Majelis SekolahDewan Sekolah Komite Sekolah Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA N 11 Yogyakarta dengan

Sekolah menyediakan UKS sebagai tempat untuk melayani, pengobatan, perawatan dan konsultasi bagi anggota sekolah yang membutuhkan misalnya siswa, guru, dan karyawan. 7. Ruang AVA Ruang AVA digunakan untuk ruang pertemuan, untuk kegiatan pembelajaran yang menggunakan media, untuk rapat, untuk renungan, seminar-seminar, dan lain-lain.

K. Majelis SekolahDewan Sekolah Komite Sekolah

Majelis Sekolah dewan Sekolah Komite Sekolah sangat berperan dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pembangunan sekolah. Adapun tugas dari Komite Sekolah antara lain : 1. Berpartisipasi dalam menentukan program-program sekolah, seperti pengadaan guru honor, tenaga administrasi dan kegiatan ekstrakulikuler. 2. Berpartisipasi dalam pembangunan sekolah, misalnya ikut menggalang dana dalam pembangunan gedung dan renovasi sekolah. 3. Mengawasi kegiatan-kegiatan di sekolah. 4. Berkewajiban untuk melaporkan kegiatannya secara transparan terbuka kepada masyarakat dan orang tuawali murid. Keanggotaan Majelis Sekolah Dewan SekolahKomite Sekolah meliputi tokoh masyarakat dan orang tuawali murid. Dengan adanya kerjasama antara komite sekolah dan pihak sekolah serta semua pertanggungjawaban yang transparan dapar menguatkan kepercayaan masyarakat kepada sekolah tersebut, sehingga akan membawa kemajuan dari sekolah tersebut yang berkualitas.

L. Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA N 11 Yogyakarta dengan

instansi lain. Dalam meningkatkan mutu pendidikan, SMA N 11 Yogyakarta menjalin hubungan yang sama dengan instansi yang lain. SMA N 11 Yogyakarta merupakan lembaga pendidikan sehingga tidak lepas dari lingkungan masyarakat sehingga terjalin suatu hubungan sekolah dengan lingkungan luar sebagai berikut: 1. Hubungan dengan Kantor Wilayah Kanwil Seperti halnya dengan sekolah lainnya, SMA N 11 Yogyakarta juga berada dalam lingkungan Kanwil Departemen Pendidikan setempat. Kanwil mempunyai wewenang membina dan mengawasi pelaksanaan kurikulum. Untuk mengawasi atau mengetahui sejauh mana proses belajar mengajar sesuai kurikulum maka pihak kanwil mengirimkan petugas untuk memeriksa kegiatan akademik maupun kegiatan administratif dan apabila sekolah menyimpang dari apa yang sudah ditetapkan, maka kepala sekolah akan mendapatkan teguransanksi dari kanwil. 2. Kerjasama dengan orang tua Kerjasama dengan orang tua peserta didik dilaksanakan melalui komite sekolah, alumni, perguruan tinggi, dan instansi terkait. Ada lima peran orang tua dalam pengembangan sekolah yaitu sebagai berikut ; a. Donatur dalam menunjang kegiatan dan sarana sekolah. b. Mitra sekolah dalam pembinaan. c. Mitra dalam membimbing kegiatan peserta didik. d. Mitra dialog dalam peningkatan kualitas pendidikan. e. Sumber belajar. f. Kerja sama dengan Alumni. 3. Kerja sama dengan Alumni Kerjasama antar sekolah dan alumni dapat berjalan dengan baik, terutama dalam pengembangan program keterampilan dan wawasan seni. Misalnya untuk kegiatan ekstrakulikuler pecinta alam dan pleton inti pihak sekolah menjalin kerja sama dengan alumni dalam melakukan pendampingan proses ekstrakulikuler dengan tujuan agar terjadinya transfer dalam bidang pengetahuan yang lebih kreatif dan berbobot sehingga siswa tidak bosan, nyaman dalam melakukan kegiatan. 4. Hubungan dengan sekolah lain. Dalam hal ini lebih berfokus pada hubungan antar siswa maupun guru-guru. Misalnya siswa dari SMA N 11 Yogyakarta dengan siswa dari SMA lain, guru-guru dari SMA N 11 Yogyakarta dengan guru- guru dari SMA lain. Hubungan dengan sekolah lain biasanya dalam bentuk olahraga maupun pertandingan persahabatan. Kegiatan persahabatan antara lain : Lomba MTQ antar sekolah, pentas seni gabungan. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk menggalang kebersamaan antar sekolah agar terbina kerukunan dan kekompakan.

M. Usaha-usaha Peningkatan Kualitas Lulusan.

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian.

0 2 334

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sebagai upaya meningkatkan pemahaman dan motivasi belajar siswa kelas XII IPS pada materi jurnal khusus perusahaan dagang

0 10 307

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meningkatkan motivasi belajar dan keterampilan sosial siswa pada materi jurnal penyesuaian

0 2 332

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI JURNAL PENYESUAIAN

0 8 321

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES-TOURNAMENT (TGT) PADA MATERI PEMBELAJARAN JURNAL UMUM SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 3 289