Siswa Kelas I Peneliti

64

4.4.6.2 Siswa Kelas I

Setelah pelaksanaan posttest, peneliti melakukan wawancara terhadap keenam siswa kelas I yang menjadi subjek penelitian mengenai perasaan dan kesan siswa terhadap pendampingan belajar yang sudah dilaksanakan. Berdasarkan hasil wawancara tersebut diperoleh hasil: 1 siswa merasa senang ketika belajar menggunakan kancing penjumlahan dan pengurangan karena hal tersebut merupakan hal baru bagi mereka, 2 siswa merasa senang dengan warna alat peraga yang berwarna-warni sesuai dengan pilihan warna siswa, dan 3 siswa merasa senang ketika dapat memberikan contoh yang benar kepada temannya dalam menggunakan kancing penjumlahan dan pengurangan.

4.4.6.3 Peneliti

Peneliti menilai bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik, terbukti dari pendapat yang diungkapkan oleh guru kelas I dan siswa kelas I. Lalu, meski baru baru diuji secara terbatas produk ini bukan hanya memiliki kualitas yang sangat baik tapi juga sangat efektif untuk pembelajaran, terbukti dari hasil peningkatan nilai posttest. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa kancing penjumlahan dan pengurangan berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut melalui uji coba lapangan yang lebih luas. 65

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini diuraikan 1 kesimpulan, 2 keterbatasan penelitian, dan 3 saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih kemampuan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I semester 2 di SD Krekah tahun ajaran 20122013 mengandung lima ciri alat peraga, yaitu 1 menarik, 2 bergradasi, 3 auto-education, 4 auto-correction dan 5 kontekstual. Menarik terletak pada warna kancing penjumlahan dan pengurangan. Bergradasi yang terletak pada keterlibatan lebih dari satu indera ketika alat peraga digunakan oleh anak, yaitu indera penglihatan dan peraba. Selain itu gradasi juga terletak pada potensi alat yang dapat digunakan secara berkelanjutan untuk kelas selanjutnya dengan materi yang berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan. Auto-education terletak pada penggunaan kancing penjumlahan dan pengurangan oleh siswa secara mandiri untuk mengenal konsep dan melakukan latihan. Auto-correction terletak pada bentuk kancing berbeda antara satuan, puluhan, dan ratusan, serta kunci jawaban yang terletak pada halaman sebalik kartu soal. kontekstual terletak pada bahan yang digunakan oleh peneliti dalam membuat kancing penjumlahan dan pengurangan, yaitu tempurung kelapa. 5.1.2 Alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih kemampuan penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas I semester 2 di SD Krekah tahun ajaran 20122013 mempunyai kualitas “sangat baik”. Hal tersebut ditunjukkan dengan skor rerata validasi produk dari pakar pembelajaran matematika, pakar alat peraga, guru kelas I, dan siswa kelas I SD Krekah. Alat peraga kancing penjumlahan dan pengurangan memperoleh skor rerata 4,31 dan termasuk kategori “sangat baik” ditinjau dari aspek lima kriteria alat paraga, yaitu 1 menarik, 2 bergradasi, 3 auto-education, 4 auto-