Pengembangan Alat Peraga Penjumlahan dan Pengurangan

19

2.2 Penelitian yang Relevan

2.2.1 Pengembangan Alat Peraga Penjumlahan dan Pengurangan

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan pengembangan alat peraga penjumlahan dan pengurangan dalam pembelajaran di SD di antaranya adalah penelitian oleh Letten 2010, Suryati 2012, dan Kristinawati 2012. Letten 2010 meneliti keefektifan penggunaan metode demonstrasi menggunakan media kertas berwarna untuk meningkatkan kemampuan berhitung dalam operasi penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I SDK Kotabaru Yogyakarta. Penelitian tersebut berhasil dengan ditunjukkan adanya peningkatan sebesar 90,90 pada kemampuan penjumlahan dan pengurangan yang dimiliki oleh siswa. Suryati 2012 meneliti peningkatan perhatian siswa kelas 3 SD Negeri 02 Sambirejo tahun pelajaran 20112012 dalam pembelajaran matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan penggunaan media botol hijau kuning. Hasil yang diperoleh ditunjukkan dengan 33,33, dari seluruh siswa di kelas mencapai ketuntasan belajar dan pada siklus II persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebesar 96,29. Kristinawati 2012 meneliti peningkatan pemahaman operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah menggunakan permainan kartu bridge pada siswa kelas II SDN 01 Gemantar Jumantono. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah peningkatan nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 6,56 dan pada siklus II meningkat menjadi 7,30. Secara garis besar ketiga penelitian di atas meneliti efektivitas penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dengan tujuan meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan. Hasil dari ketiga penelitian di atas menunjukkan adanya peningkatan pemahaman siswa setelah mengalami pembelajaran menggunakan alat peraga. Berdasarkan studi literatur penelitian di Indonesia mengenai pengembangan alat peraga penjumlahan dan pengurangan bilangan peneliti belum menemukan satu pun jenis penelitian yang berupa penelitian dan pengembangan alat peraga penjumlahan dan pengurangan bilangan. 20

2.2.2 Penelitian tentang Metode Montessori