11 kemampuannya sangat dihormati dalam metode ini. Keberhasilan dari metode ini
dilihat dari keberhasilan anak melakukan suatu tugas perkembangan sesuai dengan kesiapan dan kemampuan anak.
2.1.2
Karakteristik Alat Peraga Montessori
Alat peraga Montessori diciptakan oleh Montessori sendiri berdasarkan hasil observasi terhadap anak didiknya di Casa dei Bambini Montessori, 2002:36
81. Alat peraga tersebut berfungsi sebagai sumber belajar sekaligus guru bagi anak ketika belajar sehingga memiliki karakteristik tersendiri dibandingkan alat
peraga pada umumnya. Alat peraga Montessori memiliki empat karakteristik, yaitu 1 menarik, 2 bergradasi, 3 auto-education, dan 4 auto-correction
Montessori, 2002:170-176. Berikut ini merupakan uraian dari keempat karakteristik alat peraga Montessori.
2.1.2.1 Menarik
Alat peraga Montessori diciptakan menarik dengan memiliki nilai keindahan baik dari segi warna dan kecerahannya. Warna-warna yang dipakai
pada alat peraga Montessori merupakan warna yang lembut, terang dan menunjukkan langsung ketika ada ketidakharmonisan dengan lingkungan
sekitarnya seperti adanya coretan atau noda. Alat peraga yang diciptakan menarik perhatian anak dengan tujuan anak dapat memegang dan merasakan alat tersebut.
Hal tersebut menciptakan pembelajaran sensorial atau education of senses dalam metode Montessori Montessori, 2002:174.
2.1.2.2 Bergradasi
Alat peraga Montessori memiliki gradasi rangsangan yang rasional Montessori, 2002:175. Penekanan gradasi terletak pada keterlibatan lebih dari
satu indera dalam pembelajaran Montessori. Ketika anak bermain menggunakan alat peraga Montessori lebih dari satu indera terlibat dalam kegiatan tersebut
sehingga memunculkan rangsangan rasional yang bergradasi. Dua hal yang tampak pada alat Montessori berkaitan dengan karakteristik ini adalah bentuk dan
warna alat. Kedua hal tersebut mampu melibatkan lebih dari satu indera pada anak ketika menggunakan alat tersebut.
Salah satu contoh alat peraga yang memiliki gradasi bentuk adalah Pink Tower. Alat peraga ini terdiri atas 10 kubus dengan ukuran yang bergradasi.
12 Kubus pertama berukuran 10 cm untuk setiap sisinya. Kubus kedua berukuran 1
cm lebih kecil dari kubus pertama. Kubus ketiga berukuran 1 cm lebih kecil dari kubus kedua dan begitu seterusnya sampai kubus kesepuluh. Anak akan berlatih
menyusun kubus-kubus tersebut dari ukuran paling besar ke ukuran paling kecil dan membentuk sebuah menara Montessori, 2002:174.
Gradasi warna tampak pada alat peraga papan warna. Papan warna merupakan alat peraga yang digunakan anak untuk belajar mengenai berbagai
jenis warna. Pada papan warna, satu warna misal warna hijau akan dikenalkan secara gradasi dari hijau muda, lebih tua dan paling tua, begitu juga dengan warna
yang lain. Gradasi juga tampak pada penggunaan alat peraga Montessori yang
bertahap atau memiliki kelanjutan. Salah satu contohnya adalah alat peraga manik-manik bilangan. Manik-manik bilangan terdiri atas manik bilangan satuan
dan manik-manik emas. Pada tahap awal manik satuan digunakan untuk mengenalkan sistem desimal yang kemudian dilanjutkan dengan manik emas
untuk pengenalan konsep penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
2.1.2.3 Auto-education