c.
Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing-
masing ditempatkan dalam meja-meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati lima sampai enam orang peserta, dan
diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta
homogen. Permainan ini diawali dengan memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan membagikan
kartu-kartu soal untuk bermain kartu soal dan kunci ditaruh terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca.
Permainan pada tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut:
1 Setiap pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal
dan pemain yang pertama dengan cara undian. 2 Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu
undian yang berisi soal dan diberikan kepada pembaca soal. 3 Pembaca soal akan membacakan soal sesuai dengan nomor
undian yang diambil oleh pemain. 4 Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan
penantang sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal.
5 Setelah waktu yang telah ditetukan selesai, pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan ditanggapi oleh
penantang searah jarum jam. 6 Setelah itu pembaca soal akan membaca kunci jawaban dan
skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
7 Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. 8 Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai
semua kartu soal habis dibacakan. 9 Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk
membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain.
10 Setelah permainan selesai, kemudian dilanjutkan dengan menentukan kriteria penghargaan
yang diterima oleh kelompoknya.
d. Penghargaan Kelompok
Langkah pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor kelompok dari penjumlahan games
dan turnamen.
D. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan
aktivitas tertentu
Winkel, 1996:151.
Menurut Fudyartanto 2002:258 motivasi adalah usaha untuk meningkatkan
kegiatan dalam mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Uno 2007:1, motivasi adalah kekuatan, baik dari dalam maupun dari luar
yang mendorong seseorang untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan
tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung Uno, 2007:23. Indikator motivasi belajar dapat
diklasifikasikan sebagai berikut Uno, 2007:23: a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
d. Adanya penghargaan dalam belajar e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
f. Adanya
lingkungan belajar
yang kondusif,
sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.
Jadi motivasi belajar adalah kekuatan baik yang berasal dari dalam maupun dari luar yang mendorong seseorang untuk belajar
tanpa adanya paksaan dari orang-orang sekitar sehingga tercapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
2. Jenis dan Sumber Motivasi Menurut Martinis Yamin 2007:226, jenis motivasi dalam
belajar dibedakan dalam dua jenis, yaitu:
a. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh dari
dorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungan dengan kegiatan belajar sendiri. Beberapa bentuk
motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel 1989:94 antara lain: 1 Belajar demi memenuhi kewajiban
2 Belajar demi menghindari hukuman yang diancamkan 3 Belajar demi memperolah hadiah material yang disajikan
4 Belajar demi meningkatkan gengsi 5 Belajar demi memperoleh pujian dari orang yang penting
6 Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang
b. Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan
diteruskan, berdasarkan penghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Ali Imron mengemukakan enam unsur atau faktor yang
mempengaruhi motivasi dalam proses pembelajaran, yaitu sebagai berikut:
a. Cita-cita atau aspirasi pembelajar b. Kemampuan pembelajar
c. Kondisi pembelajar d. Kondisi lingkungan pembelajar
e. Unsur-unsur dinamis belajarpembelajaran f.
Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar.
4. Peranan Motivasi dalam Belajar dan Pembelajaran Menurut Uno 2007:27, ada beberapa peranan penting dari
motivasi dalam belajar dan pembelajaran, antara lain : a. Menentukan penguatan belajar. Motivasi dapat berperan dalam
penguatan belajar apabila seorang anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya
dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal yang pernah dilaluinya.
b. Memperjelas tujuan belajar. Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya dengan kemaknaan belajar. Anak
akan tertarik untuk belajar sesuatu, jika yang dipelajari itu
sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi anak.
c. Menentukan ketekunan belajar. Seorang anak yang telah termotivasi untuk belajar sesuatu, akan berusaha mempelajarinya
dengan baik dan tekun, dengan harapan memperoleh hasil yang baik. Dalam hal itu, tampak bahwa motivasi untuk belajar
menyebabkan seseorang tekun belajar.
5. Upaya-Upaya Memotivasi dalam Belajar Ali Imron 1996 mengemukakan empat upaya yang dapat
dilakukan oleh guru guna meningkatkan motivasi belajar pembelajar. Empat cara tersebut adalah sebagai berikut Eveline dan Hartini,
2010:55 a. Mengoptimalkan penerapan prinsip-prinsip belajar
b. Mengoptimalkan unsur-unsur dinamis pembelajaran c. Mengoptimalkan pemanfaatan upaya guru dalam membelajarkan
pembelajar juga menjadi faktor yang mempengaruhi motivasi. d. Mengembangkan aspirasi dalam belajar.
E. Pengertian Pemahaman