tournament. Kedua, untuk mengetahui pemahaman apa yang telah mengalami
peningkatan. Ada dua tahap pada analisis ini, yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.11 Data Skor Kuesioner Motivasi Sebelum dan Sesudah Pelaksanaan
PTK Nama
Sebelum Sesudah
Perubahan
Tabel 3.12 Komparasi Motivasi Belajar Siswa
Sebelum dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Skala Motivasi Belajar Siswa
Kriteria Motivasi
Sebelum Penelitian
Setelah Penelitian
Perubahan
69 – 80
Sangat Tinggi
60 – 68
Tinggi 54
– 59 Sedang
48 – 53
Rendah 20
– 47 Sangat
Rendah Total
- 100
100 -
Penelitian ini dikatakan berhasil jika motivasi belajar siswa secara umum mengalami peningkatan. Motivasi belajar pada akhir
59
pelaksanaan PTK ditargetkan secara rerata termasuk dalam kategori tinggi.
Tabel 3.13 Data Skor Pre-Test Dan Post-Test Siswa
Nama Pre-test Post-test Perubahan
KKM Ket
Tabel 3.14 Komparasi Pemahaman Siswa
Sebelum Dan Sesudah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
Skala Prestasi Belajar Siswa
Kriteria Prestasi
Pre-test Post-test Perubahan
81 – 100
Sangat Tinggi 66
– 80 Tinggi
56 – 65
Sedang 46
– 55 Rendah
– 45 Sangat Rendah
Total -
100 100
-
Penelitian ini dikatakan berhasil jika pemahaman siswa pada materi
jurnal umum mengalami peningkatan. Pada akhir pelaksanaan PTK ditargetkan 75 siswa mencapai batas Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM yang ditetapkan. b. Pengujian Hipotesis
60
1 Sebelum dilakukan uji hipotesis, digunakan uji normalitas data. Uji normalitas data digunakan untuk menguji normal tidaknya data
hasil pengukuran. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Untuk
mengetahui hal tersebut maka akan digunakan rumus Kolmogorov- Smirnov Algifari, 2003:296 :
D = Maks |Fe – F o|
Keterangan : D = Deviasi absolut yang tertinggi
Fe = Frekuensi harapan Fo = Frekuensi observasi
a Rumusan hipotesis penelitian 1 Motivasi belajar
H
o1
= tidak terdapat perbedaan motivasi belajar siswa
sebelum dan
sesudah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
H
a1
= terdapat perbedaan motivasi belajar siswa
sebelum dan
sesudah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2 Pemahaman siswa
61
H
o2
= tidak terdapat perbedaan pemahaman siswa
sebelum dan
sesudah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
H
a2
= terdapat perbedaan pemahaman siswa sebelum
dan setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
b Pengujian hipotesis penelitian Untuk menguji hipotesis, digunakan uji beda t-paired test. Uji
ini digunakan untuk melihat ada tidaknya perbedaan sebelum dan setelah diterapkan model pembelajaran TGT. Rumus untuk
menguji hal tersebut Sugiyono, 2008 : 122 :
Keterangan: = Rata-rata sampel 1
= Rata-rata sampel 2 = Simpangan baku 1
= Simpangan baku 2 = Varians sampel 1
= Varians sampel 2 = Korelasi antara dua sampel
Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan yaitu apabila t
hitung
t
tabel
maka Ho diterima, sebaliknya jika t
hitung
t
tabel
maka Ho ditolak.
62
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH